NovelToon NovelToon
Sang Penakluk! - Semalam Bersama Pria Asing

Sang Penakluk! - Semalam Bersama Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nathasya90

Berawal dengan niat baik untuk menolong membuatnya harus berurusan dengan seorang pria asing yang tanpa Marissa ketahui akan merubah hidupnya 180 derajat. Terlebih setelah insiden satu malam itu.

Kira-kira seperti apa tanggapan pria asing yang bernama Giorgio Adam setelah mengetahui kebenaran dari insiden malam itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nathasya90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RASA KECEWA

"Apa kita akan terus di kamar saja?" tanya Marissa yang kini mengalungkan kedua tangan di leher Giorgio lalu menciumnya.

"Hem.. aku lebih suka menghabiskan waktuku bersamamu di mansion," ucap Giorgio membelai wajah wanita cantik di hadapannya.

"Kau suka hanya di dalam kamar saja lebih tepatnya," ralat wanita itu, mencebikkan bibirnya ke depan.

Giorgio yang gemas langsung melahap bibir tipis itu. Melumat dan menyesapnya hingga membuat darah mereka kembali berdesir.

"Aaahhhh … Gio, kita baru selesai melakukannya. Apa kau tidak lelah?" desah wanita itu saat Giorgio mulai meremas dadanya yang memang mereka masih sama-sama naked setelah percintaan panas mereka beberapa menit yang lalu.

"Aku takkan pernah lelah dengan kegiatan ini, Baby. Ini bahkan membuatku lebih bersemangat menjalani hariku, kau sudah seperti vitamin bagiku." Giorgio mencium bibir dan ujung hidung wanita berparas cantik itu bergantian.

Wanita itu tergelak disela ciuman mereka.

"Wait," sela Marissa menatap wajah tampan Giorgio .

"Aku vitaminmu?" sambung wanita itu dan pria itu mengangguk.

"Vitamin jenis apa? Vitamin C vitamin B1 B2 B complex atau—"

"Vitamin B untuk Bibir, vitamin D untuk dadamu yang besar dan vitamin S untuk sex," potong Giorgio dengan ucapan absurdnya.

"HAHAHA. Baiklah, setelah aku memberimu vitamin S, kau harus membawaku keluar dari kamar ini. Berkeliling di sekitar mansion pun tak apa asal jangan di dalam kamar terus. Aku bisa pingsan jika kau terus menghajar ku di atas ranjang," protes Marissa .

"Aku menunggumu!" kata Giorgio dengan nakalnya.

"Bersiaplah dan nikmati." Bisik Marissa yang kini mulai menggerakkan pinggulnya dengan perlahan.

"With pleasure!" sahut Giorgio yang kini memasrahkan tubuhnya.

Marissa langsung mendorong dada bidang itu dengan keras hingga membuat Giorgio jatuh terlentang.

Wanita itu tersenyum menatap kepasrahan pria yang sudah berada di bawah kungkungannya.

"Lakukan apapun yang kau mau, aku milikmu." Pria itu tersenyum lebar.

"Yes, I will," Marissa lalu mencium, mengulum dan menjilati inti milik pria itu dengan pelan hingga membuat pria itu tersiksa karena permainan lambat yang dilakukan wanita itu hingga membuatnya mengeluarkan desahan dan umpatannya bersamaan.

Damn!!

"Aku sudah tidak sanggup, Baby. Kau bisa membunuhku jika bergerak lambat seperti itu," ucap pria itu lalu menarik tengkuknya dan melumat bibirnya dengan rakus.

"Aku bahkan baru memulainya," protes Marissa.

"Setelah ini, Baby. Bersiaplah, aku akan membalasmu." Bisik Giorgio lalu membalik tubuh wanita itu yang kini sudah berada di atasnya.

Pria itu lalu turun hingga batas perut wanita itu lalu mulai melancarkan aksinya dengan memasukkan dua jari tangannya ke dalam inti Marissa lalu menggerakkan dengan tempo cepat hingga membuat wanita itu mendesah tak karuan.

"Panggil namaku dan berteriak lah meminta ampun dariku." ucap Giorgio disela kegiatannya menghisap dada Marissa.

"GIOOOOOO …." jerit wanita itu saat mendapatkan pelepasannya hanya dengan menggunakan jari saja.

"PLEASE DO IT NOW!!!" pekik Marissa memohon agar pria itu memasukkan miliknya ke dalam inti tubuhnya dengan cepat. Rasa-rasanya Marissa sudah tidak sanggup menerima gelombang liar itu.

"Tunggu sebentar, Sayang. Kita keluarkan bersama," sahut Giorgio yang kini memasukkan miliknya ke dalam inti Marissa lalu menggerakkannya dengan cepat hingga membuat napas mereka terengah-engah karenanya.

"Ah ah ah ah …." desah keduanya.

"Aku keluar, Gio," racau wanita itu saat merasakan sesuatu yang hangat keluar dari inti tubuhnya.

"Me, too." Giorgio menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh wanitanya sesaat setelah menyemburkan benih di dalam rahim Marissa.

"Sepertinya kita harus menunda acara jalan-jalan kita," kata Giorgio yang disetujui Marissa. Tidak mungkin ia memaksakan diri di saat tubuhnya sendiri kelelahan seperti ini.

Giorgio lalu menarik selimut dan menutupi tubuh mereka dan memeluk Marissa yang sudah lebih dulu terlelap karena kelelahan.

Tenaganya sungguh terkuras setelah bercinta berulang kali di waktu yang hampir bersamaan.

***

Marissa terbangun mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Wanita itu lalu beranjak dari ranjang lali mengambil kemeja milik Giorgio yang tergeletak di pinggir ranjang dan memakainya karena dress yang dikenakan tadi sudah robek akibat ulah Giorgio yang tak sabaran saat membuka bajunya.

"Ya, Bi," sahut Marissa saat membuka pintu kamar. Hanya kepalanya saja yang menyembul keluar karena merasa malu jika melihat penampilannya yang berantakan saat ini.

"Makan malam sudah siap, Nona." ujar kepala pelayan yang berusia 50 tahunan itu.

"Terima kasih, Bi. Kami segera turun." Balas wanita itu lalu menutup kembali pintu kamar dan berjalan ke arah kamar mandi.

Marissa berendam di dalam bathtub sebentar dengan aromaterapi untuk merilekskan tubuh akibat pergulatan panas mereka.

"Apa kau bahagia … karena mommy sangat bahagia saat ini," ucap Marissa sembari mengusap perutnya dengan tersenyum lebar.

Marissa lalu membilas tubuh dari sisa busa yang menempel di tubuhnya, setelah itu keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe yang menutupi tubuh polosnya.

Kemudian wanita itu berjalan menuju walking closet dan mencari pakaian yang akan dikenakan. Sebuah loose dress berwarna hitam menjadi pilihan Marissa . Setelah berpakaian, Marissa menghampiri Giorgio yang masih tertidur di atas kasur king size-nya.

"Gio.. ayo bangun, makan malam sudah siap," rengek Marissa seraya mengguncang tubuh pria itu dengan lembut, namun hingga beberapa kali diulang, tetap saja Giorgio tidak kunjung membuka mata.

HUUFFTT!

"Ayolah, Gio. Aku tahu kau pasti mendengar ku 'kan? Ayo, Gio … aku benar-benar sudah sangat kelaparan," ucap wanita itu merajuk.

Didetik berikutnya, mata coklat itu pun terbuka dengan sangat lebar lalu tersenyum melihat wanitanya dalam mode merajuk.

"Oke, cium aku dulu. Setelah itu, aku janji akan bangun. Serius!" kata pria itu dengan senyum nakalnya.

"Bener ya, hanya ciuman saja. Marissa lalu naik ke atas ranjang dan menciumi seluruh wajah Giorgio termasuk bibir dengan sedikit lumatan hingga membuat si empunya bibir menahan tengkuk wanita itu dan memperdalam ciuman mereka.

"Baby, please stop. Kau bisa membunuhku," protes Marissa saat Giorgio tak kunjung melepas pagutannya.

"Itu tidak akan pernah terjadi, Sayan,." Kata Giorgio lalu mengecup pipi chubby wanita itu.

"Tunggu aku. Aku akan kembali sebentar lagi," titah Giorgio kemudian beranjak turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

Kini mereka berdua sudah berada di pinggir kolam renang menikmati candle light dinner yang sudah dipersiapkan oleh asisten Giorgio sejak pagi tadi. Bukan Roby, tetapi asisten lainnya.

Tampak seorang chef yang tengah sibuk di depan pemanggangan mempersiapkan main course dua sejoli itu setelah sebelumnya chef dari hotel berbintang itu menyajikan appetizer berupa salad sebagai makanan pembuka mereka.

Terlihat dua orang pelayan yang stand by tidak jauh dari tempat mereka makan jika mereka tiba-tiba membutuhkan sesuatu.

"Sejak kapan kau mempersiapkan ini semua?" tanya Marissa. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Tadi sore, saat kita sedang bercinta," jawab Giorgio dengan lugas dengan senyum yang tersungging di sudut bibirnya.

"Dan aku menyuruh asistenku mempersiapkan semuanya," imbuh pria itu.

"Oooh … jadi asisten yang mempersiapkan semuanya!" Seru Marissa dan pria itu mengangguk.

"Jadi apakah aku harus berterima kasih pada asisten mu karena sudah mempersiapkan dinner romantis hari ini? Baiklah, aku akan berterima kasih padanya nanti jika bertemu," pernyataan yang dilontarkan Marissa barusan membuat pria itu sampai menyemburkan wine yang diminumnya, untung saja tidak sampai mengenai Marissa.

"Are you kidding! Aku yang memikirkan ide ini, Baby . Dia hanya sebagai eksekutornya saja. Jadi jika ingin berterima kasih, berterima kasihlah padaku, okay!" kata Giorgio dengan tegas memprotes ucapan wanita itu.

Marissa tertawa melihat wajah Giorgio yang sedang dalam mode kesal. Lalu wanita itu beranjak dari duduknya dan menghampiri pria tampan itu.

"Maukah kau berdansa denganku, pria tampan??!" ajak wanita itu lalu mengulurkan tangan tepat di depan pria itu.

"Astaga, seharusnya aku yang mengatakan itu. Tapi tidak masalah. Ayo!" Giorgio lalu menarik tangan Marissa menuju sisi meja sampingnya lalu mulai berdansa setelah meminta pada pelayan untuk memutarkan lagu romantis.

Mereka lalu berdansa ala tarian pengantin.

Giorgio menarik pinggul wanita itu saat tangan yang saling bertautan, begitu pula dengan Marissa yang tangannya kini berada di bahu pria itu dengan tangan lainnya saling bertautan. Mereka bergerak seirama dengan lagu yang diputar dan sesekali saling menyesapi bibir masing-masing.

Pemandangan yang indah itu harus berakhir setelah sang chef selesai menata makanan utama mereka di meja makan.

"Kita lanjutkan nanti," bisik Marissa saat melihat wajah kesal pria itu.

Cup

Wanita itu kembali mengecup bibir pria itu dengan singkat sebelum kembali ke kursinya.

"Thank you," ucap Marissa saat pelayan membantunya duduk.

Pelayan itu menunduk hormat sebagai jawaban atas ucapan terima kasih wanita itu padanya.

Setelah makan malam, kini keduanya sudah berada di dalam gazebo. Tempatnya tidak jauh dari tempat mereka dinner tadi.

"Ini sudah larut, kapan kau akan akan mengantarku pulang?!" tanya Marissa yang menyandarkan kepalanya di bahu lebar milik pria itu.

"Kau tidak suka di sini?" tanya Giorgio penasaran menatap wajah cantik Marissa .

Marissa lalu membenarkan duduknya lalu menatap wajah pria tampan di hadapannya.

"Tentu saja aku suka. Aku malah bahagia jika kita terus bersama seperti ini. But this is not my house," ucapnya dengan jujur.

"Anggap ini rumahmu. Aku membeli mansion ini setelah bertemu kembali denganmu. Jadi mansion ini memang diperuntukkan untukmu, Baby." Giorgio menangkup pipi wanita lalu menciumnya.

"Tinggallah bersamaku di sini, hem!" pinta Giorgio .

"Kita tinggal bersama, di sini?" Giorgio mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana jika ada yang tahu? Apa yang akan mereka pikirkan nanti?" tanya Marissa .

"Terserah orang mau berpikiran apa. Aku tidak peduli." Pria itu mengedikkan bahunya tanda ia tak peduli.

"Tapi aku peduli. Karena aku seorang wanita dan bukankah kita tidak seharusnya tinggal bersama tanpa status yang jelas?" balas Marissa dan Giorgio menatapnya.

"Apakah status sangat penting bagimu? Apakah aku mencintaimu tidak cukup bagimu?" sahut pria itu.

Sedikit speechless mendengar ungkapan cinta Giorgio padanya. Apa itu artinya pria itu benar-benar mencintainya? Apa itu artinya pria itu juga menginginkan sebuah pernikahan sama seperti dirinya?

"Cintamu sangat berarti bagiku, tetapi kita tidak bisa terus seperti ini. Bagaimana jika aku hamil?" ucapan Marissa membuat Giorgio terdiam.

"Maksudku, kita bahkan selalu melakukannya tanpa pengaman. Bisa saja 'kan aku hamil," kata Marissa membenarkan ucapannya.

Giorgio tertegun menatap wanita bermata biru itu. Wanita yang telah berhasil memporak porandakan hatinya.

"Bagaimana setelah makan kita nonton film? Ada film baru yang mau ku tonton. Bagaimana?" Seolah tahu apa yang dirasakan Giorgio, Marissa dengan cepat mengalihkan pembicaraan mereka. Dan terbukti, setelah itu Giorgio kembali nyaman mengobrol dengannya.

Marissa terus menimpali perkataan ataupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan Giorgio padanya. Mencoba bersikap seperti biasa, namun tetap saja di dalam hati terkecilnya, ada setitik rasa kecewa yang dirasakan. Bahkan Marissa mempertanyakan pernyataan cinta pria itu padanya.

Apakah itu cinta yang sesungguhnya atau cinta karena bahagia memiliki teman ranjang?

1
Dewi @@@♥️♥️
coba mampir baca,,semoga bagus,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!