Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Mereka telah sampai di cafe yang biasa mereka tempati untuk makan dan ngobrol, mereka Langsung memesan menu yang telah disediakan.
"Wahh ini menu baru ya mbak" ujar Fika
"Iyaa mbak itu menu baru dari cafe kami" ujar sang pelayanan
"Yaudah ini satu"
"Mana menu baru, menu apa. perasaan kemaren kita kesini nggak ada menu baru" ujar laras yang penasaran
"Iyaa mbak, menunya baru kami keluarin siang ini. mbak mau pesan apa" ucapan ramah dari pelayanan cafe itu
"Yaudah dua deh, aku juga mau coba. Rak, lho mau makan apa" ujar laras lagi
"Gua bingung nihh, mau pesan apa. pilihin dong, atau yang biasa aja ya"
"Ya udah lu pilih aja lu mau yang mana"
"Yang biasa aja deh mbak"
"Oke kalo masnya mau pesan apa" tanya pelayanan cafe lagi
"Samain aja mbak, menu baru"
"Yaudah tunggu sebentar ya, kami menyiapkan pesanan dari mbak dan mas dulu. sebelum pesannya datang silahkan ngobrol dulu" basa-basi pelayanan itu setiap melayani tamu
Sembari menunggu makanan mereka datang Naura dan dua sahabatnya mengabadikan momen mereka tersebut dengan berfoto-foto.
"Ehh lho berdua mau ikutan nggak" tanya laras yang melirik Hud dan fajar yang asik memainkan handphone mereka
"Nggak deh, kalian foto bertiga aja. kita nggak dulu" ujar fajar
"Hud lho ikut nggak" tanya Fika
"Nggak, kalian aja. aku lagi malas foto"
"Yaudah mumpung kalian berdua nggak mau ikutan foto bareng kita bertiga, gimana salah satu diantara kalian fotoin kita bertiga aja" ujar laras
"Nihh" Naura langsung memberikan handphone nya kepada fajar
Dan seketika mereka bertiga langsung berpose menurut gaya masing-masing.
"Ganti gaya dong, masa itu-itu mulu. Nahh gitu dong dari tadi" ujar fajar dan langsung memotret mereka bertiga
"Ganti gaya lagi. Satu, dua, tiga. Lagi ganti gaya" ujar fajar yang seolah-olah menirukan fotografer
Mereka asik tertawa, dengan gaya mereka dan tingkah laku mereka bertiga menyadarkan Fajar kalo dekat dan berteman dengan mereka bertiga memang asik.
"Ihkk jangan gitulahh gaya nya. Hahaha"
"Hahaha lho cepatan fotoin aja" ujar Fika
"Ganti jangan gitu mulu, dari tadi gayanya itu ke itu mulu"
"Fajar no comment, lho tinggal mencet doank" ujar laras
"Gua nih yang bosan ngambilin kalo gaya kalian bertiga itu ke itu mulu"
"Ayok ayokkk lagi, ujar Naura serius
" Hahaha nggak gitu juga kali, apaan tuh muka kayak monyet"
"Hahahahah" mereka bertiga tertawa lepas
"Coba dulu gaya bibir monyong"
"Hahaha gimana sih, gua nggak bisa" ujar Fika
"Hahaha lho benaran nggak bisa" ujar Naura
"Kayak gini looo" ujar laras yang mempraktekkan bibir nya seperti mulut ikan
"Ahkk gua nggak mau,jelek" ujar Fika
"Yaudah kamukan paling tengah, wajah cantik dulu coba" ujar fajar sedikit menggoda Fika
"Ehm makan enak+nambah nih kayaknya" ujar Naura
"Hehh, enak aja kamu kalo ngomong. Ayok lagi"
"trus coba wajah ngambek, Pinter. lagi biasa aja, wajah Calm"
"Hasilnya cantik nggak nih, kok kayak meragukan" ujar laras
"Cantik kok, ayok lagi satu lagi gaya bebas dan ini terakhir"
"Mana coba lihat, awas lho kalo nggak cantik hasilnya" ujar Fika
Mereka membuat gaya yang menurut fajar itu sangat menggemaskan, dan fajar cuma bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah mereka bertiga
Dan makanan mereka pun datang, dan akhirnya mereka menikmati makan malam itu dengan gelak tawa dan canda gurau.
"Wahh, Naura lho harus coba ini enak banget, gua nggak boong" tawaran dari laras
"mana coba, tapi keliatannya emang menarik sihh, dengan varian keju diatas nya"
"Iya makanya gua bilang lho harus coba" ujar laras
"Hm enak, enak kok. Enak banget malah, kita tukaran yahh. gua mauuuu"
"Ihk lho mah gitu, kan gua juga masih mau. enak nya masih diujung lidah nihh" ujar laras kesal
"Fika lho maukan tukaran sama gua, gua mau soal nya. enak banget dengan toping keju diatas nya itu loo"
"Salah sendiri lho tadi nggak mau, nggak gua nggak mau tukeran"
"Nih tukaran sama punya aku aja" ujar Nuhud yang tidak ditanggapi oleh Naura
"Iya tukaran sama Hud aja, lho mau nggak. nanti kalo kita beli lagi yang baru kan mubazir" ucapan Fika yang memang benar.
"Rak, lho ada masalah apa sama Hud" ujar laras yang memang penasaran karena dia tidak melihat mereka ngobrol untuk hari ini
"Nggak, nggak ada masalah apa-apa kok" ujar Naura
"Kalo nggak ada nggak mungkin kamu kayak gini. udalahh, aku udah minta maaf jangan marah mulu ntar cantik nya nambah lho" ujar Nuhud
"Apaan sih nggak jelas lu" jawab ketus dari Naura
"Emang lho apain sahabat kita" tatapan tajam dari laras
"Udah udahh gua nggak di apa-apain kok, cuma gua lagi nggak mood aja. dan ini mungkin dari tamu bulanan biasa" ujar Naura yang melanjutkan makanan nya
"Lho yakin gapapa rak, yaudah supaya lho mood lagi. kita beli ini satu lagi aja gimana" ujar laras yang mau menghibur Naura
"Nggak gua udah kenyang"
"Lho ngambek sama kita ya rak, karena nggak mau tukeran makanan sama lho" ujar Fika
" Gua nggak selebay itu, udah kalian lanjut makan dulu. sebelum gua hilang mood beneran" ujar Naura
"Kaannnnnnnn" ujar Fika
"Apa lagi, yaudah gua mau kebelakang dulu. kebelet" ujar Naura dan langsung pergi
Naura pergi kebelakang bukan karena kebelet, cuma dia berfikir dia dan sahabat nya nggak satu frekuensi lagi
Untuk hari itu, Naura memang tidak beruntung karena takdir tidak memihak kepada nya, ya mau gimana lagi. Toh ini ujian
Merasa sudah sangat lama di toilet, Naura memutuskan untuk kembali ke meja teman-temannya itu.
Naura kaget karena langkahnya tiba-tiba terhenti oleh Tio yang tiba-tiba menahan pergelangan tangannya.
"Tio lepasin gua"
"Rak... lho harus dengar dulu penjelasan gua, gua nggak maksud gitu sama lho"
"Udah ya Tio, lepasin tangan gua. gua udah nggak mau lihat muka lho, dan gua udah nggak mau berurusan sama lho lagi"
"Naura gua mohon maafin gua, diposisi ini gua nggak salah"
"Enteng banget lho ngomong nggak salah, lho lepasin tangan gua atau gua teriak"
"Rak lho harus dengerin penjelasan gua dulu"
"Gua nggak butuh penjelasan dari lho" Naura menghempaskan tangan Tio dan berlalu pergi
"Rak gua tau lho masih sayang sama gua, dan lho sama Hud nggak ada hubungan apa-apa" ucapan Nuhud berhasil menghentikan niat Naura pergi dari sana
"Emang kalo gua ada hubungan sama Hud lho mau apa"
"Naura tolong lahh, lho jangan gini. gua minta maaf, gua sama dia nggak pacaran kok. lho harus percaya sama gua" ujar Tio yang mencoba untuk meminta maaf kepada Naura
"Tio, lho sama dia pacaran atau nggak itu hak lho dan nggak ada urusannya sama gua. Hidup-hidup lho, nggak ada urusan nya sama gua dan gua nggak mau lagi berurusan sama lho, jadi tolong gua harap ini terakhir kalinya lho cari-cari gua"
Naura pergi meninggalkan Tio yang mencerna apa yang dia katakan, dan Naura pergi ke meja Teman-temannya dengan wajah yang tidak seperti bisanya.
"Naura lho kenapa" tanya laras yang tidak ditanggapi Naura
"Naura kamu habis dari mana, kok lama sekali. kamu habis ngapain" tanya Nuhud
Yang masih tidak ditanggapi oleh Naura, karena dia benar-benar kehabisan mood untuk malam ini.
"Gua mau pulang" jawab Naura yang membuat Teman-temannya itu penasaran
"Jawab dulu, kamu sebenarnya kenapa. habis dari mana aja tadi, kok lama kali" ujar Nuhud lagi yang masih tidak ditanggapi Naura
Naura sama sekali tidak menanggapi apa yang dibilang Teman-temannya dan dia encoba untuk mengontrol emosi nya, karena Naura tidak mau merusak makan malam Teman-temannya itu.
Naura memutuskan untuk memesan taksi online dari handphone miliknya.
"Kalian lanjut aja, gua mau pulang duluan" ujar Naura yang langsung pergi tanpa menghiraukan yang dikatakan temannya itu.
"Naura kenapa Ras, atau dia beneran ngambek sama kita" ujar Fika sedih melihat sahabat nya seperti itu
"Udah kalian tenang dulu, aku coba kejar Naura keluar dulu ya. Jar titip mereka berdua"
Nuhud langsung berlari keluar, dia berusaha mengejar Naura. tapi Naura sudah masuk taksi duluan, Dan Nuhud memutuskan untuk kembali ke dalam.
"Gimana Hud, Naura nya mana" tanya Fika khawatir
"Naura udah pulang duluan naik taksi, gua nggak sempat ngejar karena taksi nya udah jalan duluan"
"Yaudah kita sekarang susulin kerumahnya Naura, ini masih sempat kok" ujar laras yang langsung ngambil jalan tengah
Didalam taksi Naura hanya merenungi nasip nya yang hari ini sangat soal, takdir tidak memihak untuknya hari ini.
Dan dia tidak sadar air matanya mengalir begitu saja karena dia teringat Ibu, bapak dan kak afdal. karena cuma mereka bertiga yang sayang nya nggak terbatas, walaupun sedang bertengkar dengan ibunya pasti satu sampai dua jam udah baikan lagi.
"Maaf mbak, kita mau kemana ya" ujar tukang taksi karena melihat Naura menangis
"lanjut aja dulu pak, nanti aku sebutin"
"mbak ada masalah apa, kok bisa nangis segitunya" tanya bapak taksi tersebut
"hehehe nggak ada kok pak, maaf ya pak"
"Iya gapapa wajar kok, kalo ada masalah pasti semua orang nangis karena tidak bisa menahan permasalahan yang dipikul" ujar bapak taksi tersebut yang tidak ditanggapi Naura