NovelToon NovelToon
PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia / Psikopat itu cintaku
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Miko seorang Psikiater menangani seorang pasien wanita dengan gangguan mental depresi. Tetapi dibalik itu ternyata ada seorang Psikopat yang membuatnya menjadi depresi.

Ketika pasien tersebut ternyata bunuh diri, sang Psikopat justru mengejar Miko.

Hari-hari Miko menjadi berubah mencekam, karena ternyata psikopat tersebut menyukainya.

Setelah menghadapi si psikopat ternyata ada sisi lain dari pria ini.

Bagaimana Miko menghadapi hari selanjutnya dengan sang Psikopat?

Yuk simak kisahnya di cerita Othor. Ada beberapa plot twist-nya juga loh..yang bikin penasaran...

Jangan lupa dukungannya ya man teman...

Oiya, di cerita ini ada adegan mengerikan, ****** ****** dan kata2 'agak gimana yah'

Jadi buat dek adek yg rada bocil mending skip dulu yah....maap ya dek...

Mohon bijak dalam membaca...

*Salam hangat dari othor*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 - Ketakutan

Dengan pemikiran yang lebih berat kearah takutnya, akhirnya Miko memilih melangkah ke dalam rumah dan menuju ke tangga, keatas kamar Morino.

Tapi Miko mengunci kamar dari dalam. Ia benar-benar takut. Hampir saja ia tidak mengenal Morino yang kemarin begitu lembut dan manis menyentuhnya.

Tok tok tok …

Entah kenapa Miko seperti seorang paranoid yang sedang menghindari penjahat sadis. Ia tidak sanggup membuka kunci pintu itu, ia terlalu takut.

“Miko! Buka pintunya!” teriak Morino dari luar pintu kamar.

Tapi Miko justru sembunyi di pojokan dekat ranjang. Ia meringkuk memeluk lututnya, duduk di lantai disebelah ranjang. Tubuhnya tiba-tiba bergetar, mengigil.

DUG! DUG! DUG!

“MIKO!” kini teriakan Morino semakin keras.

Miko semakin tidak bisa membuka pintu itu. Satu-satunya penghalang dari pria itu.

Akhirnya …

BRAK!

Morino mendobrak pintu dengan tendangannya.

Miko tidak sanggup menatap pria itu. Ia semakin mengencangkan dekapan di lututnya di bawah pojokan terselip diantara ranjang dan nakas. Nafasnya berhembus kasar dan cepat. Matanya terpejam kuat.

Morino menurunkan pundaknya. Ia melangkah mendekati Miko.

Pria itu berlutut dan menyentuh lengan Miko. “Hey, sedang apa kau disini?”

Tetapi seperti di sengat listrik, Miko terperanjat kaget ketika Morino menyentuhnya. Ia semakin gemetar ketakutan. Morino sempat ikut terkejut dengan reaksi Miko yang benar-benar takut ketika disentuh.

Dengan terpaksa Morino menarik kasar lengan Miko dan meletakkan tubuh wanita itu di ranjang.

“TIDAK! AKU MOHON! JANGAN SAKITI AKU!” teriak Miko.

Ketakutan Miko sudah pada puncaknya. Ia menangis tak sanggup menahan kengeriannya.

Morino yang melihatnya justru tersenyum dengan sudut bibirnya.

“Hey! Kau tidak perlu ketakutan seperti itu. Aku tidak akan membunuhmu. Miko! Sadarlah”

Tapi Miko seolah sudah kehilangan akal sehatnya. Ia masih menangis sambil juga masih gemetar ketakutan.

“A-aku ta-kut” di sela isak tangisnya.

Morino memegang pipi Miko dengan kedua telapak tangan dan mengarahkan wajah Miko agar menatapnya.

“Hey, dengar! Kau tidak perlu takut. Kau bukanlah targetku seperti mereka. Miko, kau berbeda dari mereka. Aku tidak akan menyakitimu sedikitpun”

Akhirnya Morino memaksakan akan memeluk Miko yang sangat tidak ingin disentuh. Saat itu Miko bagai anak kucing galak yang sama sekali tidak bisa di dekati.

“J-jangan dekati aku! Tolong jangan sakiti aku!”

Tetapi Morino tetap memaksa menenangkan wanita itu. Ia mendekap Miko yang berontak. Morino terus mendekapnya, memeluknya hingga Miko sedikit tenang.

“Miko! Tenanglah!”

“Ssshhh, gadis pintar. Tenanglah” Morino tetap mendekap Miko. Merangkulnya erat hingga Miko tenggelam dalam dada pria itu.

Morino mengelus rambut Miko. Mengecup kepalanya berulang kali.

Kini Miko sedikit lebih tenang dipelukan psikopat yang tadi membuatnya paranoid.

Tubuh mereka berdua sedikit mengayun. Tetapi sedikit demi sedikit Miko merasakan lagi kehangatan Morino.

Kelembutan pria itu mulai menguap menepis perlahan ketakutan Miko.

“Miko jangan pernah berfikir aku akan menyakitimu. Tidak, Mereka berbeda denganmu” ujar Morino lagi yang masih memeluk Miko.

“Be-benarkah kau tidak akan menyakitiku?” tanya Miko kini wajahnya sudah mampu memandang wajah Morino.

“Ya. Sampai kapanpun, aku tidak akan bisa menyakitimu. Kecuali kau yang mengkhianatiku” Morino mengecup kening Miko lembut. “Maaf kau harus melihatnya tadi” katanya lagi.

“Kalau boleh kutahu, siapa pria yang kau bunuh tadi?” tanya Miko yang kesadarannya sudah mulai normal.

“Dia adalah pejabat yang sering melakukan pemerkosaan pada gadis-gadis bodoh yang haus harta. Anaknya yang mewarisi kebejatan Ayahnya juga melakukan hal yang sama. Tapi dia selalu dilindungi. Dia kebal hukum. Berjalan dengan sombongnya seolah tidak bersalah setelah dia dan keluarganya melakukan kekejian menjijikan pada orang yang lemah. Dan dia telah menghinaku di depan sidang, mempermalukanku hingga aku muak. Yang terburuk adalah dia mengancam akan memperkosamu dengan puluhan anak buahnya bergiliran. Dia benar-benar membuatku jijik, dan pikiranku cuma satu, aku hanya ingin mengambil jantung dari dalam dadanya. Karena pria itu sudah tidak lagi memiliki hati”

“Mo-rino. Apa ini penyakit yang mengganggumu dari kecil?” tanya Miko lagi.

“Ya, aku tidak bisa membendung keinginanku untuk membunuh semenjak kecil. Tapi sejak aku mengenalmu, perlahan rasa itu hilang. Kecuali ada hal yang membuatku marah, kecewa dan tertekan. Seperti hari ini”

Mereka diam sejenak.

“Morino, maukah kau berjanji padaku tidak akan menyiksa orang seperti itu lagi? Apa tidak ada cara lain untuk menyalurkan kekesalanmu?” pinta Miko.

“Entahlah. Aku hampir tidak bisa mengendalikan diriku jika sedang tertekan, dan keinginan membunuhku sangat kuat”

“Aku akan lakukan apapun agar kau tidak melakukan hal itu lagi”

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Morino.

“Entahlah, apapun itu”

“Andai kau ada disisiku saat aku tertekan tadi, mungkin kau bisa menahanku agar tidak membunuhnya”

“Maaf, tadi aku agak sibuk, jadi pulang terlambat. sebenarnya aku mencarimu karena aku khawatir denganmu sampai menemukan garasi itu, dan aku juga ingin memberi obat ini. Ini adalah merk keluaran terb-”

“Aku tidak perlu obat jika disampingku sudah ada Dokternya” Morino menyingkirkan obat yang baru dikeluarkan Miko dari dalam sakunya.

Morino tiba-tiba menyambar bibir Miko. Sesaat kemudian pria itu melepaskannya lagi.

“Bibirmu agak dingin. Apa kau masih ketakutan, denganku?” tanya Morino.

Miko sedikit menunduk, “Tersisa sedikit”.

Morino memeluk Miko erat, dan kembali mengecup pucuk kepalanya.

“Aku mengerikan, ya?” suara Morino pelan. “Maaf”

* * *

Miko semakin mengerti seperti apa pribadi Morino yang sebenarnya. Ia mencoba melakukan konseling berkelanjutan pada Morino. Pemberian obat secara rutin dan psikoterapi, yang bisa membuat Morino sedikit demi sedikit melupakan trauma masa kecilnya.

Hampir lima bulan Morino menjalani terapi dengan wanitanya sendiri di kediaman Morino. Morino benar-benar merasa berbeda sekarang. Ia lebih tenang dan tingkat kecemasannya berkurang.

Morino hampir bisa menjalani hari-harinya selayaknya orang normal dan hampir melupakan penyakit yang menyiksanya, yaitu keinginannya untuk membunuh.

Musim dingin telah menghampar. Udara menusuk tulang berhembus di luar.

Malam hari, pukul tujuh lebih lima belas menit.

Miko yang masih berada di rumah sakit menelpon Morino.

“Maaf aku akan pulang terlambat, tapi aku harus mengambil sesuatu dirumahku” pinta Miko.

“Baik, aku akan menyusul ke rumahmu. Tunggu aku disana”

Di depan rumah Miko,

Morino menggunakan jubah panjang hitam, syal dan sarung tangan.

Miko membuka pintu setelah mendengar bel di depan rumahnya berbunyi.

“Lebih baik kau pindahkan semua barangmu ke rumahku” ucap Morino di bibir pintu.

“Tidak apa. Barangku tidak terlalu banyak”

Morino memberikan sekotak kue yang dari tadi ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

“Ah, apa ini?” Miko telihat sangat semangat. Wanita ini tidak bisa menahan antusiasnya ketika diberi kue yang manis menggoda selera.

“Cake Chateau Gateaux. Aku tahu kau menyukai kue dan sesuatu yang manis”

“Morino, kau tidak perlu repot seperti ini” wajah Miko benar-benar berbinar.

“Baiklah kalau begitu akan kuberikan pada Bors” tukas Morino bercanda.

“JANGAN! Um, maksudku, aku pasti suka”

Akhirnya Morino menyerahkan kotak itu pada Miko. Wanita itu menerimanya dari tangan Morino.

“Masuklah. Kau bisa mengigil di luar sini” ucap Miko lagi.

1
🌸ReeN🌸
semoga cepat punya baby, langsung kembar kl bisa, biar rumah morino rame
🌸ReeN🌸
ngapain membunuh maaaassss..... mending cari yg baru 😆
Ummu Saif
eehhh jerico ganteng ternyata 😁
Ummu Saif
weehhh keren. supirnya
Ummu Saif
waaahh kl direkam miko seru nih...
🌸ReeN🌸
semoga morino cepat bebas... kasihan miko, pekerjaan nya jadi terbengkalai
🌸ReeN🌸
wk..wk ... pas liat mansion nya morgan yg pertama aku pikirin... ngepelnya cape banget ya.. he..he..., jiwa missqueen ku meronta ronta...😆😆😆
Yurika23: hee...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
wwooowww... keren... keren..
🌸ReeN🌸
apa supir itu orangnya morino.... semoga aja, seru...seru.... ikut tegang
Rei Jaavu
done, Mangat thorr
Yurika23: siyap kak...makasih
total 1 replies
Ummu Saif
yaaahh miko kayak anabella jadinya
Yurika23: hee...beda dong kak....tak semudah itu Morino...eh ferguso
total 1 replies
Ummu Saif
rumah morino ga ada satpamnya kali
Ummu Saif: ga ada yg jagain
total 1 replies
Ummu Saif
yaaahh dikawinin si miko
🌸ReeN🌸
cerita bagus gini kok yg lai dikit bgt ya
🌸ReeN🌸: yang like dikit banget
total 1 replies
🌸ReeN🌸
sumpah ngeri bgt, takut miko diapa2in sam dexton, ternyata semua perempuan didekat morino pasti diambil sama dexton, teman makan teman namanya
Yurika23: pagar makan tanaman sekaligus buahnya ya kak...wkwkw...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
untung ada kakek morino, semoga bisa jadi penolong morino
🌸ReeN🌸
apa dexton mau menjebak miko, kenapa seolah2 dexton mo deketin miko secara personal ya... sangat2 mencurigakan
🌸ReeN🌸
astaga... susah ternyata, miko gak punya bekingan yg kuat buat lawan asborn, polisi jg kayanya gak bisa diharapkan
Ummu Saif
yaaahh di ikutin juga si miko
🌸ReeN🌸
good miko, kamu hebat, aku juga mikir gitu, ayah helena sama dexter kerja sama buat jatohin morino
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!