NovelToon NovelToon
The Return Of Zandra

The Return Of Zandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️

Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.

Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan

'Siapa sebenarnya pemuda ini?'

"Siapapun aku, yang mesti kau tau adalah saat ini merupakan hari terakhir mu menghirup udara." ucap Ghava

Ia pun menepis kaki itu dengan kasar, membuat Barjo hilang keseimbangan dan hampir saja jatuh terjungkal. Mendengar ucapan Ghava, tentu saja terkesiap. Karena ucapan Ghava, seolah menjawab pertanyaan yang ia utarakan di dalam hati.

PLOP

PLOP

PLOP

Satu per satu saudara Ghava muncul, dibelakang Ghava. Kini mereka berdiri berjajar ke samping, menatap tajam Barjo.

Hal itu tentu saja mengejutkan Barjo, darimana ketiga orang itu? Bagaimana bisa?

"Siapa kalian sebenarnya?" tanya Barjo, setelah tersadar dari keterkejutannya

"Siapa kami, itu tidak penting. Yang penting saat ini adalah... bersiaplah, hari kematian mu telah tiba." ucap Luna

'mati telah tiba... Mati telah tiba... Asek asek asek... AAASEEKK!!!' gumam Cia dalam hati

Membuat ketiga saudaranya menoleh, secara serempak.

"Kenapa?" tanyanya dengan wajah polos, ketiganya menggelengkan kepalanya.

Bisa-bisanya...

"HAHAHAHHAHAHA..... KEMATIAN KU TELAH TIBA?? HAHAHAHHA..." Barjo tertawa terbahak

"Punya apa kalian, bisa sepercaya diri seperti ini. Kalian..." ucapan Barjo terhenti

Ia batu ngeh, bila sejak tadi kesunyian di tempat ini telah hilang.

AAAAARRRGGGGHHHTTT...... PANAAASSSS

Akhirnya ia mendengar jelas, ayat-ayat suci dikumandangkan.

"SIALAAAANNN, HENTIKAN HENTIKAN!!!" teriak Barjo, ia menutup kedua telinganya.

"Kau tau, karena perbuatan mu, sudah banyak korban tak bersalah harus mati sia-sia. Bahkan jiwanya terkurung, di dunia lain. Mereka tak bisa berpulang ke akhirat, dan harus tinggal bersama para jin." ucap Ali

"Jadi... Apa yang harus kami lakukan padamu?" tanya Ghava

Barjo menatap marah, kedua bola matanya memerah. Begitu juga dengan wajahnya, karena tak kuat menahan rasa panas dengan apa yang ia dengar.

Barjo berlari masuk ke dalam rumah, entah apa yang dia lakukan. Saat Ghava dan yang lain hendak menyusul.

"MUNDUR" teriak Ghava, membuat ketiga saudaranya menghentikan langkah mereka.

Dan benar saja, dari dalam terjadi ledakan

DUAAARRR

Keempat saudara itu pun melompat mundur, bahkan tubuhnya terkena puing-puing pecahan kayu rumah tersebut. Karena rumah Barjo merupakan, rumah yang dibangun hanya menggunakan kayu dan bilik. Sehingga tidak ada puing-puing bebatuan.

Namun tetap saja, tubuh mereka terluka. Karena tergores pecahan kayu, namun itu semua tak membuat mereka goyah.

Sesaat rumah itu berhenti tercerai berai, mereka dikejutkan dengan kemunculan sesosok makhluk. Yang selama ini, menjadi alasan kematian Bunga dan yang lainnya.

"Hiiiiiii..... Geliiiiii...." teriak Cia, tubuhnya meremang bukan main. Ia melangkah mundur, kakinya seolah berubah jadi jelly. Cia benar-benar merasa jijik, dengan apa yang ada di depannya saat ini

"I.. itu... Huwek huwek" begitu pun dengan Luna, di depannya saat ini. Merupakan makhluk Tuhan yang sangat ia benci, karena makhluk itu dimatanya seperti lendir yang... Iiuuhhh

Melihat dalam ukuran kecil saja, ia bisa muntah hebat. Apalagi ini, dengan ukuran yang tidak wajar.

Kini hanya Ghava dan Al, mereka hanya menatap datar makhluk yang ada di depannya. Makhluk yang ada di depan mereka, kini mendekati keduanya.

"AL" Al melompat, ia mengeluarkan cahaya putih di telapak tangannya dan di hempaskan ke arah makhluk itu.

Crashhh

Kikkk

Bagian tubuh makhluk itu terbelah menjadi dua, namun yang jadi masalahnya saat ini adalah... Potongan tubuh itu, malah menjadi dua makhluk yang sama.

"SIAL, KITA TIDAK BISA MENGHABISI MAKHLUK ITU DENGAN CARA MEMBELAH NYA. KARENA BELAHANNYA, AKAN MENJADI SOSOK BARU!!!" teriak Al

Luna dan Cia semakin ngeri, mereka memilih keluar dari perisai dan berkumpul dengan warga.

"Neng, apa dukun itu berhala pada jin lintah?" tanya salah satu warga yang merasa ngeri, melihat makhluk itu dengan ukuran sebesar itu.

Karena saking gila dan ngerinya, mereka pun menghentikan bacaan mereka. Sedangkan Luna dan Cia, hanya bisa mengangguk untuk menjawab pertanyaan tadi.

Belum Cia dan Luna menjawab, mereka teralihkan oleh teriakan salah satu warga.

"WAAAAA..... BANYAK LINTAH YANG MENDEKAT!!!!" teriaknya, membuat pandangan mereka menuju ke arah depan.

Dan benar saja, ada ratusan atau bahkan ribuan? Lintah-lintah kecil, yang berlomba-lomba maju mendekati para warga.

"HIIIIIII..... GELI, JIJIK, HUWAAAAAA" teriak Cia, ia menyembunyikan tubuhnya di belakang salah satu pemuda yang ikut kesana.

DEG

'ADUH NENG, BIKIN JANTUNG SAYA BERDEBAR GA KARUAN INI MAH.' ucap pemuda itu dalam hati, karena rasa jijik. Cia dan Luna, tak mendengar apa isi hati pemuda itu

"HUWEK HUWEK" Luna terus menerus, mengeluarkan isi perutnya. Tubuh Luna mulai oleng, untung ada pria paruh baya yang menahan tubuhnya agar tidak sampai jatuh ke atas tanah.

Pria yang dipanggil pak Rete itu, membantu Luna mendudukkan dirinya. Dengan posisi membelakangi, lintah-lintah tersebut. Tak ada air, yang bisa pa rete berikan. Karena memang, niat mereka kemari bukan untuk piknik.

Tadi melihat ukuran yang tidak normal saja, membuat mereka mual bukan main. Dan sekarang, mereka harus melihat begitu banyak lintah kecil di depannya. Geli, jijik, perasaan tidak nyaman. Seolah tubuh mereka, tengah di gerayangi saat ini.

Beruntung mereka sudah memasang perisai, sehingga lintah yang jumlahnya tidak sedikit itu. Tidak bisa masuk dan mendekati mereka, terlihat api-api kecil di depan perisai.

Ya, lintah-lintah yang memaksa masuk. Mereka akan terbakar dan musnah, dengan sendirinya.

.

.

Kembali pada Ghava dan Ali

Kini mereka tengah berdiri berjauhan, masing-masing menghadapi satu lintah besar tersebut.

'Kita tidak bisa membelahnya, bila kita belah. Maka akan semakin bertambah jumlahnya, bahkan menjadi dua kali lipat.' ucap Ghava

'Kamu benar, berarti jalan satu-satunya membakar dan menghanguskan makhluk itu.' jawab Ali

Lintah di depan Ali, menjulurkan sesuatu. Nampak seperti lidah, seolah ia menginginkan Ali. Ali pun melompat mundur, tentu saja ia menginginkan Ali.

Selain lapar, sosok itu juga merasakan ada energi yang lain padanya. Yakin akan memperkuat ilmu hitam, pada dirinya.

Bahkan kini, sosok di depan Ghava pun melakukan hal yang sama. Tentu saja sama, karena kedua makhluk itu berasal dari satu makhluk yang sama.

Dengan jarak yang cukup jauh, Ghava menutup kedua matanya. Kini tubuhnya, di kelilingi cahaya merah keemasan.

Lintah itu menggunakan kesempatan tersebut, ia kembali menjulurkan lidahnya. Lidahnya membelit tubuh Ghava, saat ujung lidahnya hendak menusuk ke arah leher Ghava.

Tiba-tiba Ghava membuka mata, tatapannya begitu tajam san menusuk. Kedua kornea matanya berubah warna, menjadi merah yang di sisi luarnya berwarna emas.

KIIIIIKKKKK

Lambat laun, lidah yang membelit tubuh Ghava mengeluarkan api. Ya... lidah sosok itu terbakar, sehingga membuat lilitan itu merenggang. Bahkan kini terlepas dan terjatuh di atas tanah, terdengar pekikan begitu kerasnya.

KIIIKKKKK

Ghava mengambil kuda-kuda, ia menghadapkan kedua telapak tangannya ke arah lintah tersebut.

Ia membaca ayat kursi dengan lantang, kembali terdengar pekikan pada makhluk itu.

KIIIKKKKK

"ALLAHUAKBAR" teriaknya, seraya menghentak kedua telapak tangannya pada lintah tersebut.

BRUUUSSSHHHH

Api berwarna biru menjalar ke seluruh tubuh lintah tersebut, pekikan demi pekikan terdengar begitu kerasnya. Sehingga membuat kedua telinga, terasa pengang.

"ALIIIII

...****************...

Hayo looohh.... tanggung jawab kalian 😂😂

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading all...

1
Dhina Ragil
alhamdulilah
amin..
thanks Thor..😭😭😭trnyt stlh hujan da pelangi ya..
YuniSetyowati 1999
Seharusnya bilang "Maaf aku memaksamu.Karena inilah ciri khas lelaki idaman keluarga Zandra" 😁
YuniSetyowati 1999
Hadeh.Ciri khas lelaki Zandra.Tukang maksa cinta.😁
YuniSetyowati 1999
Waduh meleleh dah hati Diandra saat dengar rayuan gombal raja es 😁
YuniSetyowati 1999
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh sayangku CIA
YuniSetyowati 1999
Dasar adik lucknut kamu Ci 😅😁
Tatata
lanjutt kakkk💐💗
Tatata
omaygat aku cemburu, tapi gak apa apa dehh diandra juga cantik kok kyak aku😭🤣
Nia Azz
gercep babang chairil..
maju terus bang
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😂🤣🤣🤣 Selalu menjadi si pemaksa /Joyful//Facepalm/
Ita Xiaomi
Baru bangun dr koma langsung dilamar😁
Ambu Rinddiany Thea
jangan kaget lah di .. bibitnya jg pemaksa 🤭😂
Ririn Endang S
Iiiih...jangan donk thoorrr. Please yaa jangaan.
Dewi inaya
emang pemaksa ne keluarga
🥰Siti Hindun
kebiasaan, khas Zandra sejati/Facepalm//Facepalm/
Zuhril Witanto
fiks ini mah Zahra sejati...suka maksa
Diah Elmawati
Senangnya Chairil yang dingin sudah dapat tambatan hati.Bentar lagi pernikahan mereka diresmikan ya Thor
Zuhril Witanto
yang nyerang virusnya beda Di
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣🤣
nisa
akhirnya chairil jadian ama diandra💕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!