MAS MONTIR KU SAYANG, TERNYATA ORANG KAYA!! Mungkin begitu judul clickbait yang cocok untuk novel ini😉
Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.
Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.
Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.
Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.
Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Romantis/Komedi/Sangar mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTALLA DELAPAN BELAS
Pagi ini, Athalla pamit untuk menghadap keluarga sebelum benar-benar membawa Khadijah ke Rumah Utama.
Yah, semalam Athalla telah mengakui semuanya, dan yah, memang benar jika Athalla pemilik dari bengkel mobil ini. Tak hanya satu, tapi, sudah tersebar di hampir penjuru Indonesia walau belum semua.
Athalla sudah jujur siapa dirinya, siapa orang tuanya, bagaimana keluarganya. Khadijah sempat terbengong-bengong, sedikit tidak menyangka jika pemuda yang dinikahinya bukanlah pemuda dari kalangan biasa.
Namun, walaupun sempat merasa insecure dengan segala kesempurnaan yang Athalla miliki di kota Jakarta ini, Khadijah tetap bertekad tidak akan pernah pergi hingga Athalla sendiri yang menceraikannya.
Sampai detik ini, Khadijah masih setia bersama kursi rodanya. Ditemani dua Suster yang kurang lebih selama satu bulan terakhir membantunya berganti pakaian dan lainnya.
Hari ini, bengkel sengaja diliburkan dan semuanya dilakukan Athalla demi ketenangan mental Khadijah. Beberapa montir diliburkan, beberapa ada yang menyelesaikan servis di beberapa mobil yang akan diambil pelanggan.
Namun, Khadijah sendiri tidak menduga-duga jika Alessia akan datang kembali ke Bengkel demi menemuinya secara langsung.
Tadinya, sempat terjadi perdebatan antara karyawan Bengkel dengan Alessia, sampai Khadijah sendiri yang mengizinkan Alessia masuk untuk bicara dengannya.
Khadijah insecure? Iya! Lihat kakinya yang cacat, walau kemungkinan akan bisa sembuh, Khadijah tetap akan pincang kan? Alessia gadis cantik yang cocok sekali untuk Athalla.
"Jadi suami yang kamu maksud kemarin itu, calon suamiku, Khadijah?"
Mata Alessia merah, mungkin memang tidak tidur semalaman seperti dirinya. Matanya membengkak, sudah jelas sekali tangisannya.
Hati siapa yang tidak sakit? Dia bahkan kacau saat Andre lebih memilih Nayya. Dan sekarang, Alessia yang lekas menudingnya.
"Maaf."
Khadijah tidak bisa berkata-kata lagi, hanya kata maaf jurus pamungkasnya, berharap itu akan bisa meluruhkan segala amarah Alessia walau tidak akan mungkin.
"Kamu tahu nggak, aku dan dia sudah terlalu banyak kenangan yang dilewati. Apa akan tega kamu merenggutnya dariku?!" Tatapan Alessia penuh ironi, menyedihkan.
"Tidak sama sekali."
Khadijah menunduk, lalu kembali menatap Alessia, seraya ia mengulurkan selembar kertas rekam medis Alessia. Di mana itu membuat mata Alessia lantas membelalak.
Kertas yang sempat Alessia cari-cari di mana-mana saat dia pulang dari RS. Dan ternyata, kertas ini ada di tangan istri Athalla.
Kertas yang tidak akan pernah Alessia berikan pada Athalla. Kertas dari dokter yang sempat membuatnya hancur berkeping- keping.
Tak mau ada yang melihatnya, Alessia bergegas meraih kertas itu kemudian disobek-sobek hingga menjadi perca'an kecil.
"Lancang kamu, Khadijah!!" pekiknya.
"Itu tidak sengaja saya temukan di lantai Rumah Sakit," terang Khadijah. "Tapi saya yakin, Mas Athalla bukan pria yang akan lari dari tanggung jawab. Dan saya tidak akan menghalanginya melakukan itu."
Mendadak, Alessia memunculkan kaca-kaca di mata yang seolah itu memproklamirkan ketakutannya. "Apa kamu sudah beritahukan Athalla soal ini, Khadijah?" incarnya.
Khadijah diam, tapi sungguh, Khadijah tidak berani mengatakan itu. Khadijah yakin benar jika Athalla sendiri sudah mengetahuinya.
Kalau tidak, Athalla tidak akan mungkin se-bingung kemarin. Faktanya Athalla seperti sengaja menunda-nunda memperkenalkan dirinya di hadapan keluarga karena alasan ini.
"Ini aib ku, Khadijah. Bagaimana kamu bisa selancang itu untuk membukanya?!" Alessia semakin tidak bisa mengendalikan amarah.
"Maafkan saya."
"Yah, aku hamil anaknya." Dengan mendongak Alessia mengatakan secara terang-terangan. Rekam medis yang barusan disobeknya, memang menyatakan kehamilan pertamanya.
Khadijah kembali menunduk. Gadis itu benar-benar tidak tega melihat kehancuran sesama kaumnya. Bahkan dari suaranya saja, sudah terlihat, Alessia remuk redam olehnya.
Hamil, tapi disaat yang sama, tunangannya justru menikahinya. Itulah yang membuat Khadijah rela jika nantinya Athalla poligami.
"Kalau kamu wanita yang baik-baik, relakan dia untuk ku! Pergi saja kamu dari hidupnya, jangan pernah muncul lagi di hadapannya. Dan biarkan dia bahagia bersama ku!"
Alessia berteriak keras. Tapi, Khadijah merasa tidak sejalan dengan keinginan Alessia yang barusan, jujur saja.
"Dia masih suami saya. Apa pun yang terjadi, Mas Atha suami saya. Sebelum Mas Atha sendiri yang menyatakan perceraian, saya tidak akan pernah bisa meninggalkannya."
Alessia semakin meradang. "Apa kamu tidak punya malu Khadijah!!??" pekiknya lagi.
Khadijah masih setia dengan diamnya.
"Kamu tiba-tiba muncul dan merebut calon suamiku!! Coba pikirkan, bagaimana kalau kamu ada di posisi ku sekarang, Khadijah!!"
"Tanpa mengurangi simpati saya sebagai wanita, Kak. Bukankah hubungan yang Kak Alessia lalui dengan Mas Athalla bukan hubungan yang dihalalkan Allah, bagaimana pun, saya sudah sah istri Mas Athalla, Kak. Saya berhak diam di rumah sampai suami saya sendiri yang akan mengatakan talak."
Alessia naik pitam. Berani benar seorang pelakor bicara sedemikian tingginya di hadapan wanita pertama yang memiliki.
"Maafkan saya Kak ... tapi lihat lagi kasusnya, sejatinya saya tidak pernah merenggut secara terang-terangan. Saya sendiri tidak tahu kalau Mas Athalla memiliki kekasih di Jakarta."
Alessia tertawa samar. "Kamu serius tidak tahu? Atau memang sengaja tidak mau tahu hah?! Jangan-jangan kamu memang sengaja mencuci otak Athalla dengan kalimat-kalimat sok suci kamu, Khadijah!!" tuduhnya sarkas.
Khadijah mengangguk, sedikit setuju, dia memang berlaku seolah tidak mau tahu siapa lelaki tampan yang dinikahinya. Itu semua karena, kekalutannya pada Andre, dulu.
"Dengar ya Khadijah!! Athalla mencintai aku lebih dulu. Dia yang mengejar-ngejar ku, dan dia tidak akan pernah bisa menyukai mu. Asal kamu sadar diri, Khadijah. Dia menikahi kamu hanya karena dia merasa bersalah padamu!!"
Khadijah sudah cukup merasa sangat kecil, kini semakin habis rasa percaya dirinya di hadapan kata-kata kebenaran Alessia.
"Kamu cuma wanita kampung, setidaknya kamu tahu diri dulu. Seperti apa pemuda yang akan kamu nikahi. Pantaskah atau tidak!!"
Namun, sekecil apa pun dia di mata Alessia, ingat lagi bagaimana takdir Allah menuntun Khadijah hingga berada di posisinya, kini, kembali Khadijah berpedoman pada fatwa, selama Athalla tidak menceraikan, dia masih wajib menjaga dirinya dan harkat istri sah.
"Kalau Allah sendiri yang mengesahkannya, maka saya tidak perlu merasa tidak pantas, karena lagi-lagi, saya istri sah Mas Athalla."
Alessia kembali tersulut. "Tapi tetap saja, kamu pelakor Khadijah! Dan kamu tahu, pelakor lebih buruk dari pada pelaccurr!!"
visualnya kok pas banget , dapet aja nih kak Pasha visual mereka 👍.
Selamat liburan kak Pasha 🤗
kapan lagi kita liburan bareeng....🤗🤗🤗🤗🙋🙋🙋🙋
kamu aja ya thor yg mikirin seluk beluk dn alur keturunannya,,aku mah tugasnya baca,,like,komen dn vote aja 🤣