[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Delon
Pagi - pagi buta Delon sudah menjemput Talin. Hari libur panjang begini pasti jalanan Bandung akan sangat padat kalau mereka kesiangan. Talin masuk ke mobil Delon tanpa sepatah kata.
“Kita berangkat ya, Talin. Makasih kamu udah mau ikut menemui orang tua aku”
“Sama - sama” Talin menyandarkan punggungnya di bangku mobil dan memejamkan mata. Kalau dulu dia pasti tidak enak kalau tidur sementara Delon menyetir kalau sekarang sih Talin mana mau peduli lagi. Setelah air susu di balas air tuba.
Delon tau kalau Talin memang sudah jauh berubah. Delon tidak banyak berkata - kata dan hanya memacu mobil secepat mungkin.
Perjalan Jakarta Bandung memakan waktu selama 3 jam. Frekuensi kendaraan di masa liburan memang jauh lebih padat dari pada hari biasa. Rumah Delon berada di perumah di Kopo. Rumahnya besar dengan 2 lantai dan terawat dengan rapih.
Kedatangan mereka langsung disambut oleh keluarga Delon. Talin langsung dipeluk oleh Mama Delon. “Tante kangen sekali sama kamu”
“Talin juga kangen sama Tante dan Om juga sama dedek” Talin memeluk erat adik Delon yang sudah sangat akrab dengan Talin sampai sering mengirim pesan untuk menceritakan tentang gebetannya.
Talin mengucapkan Selamat Natal dan memberi hampers yang sudah dibeli dari Jakarta.
“Talin kapan mau mengenalkan kami ke orang tua kamu?” Tanya Papa Delon.
”Kalau nanti Talin ke Bandung… sama mama dan papa. Talin, pasti mampir ke sini” Jawab Talin hati - hati:
“Tante tuh nggak sabar loh Talin jadiin kamu menantu. Kami sudah ingin menimang cucu”
“Pa, Ma…. Jangan membuat Talin tertekan dong” Delon menengahi setelah melihat reaksi Talin yang kurang nyaman.
“Maaf, Talin. Tante terlalu senang bertemu kamu”
Mereka mengobrol tentang banyak hal mulai dari politik hingga gosip artis terkini dan Talin selalu asik diajak mengobrol. Kalau tidak tau dia akan diam dan mendengarkan, tapi tetap memberikan reaksi yang tertarik atau ikut membahas dengan seru.
Setelah mengobrol Mama Delon langsung sibuk di dapur untuk membuat makan siang. Sementara Talin diajak ke kamar Delon yang sudah lama tidak dia huni. Kamar itu sangat rapih karena sering dibersihkan.
“Mamaku suka banget sama kamu…” Delon membuka percakapan.
“Aku juga suka sama mama dan papa kamu mereka benar - benar asik”
“Talin, mereka pasti kecewa kalau kita putus”
“Sudah nggak ada pilihan lain, Delon. Kamu nggak mau coba ajak selingkuhan kamu yang seksi itu siapa tau dia sangat wife material buat kamu”
“Aku nggak yakin mereka akan menyukai perempuan lain sebesar mereka menyukai kamu”
“Kamu yang akan menjalani mereka pasti terima saja”
“Aku menyesal, Talin. Aku nggak mau putus” Delon sudah mengatakan ini entah untuk yang berapa kali dengan membuang harga dirinya terus menerus.
“Penyesalan memang datangnya terakhir kalau awal kan pendaftaran” Talin mengangkat bahu tak acuh.
“Talin, kamu berubah terlalu jauh”
“Delon, orang selingkuh itu menyesal karena ketahuan coa nggak ketahuan pasti masih berlanjut sampai sekarang” Balas Talin sambil tersenyum.
Perasaan cinta dan benci memang setipis itu untuk dilangkahi. “Aku harap kamu dapat yang lebih baik loh dari aku. Semoga ada yang lebih sabar pacaran 8 tahun akhirnya diselingkuhi”
“Bukannya kamu juga selingkuh sama bos kamu? kenapa sekarang kamu berasa kalau kamu korbannya?”
“Anggap aja begitu nggak sih biar kita impas” Sahut Talin asal.
“Kamu berubah kayak gini pasti karena kamu merasa kamu udah punya orang lain kan?” Kata Delon kesal.
“Ya, mungkin karena track record nya Aaron itu keren banget loh. Dia juga berani berkomitmen nggak kayak kamu”
Delon tersenyum. “Oke.. semoga bahagia sama si Aaron itu” Sindirnya.