Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Derren tersadar dengan ada nya suara petir, Derren pun masih kebingungan dengan perilaku meliya, "ayo kita pulang," ajak Derren pada meliya, meliya pun hanya mengikuti Derren, didalam mobil ternyata meliya sudah tertidur, "bagaimana aku membawa nya pulang, sedangkan aku tidak tahu dimana dia tinggal, ah lebih baik ku bawa saja kerumah mama," derren pun membawa meliya kembali kerumah nya dan mengangkat tubuh meliya, seketika Derren merasakan kalau baju yang di kenakan meliya sedikit lembab jadi dia berniat akan membangunkan meliya.
"hei, lebih baik kau bersihkan diri dulu, aku akan pinjamkan baju mama untuk mu", meliya yang terusik dari tidur nya tersadar terus menatap Derren, "apa liat"? Aku tidak melakukan apa pun padamu, lebih baik kau mandi sana, sedikit bau busuk" meliya yang mendengar pun mengendus baju nya, meliya tidak berniat menjawab perkataan Derren dan pergi mandi,
"Eny tolong antarkan baju ini ke kamar tamu, tempat meliya tidur, Derren menyuruh Eny mengantarkan baju mama nya kepada meliyaa, setelah itu Derren pun masuk ke kamar nya, setelah Derren mandi dia berniat turun ke bawah dan melihat seseorang memakai penutup selimut,
"hei pencuri!" teriak Derren pada orang tersebut "ini aku lah" seseorang itu menghadap Derren ternyata adalah meliya, "takut ya ha ha ha" ejek meliya pada Derren, "mana ada aku takut, eh kau tidak perlu tertawa, kau ingat kau punya hutang pada ku," seketika meliya yang mendengar itu terkejut, "hutang apa?"tanya meliya tanpa dosa, "oh pura"lupa ya, kau peluk aku?, ku ambil kesempatan pada ku tidak ingat?" tanya Derren dan melangkah kearah meliya "oh ya Masalah itu aku tidak sengaja" meliya pun menunduk. Derren mengambil selimut yang di pakai meliya "eh kau mau berbuat apa, eh jangan macam" ya," tetapi seketika meliya di buat terpaku saat Derren memakaikan meliya jaket nya, "kenapa? Takut? Tidak ada pun aku berfikir mangabil kesempatan padamu, jangan lupa minum obat," setelah itu Derren pun mundur dan melangkah ingin pergi, "Derren" belum Derren benar" pergi Derren pun membalikkan badan nya, "aku minta maaf, sebab aku banyak susah kan kau"
"sadar? Bagus," Setelah mengatakan itu Derren pun melanjutkan langkah nya, siapa sangka Derren sedikit tersenyum sambil meninggalkan meliya. Meliya pun hanya terdiam di tempat nya.
Malam berganti pagi kini berada di kediaman Derren, semua anggota rumah sedang serapan bersama, tanpa di sangka mereka kedatangan tamu, yaitu Bianca dan mommy nya,
"waw Tante Lela," pagi" sudah sampai sini ya" kata Devan menyapa mommy Lela, tetapi mommy Lela hanya tersenyum, nyonya Lela dan nona Bianca mau serapan jugakah?" tanya Eny pada mommy Lela, "kau lihat la pembantu mu ini, dah berapa kali aku datang pun masih bertanya, hei kau kalau sudah tau ada tamu, kau tahu la apa yang harus kau perbuat," momy Lela berkata sinis pada Eny, "kau buatkan satu saja, untuk ku, Bianca tidak perlu, karena Bianca akan pergi ke kantor dengan Derren, setelah mendengar itu Eny pun melangkah kan kakinya ke arah dapur.
Derren yang merasa di sebut pun menatap mommy Lela penuh tanda tanya, Devan yang melihat itu sedikit tersenyum, "Derren Tante sudah menyuruh Bianca berhenti di tempat kerja nya, di karenakan bos nya itu selalu saja mengganggu Bianca, Derren kasihlah pekerjaan pada bian, di kantor papa kalian ya," kata mommy Lela pada Derren. "maaf Tante tetapi sekarang tidak bisa, di karenakan tidak ada jabatan kosong," kata Derren sambil meminum teh nya, "Halah, tidak masalah menunggu jabatan kosong, Derren kasih saja pekerjaan buat Bianca,kan bisa menjadi asisten pribadi Derren" mommy Lela pun tersenyum pada Derren,.
"ah Derren coba nanti lihat ya ada jabatan kosong tidak, kasih yang sesuai untuk Bain ya"kata leliya tidak enak dengan kakak nya itu, Derren yang mendengar itu pun menjadi tidak mood untuk melakukan makan nya, "Derren pergi dulu ma" ucap Derren sambil berdiri, "bian ikut" Bianca pun ikut berdiri "kau datang bersama siapa? Tanya Derren menatap Bianca "ah Derren mobil mau Tante pakai Tante ada urusan mau bertemu orang, bian ikut saja lah sama kamu ya" mommy Lela pun memaksa Derren agar pergi bersama Bianca.
"maaf Tante, Derren pergi dulu, ada urusan, ini kalau kau mau pergi, bersama dengan Devan saja, " kata Derren sambil melangkah pergi "apa pulak menyebut nama ku?" Devan pun merasa di sebut ikut bangkit dari duduk nya, tapi melihat tatapan mama nya dia menjadi tidak berani berkutik, "yasudah mama, Devan pun ikut pergi juga ya, mari tantee, ayo" ajak Devan pada Bianca dan diikuti oleh Bianca dengan tatapan malas.
Setelah kepergian anak mereka mommy Lela pun menanyakan soal meliya "mana perempuan yang kau perkejaan disini?" "meliya kak, meliya nama nya, dia libur hari ini karena dia sakit." leliya pun menyebutkan nama meliya "itu lah ambil lagi perempuan seperti itu bekerja di sini, sebentar" libur, entah" pun sakit nya di buat buat," omel mommy Lela pada leliya, leliya pun hanya terdiam, dia tidak mau membuat permasalah dengan kakak nya jadi dia hanya terdiam, biarkan saja kakak ny itu merepet, tidak akan di ambil pusing, pikirnya begitu.
Di kantor tempat Derren bekerja, Bianca berada di ruangan Derren, "Derren, mari berfoto," ucap Bianca pada Derren sambil membuka kamera, Derren melihat itu hanya menutup wajah nya, "saya rasa kamu harus pulang dulu" Derren yang sudah malas melihat tingkah sepupu nya itu pun menyuruh nya pulang, "tidak, saya masih mau berada di kantor, " "kau ini kenapa berada di ruangan ku? Aku sudah bilang kau berkenalan dengan staf" di depan sana kan? Kenapa kau masih mebuntuti aku? " tanya Derren dengan kesal. "bukan saya tidak mau, saya cuma mau menjadi asisten pribadi kamu Derren," setelah mendengar itu derren pun beranjak dari duduk nya, melihat Derren berdiri Bianca pun ikut berdiri, "kamu mau pergi kemana? Saya ikut, " kata Bianca memegang tangan Derren "kau ingin sekali berada di kantor ini kan? Duduklah!" setelah mengatakan itu Derren menarik tangan nya dan meninggalkan Bianca, melihat itu Bianca menjadi kesal.
di posisi Derren saat menutup pintu dia di kegetkan dengan kedatangan kakak nya "mau kemana? Selagi kau belum menikah, selagi itu juga kau tidak boleh lari dari bian" "kak, aku sudah menikah, dan aku tidak akan kecewakan istri aku" Derren pun ingin meninggalkan kakak nya tetapi sesaat dia di buat berhenti saat kakak nya berkata "meliya? Kau fikir aku dan mama tidak melihat cara kau memandang meliya? tetapi setelah mendengar itu derren melanjutkan langkah nya, Devan pun hanya terdiam dan tersenyum.
di sisi Bianca Bianca terus saja menghentakkan kaki nya, "kau, kau jual mahal ya pada ku?" gumam Bianca pada dirinya sendiri. Setelah itu dia memainkan ponsel nya.
pagi berganti siang dan siang berganti malam, sampailah di pagi hari, meliya sedang menjaga Oma Ira di dalam kamar, dan di ruang tengah sudah ada leliya, Devan, dan Derren, "mama duduk dulu ya" pinta Derren sambil mendudukkan mama nya "ini lah ini lah yang terjadi kalau kau memukul perempuan, perempuan seperti Elisa tu, dengan cepat di rebut orang, " leliya menatap anak nya dan menatap kembali ponsel nyaa, "kak sepertinya kau harus menjelaskan kepada mama, yang sebenarnya nya," kata Derren menatap kakak nya "cerita apa?" tanya leliya pada kedua anak nya. "apalagi yang mama tidak tau tentang apa yang Devan lakukan pada Elisa?" marah leliya sambil menatap Devan,
Devan pun mendekati mama nya "mama dengar Devan dulu ya, mama sebelum Devan menceraikan Elisa kami sudah bertengkar, mama Devan ada bukti Elisa berselingkuh dari Devan, dia menipu, Devan tau dia cerita ke wartawan dan seluruh dunia bahwa Devan memukul dia dan melakukan macam" padanya, saat ituu Devan melihat dia bersama laki laki lain, dan tiba" Devan hampir menabrak orang dan membuat Devan kehilangan jejak Elisa, "orang yang hampir Devan tabrak adalah meliya, setelah kehilangan jejak Elisa, Devan berbohong pada meliya dan membuat dia merasa bersalah dengan Devan, makanya Devan suruh dia menjaga Oma untuk menggantikan Elisa. " kata Devan panjang lebar, "lalu kenapa devan tidak cerita pada mama? dan menjelaskan pada wartawan dengan semua ini?" kata leliya memarahi anak nya, "tidak perlu memperkeruh masalah mama, biarkan dia pergi, Devan tau dia sudah tidak menginginkan Devan lagi, jadi biarkan dia pergi" "ya mama, yang di bilang Kaka benar, Derren juga pernah melihat Elisa bersama laki" lain dan permasalahan meliya Kakak memang sengaja membuat meliya merasa bersalah dan mau menjaga Oma" ucap Derren menenangkan mama nya. Tetapi siapa sangka, dari jarak tidak jauh meliya mendengar semua nya dan mendekati mereka,
"jadi kalian memper alat saya? Meliya yang emosi telah di tipu pun bertanya, siapa sangka? Sekarang lagi ada berita di televisi tentang perceraian Devan dengan mantan istri nya, itu yang membuat leliya merasa malu karena anak nya di cap tidak baik, tetapi itu tidak masalah bagi meliya, yang di permasalahkan tentang proyek yang miliaran itu, kenapa? kenapa mereka berbohong?? Kenapa mereka menipu meliya dan sampai meliya kehilangan pekerjaan nya.