Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pas Sekali Waktunya
Bbbuugghh Bbbuugghhh
“ Aaarggghhhhh” jerit suara seorang Pria meringis kesakitan.
“ Ammpuunnn..ampuuunnnn” ucap seorang Pria lainnya.
“ Ehmmm ini bukan seberapa.” ucap Pria lain sambil meludah tepat di wajah mereka yang tertutup matanya.
“ Bos datang!” Ucap seseorang dari arah luar gedung kosong tersebut.
Seorang Pria gagah dan tegap datang dengan langkah panjangnya. Sorot mata tajamnya mampu menghunus jantung orang ditatapnya.
Braaaakkkk
Pintu ditutup dengan kencang.
“ Selamat datang Bos!”
“ Ehmm.. benar mereka yang dalangnya?”
” Benar Bos! Tidak mungkn salah.”
“ Mereka sudah mau memberitahu siapakah yang menyuruh mereka?”
“ Belum Bos. Kami melakukan sesuai arahan Bos dahulu.”
“ Biar kulihat wajahnya.” Ucap Pria tersebut sambil berjalan mendekati pria-pria tersebut.
“ Hei Br*ng-s*k Gue hanya bertanya sekali dan tidak akan mengulang. Jadi kesempatan kalian hanya satu kali. Kalau mengerti anggukan kepala.” ucap Pria itu sambil mengarahkan pisau diarea muka dan leher mereka.
Kedua pria yang ditutup matanya itu sontak saja mengganguk dengan cepat.
“Siapa yang menyuruh kalian?”
“ Aa..Aa..ku tidak mengenalinya.” Jawab seorang pria yang tadi teriak meminta ampun.
Ssssreeetttttt
“ Aargghhhhttt sakittttt!!!!!!!” Jerit lelaki itu lagi.
“ Tolooongg jangan sakiti kita lagi .. toloongggg” ucap pria lainnya. Dia menjatuhkan kursi ditempat dia duduk dengan tangan terikat ke belakang dan berusaha mencari letak sosok pria yang tadi bertanya mereka.Dia menjatuhkan badannya untuk bersujud sambil memohon ampun.
“ Ampuunnnn kami tidak tahu siapa yang menyuruh kami. Dia selalu menelepon kami dengan nomor yang berbeda-beda. Pakaiannya pun serba hitam dan menggunakan masker.”
ucap pria itu.
“ Kau pikir aku percaya? Hmmm”
“ Namamu Ary kan? Kau kenal Mely, kudengar adikmu sekarang masih sekolah ya? Kalian hanya dua saudara rupanya” ucap pria dengan tatapan mata penuh kebenciaan .
“ JANGAANNN!! tuann ampunn tuannnn. Saya sungguh tidak mengenal yang membayar kami siapa.”
“ Ah iya, dan kamu aku sudah mencoba masakan nenekmu tadi pagi.Enak juga.” Ucap Pria itu kepada lelaki yang sudah digoreskan luka di pipi kirinya.
“ Saya mohon jangan apa-apakan nenek saya! Saya mohon Tuan” ucap pria yang diikat itu sambil menangis.
“Kalau begitu Jawab siapa yang menyuruh kalian ,Br*ngs*k! Ucap Pria itu.
Pria tampan dan menakutkan itu menyuruh anggotanya untuk mengancam dua sandera mereka kembali agar mereka mau berbicara.
Bbbuughhh Bbuuugghhh
Serangan pukulan dan tendangan diterima baik oleh dua pria yang terikat tersebut.
“ Ampun tuan Ampunn, Saya tidak tahu namanya tapi saya sempat tahu tempat dia bekerja.”
“ Dimana?”
“ Xander Corp . Saya pernah melihatnya masuk ke gedung proyek sedang proses dibangun. Dan di tampak sedang memakai seragam karyawan tersebut.”
Pria itu kemudian mengeluarkan Handphonenya kemudian memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan tutupan mata nya. Dan memperlihatkan foto orang-orang saat di lokasi proyek.
“ Ini Tuan ! Saya yakin ini orangnya! Potongan rambutnya sama persis dengan lelaki bermasker itu.”
“ Kau yakin?” Tanya pria yang disebut Bos itu memastikan kembali.
Tawanan pria itu langsung mengangguk dengan cepat.
“ Baj*ng*n! Ada masalah apa orang itu dengan keluarga kami!” Ucap pria dengan mata tajamnya berbicara di dalam hati.
Lalu tiba-tiba salah satu anak buah Tuan bos datang menghampiri Bosnya.
“ Bos! Ada telp dari handphone salah satu dari mereka. Apa kita angkat saja?”
“ Angkat saja dan buat penelpon itu terkecoh dan yakin bahwa dirimu adalah dia.” ucap Elgan sambil menunjuk pria tawana itu
Ya , Lelaki yang disebut Bos itu adalah Elgan. Elgan sudah menyelidiki dengan Tim Shadownya untuk kasus Mark.
Untuk hal-hal tertentu memang Elgan lebih suka bertindak sendiri daripada menunggu tindakan kepolisian.
Kepolisian belum berhasil menemukan si pelaku. Akan tetapi tengah malam kemarin, Elgan memerintah Tim Shadownya untuk langsung menemukan pelaku penyerangan Mark.
“ Hallo! Bagaimana kalian berhasil menyelinap ke rumah sakit? Saya akan berikan kalian uang lebih besar 2x lipat jika kalian bisa melenyapkan dia .”
“ Nanti malam kami akan bertindak!”
“ Suara lu kenapa? Kenapa terdengar berbeda?”
“ Batuk bos! Uhhukk uhhukkk” ucap anak buah Elgan sambil berakting batuk.
“Cepatlah bergerak Malam ini gue tunggu infonya!”ucap lelaki itu diseberang telepon.
“ Baik Tuan! Malam ini kami langsung ke rumah sakit.” Ucap anak buah Elgan.
“ Two, cepat lacak keberadaan Si Baj*ng*n itu!”
“ Siap Bos, 5 menit!
“ Ada urusan apa lelaki itu berbuat masalah denganku!” Ucap Elgan bermonolg.
“Bereskan Mereka Jo! Jangan sampai meninggalkan jejak apapun!” Ucap Elgan dengan mata tajamnya.
Namun, sebelum dia meninggalkan gedung itu, Elgan menghadiahi dua tawanan tersebut dengan pukulan dan tendangan.
“ Inilah akibat berulah kepada kami!”
Ucap Elgan sangat dingin dan penuh amarah.
“ Infokan segera lokasinya! Dan cari tahu semua tentang si bed*b*h itu!”
“ Baik Bos , Bos tenang saja!”
Lalu Elgan pergi meninggalakan gedung tersebut. Berulang kali dia memukul istinya. Marah, kesal, kecewa, sedih bercampur jadi satu.
Akhirnya Elgan sampai di kantornya. Dari mobilnya Elgan mencari-cari sosok yang ingin dia habisi saat ini juga.
“ Cih, kemana orang itu?” ucap Elgan dalam hati.
Lalu Elgan keluar dari mobil dan berjalan menuju ruangannya.
“ Selamat Siang Tuan” ucap Pak Ron.
“ Siang juga Pak Ron.” Balas Elgan.
“ Bagaimana keadaan Pak Mark , Tuan?” tanya Pak Ron penasaran.
“ Sudah lebih baik. Doakan saja Pak. Kau disini hanya sendiri? yang lain kemana?” Ucap Elgan.
“ Sedang bagi-bagi tugas ke lapangan Pak.”
“ Hmm begitu, baiklah! teruskan saja pekerjaan kalian.”
Kringg kringg
Suara telepon dari handphone Pak Ron.
“ Hallo Will, Ada apa?” Ucap Pak Ron
“ Baiklah aku segera kesana.” ucap Pak Ron dalam menjawab teleponnya.
Elgan kemudian berbalik arah dan langsung mengatakan kepada Pak Ron. “ Pas sekali waktunya” Ucap Elgan.
-Bersambung-
...****************...