"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Mendengar nama Galang tentunya Selena terkejut, bagaimana bisa pria itu tahu jika dirinya sedang ada di sini?.
Karena tidak mau mengganggu yang lain, Selena berdiri dari duduknya hendak melangkah keluar.
"Biar aku yang urus." Ujar Ben.
"Tak usah ini urusanku" Potong Selena, setelahnya ia melanjutkan langkah meninggalkan Ben sendirian.
"Pantau mereka! jangan sampai wanita itu kenapa-napa." Dingin Ben dengan raut wajah resah seolah tak terima jika Selena menghampiri pria lain selain dirinya.
"Baik tuan." Bodyguard menyusul keluar.
"Dengan siapa kau di sini Sel!?." To the point Galang setelah bertemu dengan Selena. "Dan penampilanmu ini kenapa berubah?."
"Kamu tidak perlu tahu kita tidak ada hubungan apa-apa lagi Lang, sekarang pulanglah kau sudah cukup mengecewakanku!." Usir Selena dengan lugas.
"Aku belum setuju kita berpisah, jadi hubungan ini masih ada Sel! kau harus mendengar penjelasan ku." Galang begitu berharap.
"No! kita sudah putus aku memulainya kau harus menerima itu, pergilah aku tidak ada waktu." Lanjut Selena masih dalam mode aman.
Greph!
Selena seketika melotot saat tiba-tiba Galang memeluknya. "Sel aku waktu itu khilaf setengah sadar, aku pria normal apalagi setelah melihat penampilanmu yang sekarang, tidak mungkin aku mengejar-mu lagi jika tak memiliki hasrat pada perempuan."
"Lepas!." Datar Selena karena dia sudah tak mau terlibat lagi ia muak.
"Heh anda!!." Bodyguard datang hendak menarik tubuh Galang. "Lepas atau anda tak aman!."
Dirasa Selena bukan Selena yang dikenalnya lagi, Galang mau tak mau melepas dekapan itu. "Baiklah."
"Aku akan pergi tapi jawab dulu sedang apa kau di sini dengan pakaian seperti itu?." Tanya Galang.
"Bersama kekasihnya." Lirih Ben yang tiba-tiba ada di sana merangkul pinggang ramping Selena.
"Eh!?." Selena sendiri terkejut.
Galang mematung, tak bisa dipungkiri wajahnya tak habis pikir akan semua itu. Selena bersama pria lain? yang mungkin dari segi fisik dan visual Galang kalah.
"Sel apa-apaan ini!?." Galang tak terima.
Selena tak mau menyia-nyiakan kesempatan, ia tersenyum sinis. "Ini tak seberapa dibandingkan ulahmu, sudahlah mari hidup di jalan masing-masing."
"Kau sudah melihatnya, aku duluan." Lanjut Selena balik badan dan kembali masuk ke dalam ruangan itu bersama Bentley.
Galang tertawa terbahak-bahak seperti orang gila, namun tak bohong itu untuk menutupi hatinya yang sakit bak diiris-iris.
"Pergilah!." Ulang bodyguard.
Dengan amarah yang meluap-luap Galang berlalu pergi dari sana, dari pada buang tenaga membuat keributan lagi, Selena sendiri juga tampak sudah tak peduli.
Sementara itu..
Tangan kekar Ben masih melingkar pada pinggang ramping Selena, mereka masih berdiri di depan kursi tak langsung duduk.
Bentley dapat melihat jika mood Selena tak baik, terlihat dari tatapan matanya yang kosong.
"Terimakasih om." Selena melepaskan diri dari rangkulan Ben dan duduk kembali. "Aku tunggu kabar bimbingan darimu, sekarang aku tak bisa harus pulang."
"No!." Tegas Ben.
Selena yang sudah siap mengambil tasnya di tahan oleh Bentley. "Kenapa om!?."
"Duduk lagi! jangan pulang dengan mood kamu yang masih seperti itu!."
"Apa urusannya ini masalahku om."
"Am am om om! coba kau pikir cil! bagaimana kau menyetir mobil dengan mood rusak seperti itu? bagaimana juga jika si ilalang itu mengikuti-mu ha!?." Ujar Bentley sewot.
"Om khawatir?."
"Bukan, encok!."
"Aaahh!." Rengek Selena kesal dengan moodnya sendiri ditambah Bentley, tapi apa yang diucapkan pria tampan itu benar juga.
"Dari pada diam di sini takut ntar om apa-apain." Celoteh Selena.
"Mendingan sama aku atau Galang?." Timpal Ben mancing tak mau kalah, ia juga sebenarnya panas hati.
"Ya... om sih!."
"Yaudah ayo!."
"Apa!!?." Selena langsung membuat jarak.
"Mempraktekkan hal dewasa." Bisik Ben pelan penuh maksud menunjuk pada kursi di sana.
Seketika Selena merinding sekujur tubuh, terbayang juga milik pria itu yang selalu on terhadapnya.
"Merasakan sensasinya?." Tanya Ben.
Selena mengangguk.
"Itu masuk ke dalam pembahasan hal dewasa cuma tak seberapa." Balas Ben, ia sebenarnya ingin berlama-lama dengan Selena tapi takut juga takut tak bisa mengontrol diri.
"Ingat kataku, pulang dengan mood baik jika tak patuh tidurkan milikku ini!."
"Pria gila."
"Ya, kau yang membuatku gila."
.
TBC
Sebelum lanjut ingat! tinggalkan jejaknya ya😉🤗
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh