"hiks, hiks sakit sekali....
"sakiiiiit....sakiit...
Intan pindah dari kota setelah bercerai dari suami nya, dia meninggali rumah yang dulu milik adik Ibu nya dan rumah itu sudah lama di biarkan kosong sebab Adik nya Ibu Intan menghilang tak ada yang tahu rimba nya.
Namun ketenangan Intan tak bertahan lama, sebab setiap malam ada suara rintihan atau juga menangis di kamar yang paling belakang sekali membuat Intan tak kuat menghadapi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Arya kalah
Arya terpental menabrak pohon kering dan dada nya menghitam seperti kena pukul dan lebam, namun lebam nya sangat parah karena hentakan yang sangat kuat luar biasa. mau bernafas juga susah sekali, dan yang membuat dia kesal sampai saat ini setan kafan hitam belum menampakan wajah nya di hadapan Arya yang sudah di serang.
Intan yang melihat kejadian itu jadi terpekik ngeri melihat Arya yang celaka, namun tak lama pria ini surah bangkit lagi berdiri untuk siap melawan setan yang sudah berani main main dengan nya. belum tahu saja bahwa dia adalah pangeran ular, walau dia memang agak tidak mengurus alam ghaib.
Purnama yang lebih eksis di sana karena dia merasa itu adalah tempat asal usul nya sehingga tidak mungkin mau di lupakan, jadi menerima tugas apa saja yang bersangkutan dengan yang nama nya urusan setan. walau kadang dia juga merasa lelah ingin istirahat, ini saja sebenar nya dia baru usai menangani kasus.
Kasus yang bersangkutan dengan yang nama nya genderuwo, mana dia juga sampai harus menyelam sungai kematian. jauh memang kehebatan nya dengan pangeran ular, Arya agak memudar kekuatan nya karena dulu dia sudah bertapa jadi manusia sehingga bebas dari hal ghaib, tapi karena suatu hal maka nya di beri masukan ilmu lagi oleh Kakak nya.
"Masa sih aku kalah sama kain hitam?" batin Arya tidak percaya.
Swooosssh.
Braaak.
Kraaaak.
Pohon yang kena hantaman cahaya hitam tumbang hingga patah hancur, untung nya Arya bisa menghindar sehingga dia tidak hancur kena serangan itu, tidak bisa bila di diam kan begini saja karena kafan hitam akan semakin ngelunjak. Arya berubah kewujud nya yang begitu mengerikan, membuat Intan semakin lemas.
"Jangan campuri urusan ku, Pangeran." desis kafan hitam.
"Siapa kau sebenar nya? kenapa membuat teror yang begitu kejam!" bentak Arya.
"Bukan urusan mu, kau tidak tahu apa yang sudah ku alami." teriak kafan hitam.
"Maka nya aku bertanya, Bangsat!" maki Arya yang sudah sangat kesal.
"Pergi lah dari sini sebelum aku memang marah padamu!" usir kafan hitam yang tampak enggan cari masalah dengan Arya.
Arya sendiri tidak tahu kenapa sehingga kafan hitam seolah malas berurusan dengan dia, padahal sudah tampan begini dan juga sudah berubah wujud sehingga siap bertempur kalah atau pun menang. namun kafan hitam malah menyuruh nya pergi, dia tidak tahu alasan nya.
"Kau pasti kalah dengan ku, maka nya aku menyuruh mu pergi!" bentak kafan hitam.
"Ya sudah tidak usah tarung kalau gitu, curhat saja yuk sama aku." ajak Arya dengan santai nya.
"Dasar ular gila!" bentak kafan hitam.
"Loh kok gila, aku suka rela membuka sesi curhat sama kamu! emang nya kamu mau curhat sama siapa lagi, dengan Kakak ku jangan harap kau ya!" sengit Arya.
Tapi kafan hitam memang tidak butuh curhat tentang masalah kematian nya atau pengalaman nya jadi setan, sebab dia datang untuk membalas dendam dan membunuh siapa pun yang sudah masuk kedalam kampung ini. tidak peduli walau itu pangeran ular sekali pun, namun dia masih menghargai nya karena adik beradik ini sangat terkenal di alam ghaib.
"Pergi laaaahh!" teriak kafan hitam bisa menggetarkan apa saja yang ada di sini.
Namun perisai Arya bisa melindungi diri nya dann juga Intan sehingga dia sama sekali tidak terluka, kafan hitam tampak nya agak kaget karena pangeran ular lebih kuat setelah berubah bagai mana wujud asli nya.
"Aku boleh kau rendahkan sebelum nya, tapi kau tidak tahu yang asli kan." Arya tertawa puas sekali.
"Matiiiii....kau juga harus mati dengan ku." geram kafan hitam.
"Kalau aku mati, maka Kakak akan datang keneraka untuk mengejar mu dan mengambil ku kembali." jawab Arya tak kenal takut.
Tidak ada yang nama nya takut dalam dunia ular, hidup dan mati sudah tidak di pedulikan bila berada di area ghaib sebab harga diri adalah yang utama, Arya juga sudah di tatar untuk berani walau lawan nya sangat lah tidak sebanding dengan diri nya.
Kalah menang itu urusan belakang karena yang palung penting dia ada di jalan yang benar, ajaran Purnama tertanam dalam pikiran nya sehingga dia selalu berank meski kadang dia juga agak ketar ketir di buat lawan nya. sama seperti sekarang, kafan hitam bukan lah lawan sembarangan namun dia masih tetap berdiri tanpa gentar.
"Aku masih menghormati Kakak mu maka nya kau ku suruh pergi, namun kau malah menantang ku." kafan hitam menyeringai.
"Karena aku ingin tahu asal usul mu, kenapa bisa kau jadi setan yang begitu seram." Arya masih saja ingin mendengar cerita.
"Aku tidak butuh cerita!"
Wuuutt.
Ekor Arya di serang dengan kain hitam yang sangat kuat, adu kekuatan pun terjadi karena Arya juga bertahan tidak mau bila sampai tubuh nya di bungkus habis dengan kain hitam tersebut. bila sampai di bungkus maka dia akan musnah, akan lebih baik di lawan sekuat nya.
"Uhuk, hoeeek!"
Arya muntah darah akibat perang tenaga dalam dengan setan ini, sudah pasti dia akan kalah dengan kafan hitam, entah karena dendam nya yang begitu kuat atau karena Arya yang kurang latihan sehingga mudah saja untuk di kalahkan.
"Kakaaaaakk!"
Buuummm.
Duaaaarr.
Cahaya yang lebih hitam dan pekat menghantam kafan hitam sehingga dia terpental jauh, Arya yang sudah muntah darah langsung di papah oleh Purnama yang memang selalu kontak batin dengan adik nya.
"Dada ku sakit sekali." keluh Arya megap megap di buat nya.
"Nanti ku obati, kau diam dulu ya aku akan menghajar setan black itu." geram Purnama yang kesal sekali.
"Tidak usah sekarang, Purnama! bawa semua nya dulu pulang, obati adik dan juga pemuda yang ad di sana." wanita berbaju putih menampakan diri.
"Ibu!"
"Bawa sekarang adik mu pergi, dia bisa celaka bila kau terlambat." suruh Laras dengan wajah teduh nya.
"Baik lah, Bu! aku akan membawa Arya dan yang lain nya." angguk Purnama yang akhir nya menurut dengan Ibu nya.
"Beri dia mutiara hitam milik naga, kau harus menyelamatkan adik mu, Purnama!" pesan Laras kemudian menghilang.
"Hah Ibu selalu begitu, soal Arya saja dia sangat perhatian!" kesal Purnama segera membawa adik nya dalam gendongan.
Tak lupa menyuruh Intan masuk kedalam mobil dan mengajak yang lain nya juga, Tedi di suruh kerumah sakit terdekat agar Anto segera selamat dan rumah sakit yang lumayan bagus ada di desa nya Purnama, maka mereka segera kesana.
walaupun galak