NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 17

"Anak-anak semua, akhirnya semua kegiatan kita berakhir sampai di sini. Saya selaku penganggungjawab tempat ini, mengucapkan terimakasih dan maaf jika ada kesalahan dan kurang puas dalam pelayanan dalam kegiatan kita selama 2 hari 3 malam ini." Bimo menyampaikan maaf dan terimakasih.

"Dan untuk Nona Senja, saya secara pribadi meminta maaf. Kasus ini sedang kami selidiki. Kekacauan ini akan segera kami tindaklanjuti. Siapapun yang terlibat, akan mendapat ganjaran yang sepantasnya. Kejadian ini telah kami laporkan ke tingkat atas, dan kami diminta untuk menyelesaikan ini semua dengan tuntas." Bimo mengucapkan permintaan maaf pada Senja.

Senja hanya bisa menunduk dan mengangguk setuju. Virgin dan Bobby terlihat ketar ketir. Kekhawatiran tergambar jelas di wajah mereka. Hazel yang telah mengetahui semua kejadian itu terdiam. Dia merasa bahwa teman-temannya kali ini sangat keterlaluan.

Setelah berpamitan dan basa basi perpisahan, akhirnya mereka semua dilepaskan untuk kembali ke Kota. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Jelas bahwa mereka akan tiba di Kota malam hari.

"Zel, duduk sama aku ya?" Ajak Virgin sembari merangkul lengan Hazel.

"Ngga." Jawab Hazel dingin.

"Hazel kenapa sih? Dingin gitu." Tanya Boby yang melihat.

"Ngga tahu." Virgin mulai khawatir.

"Apa jangan-jangan dia udah tau kalo sebenarnya kita yang buat Senja kayak gitu." Boby berbisik ketakutan.

"Ng.. Ngga mungkin. Kalo pun dia tahu, gue yakin dia ngga bakal marah. Toh dia kan teman kita." Ucap Virgin percaya diri.

"Heheheh. Benar juga ya. Udah yuk kita pulang." Ajak Boby.

Tanpa mereka sadari, Dimas mendengar semua percakapan mereka.

"Ni orang dua emang gila. Ternyata ini yang mereka sembunyiin. Biang keladinya mereka ternyata. Ckckck. Dasar gila." Dimas menyumpahi perbuatan mereka dalam hati.

"Senja. Kamu bareng kita aja." Ajak Angga.

"Iya Senja. Bareng aja." Cleo menyetujui.

"Ngga usah kak. Aku di bus kemarin aja. Aman." Jawab Senja.

"Ya udah. Ponsel kamu aktifin ya, biar sering-sering gue telpon. " Angga mengingatkan.

Tiara yang mendengar itu seketika berubah raut wajah menjadi tidak suka.

"Shit. Apa ini Angga yang gue kenal? Kenapa dia begitu berubah saat sama cewek ini." Umpat Tiara dalam hatinya.

Akhirnya satu per satu murid menaiki bus mereka. Senja memilih untuk kembali menempati tempat duduknya di bagian belakang.

"Apa Hazel akan datang dan duduk di sini?" Senja bertanya dalam hati.

Pintu bus kemudian tertutup.

"Anak-anak, mari kita pulang." Ucap Pak Sopir.

"Ahh. Sepertinya Hazel udah pindah bus. Oh ya, aku lupa. Dia kan seorang Galasky. Dia bisa saja menyuruh mobil pribadi menjemputnya." Senja bergumam. Ada sedikit rasa kecewa yang dia rasakan.

Baru beberapa meter bus berjalan, tiba-tiba bus kembali berhenti mendadak.

"Waahhh. Rupanya penumpang yang satunya kelupaan. Hehehehe." Ucap Pak Sopir.

Ternyata dari arah samping, Hazel sedang berlari mengejar bus itu.

"Maaf Mas. Saya kira semua udah masuk. " Ucap Pak Sopir saat membuka pintu masuk.

"Ngga apa-apa Pak. Saya masih berbicara sebentar dengan Pak Bimo." Jawab Hazel.

"Zell." Virgin memanggil.

Tanpa menggubris panggilan Virgin, Hazel segera berjalan ke arah belakang. Ya. Dia memilih untuk kembali duduk dengan Senja.

Jantung Senja berdegup begitu kencang. Dia sendiri bingung mengapa bisa jantungnya berdegup seperti itu.

Keduanya sama-sama terdiam saat bus mulai kembali jalan. Kesunyian menemani perjalanan mereka. Hanya ditemani lampu remang di dalam bus, suasana menjadi begitu tenang. Karena di luar hujan, semua kaca jendela ditutup.

"Gimana keadaan lo?" Hazel tiba-tiba bertanya.

"U.. Udah mending." Jawab Senja gugup.

"Emmm.. Hazel." Panggil Senja pelan.

"Ya.? Hazel menjawab sembari wajahnya melihat ke arah Senja.

"Makasih ya. Kamu udah nyelamatin hidup aku. Dan maaf. Waktu itu aku kebawa suasana saking takutnya jadi aku refleks memelukmu."

"Aa... Itu... Iaia ngga apa-apa kok." Hazel yang kini gugup.

Senja tersenyum. Entah mengapa ada sesuatu yang menelusup masuk ke dalam hatinya. Memberi kehangatan dan suatu perasaan berbeda. Karena ini pertama kalinya dirasakannya.

"Aku istirahat ya? " Tanya Senja seolah-olah meminta ijin.

"Ya. Beristirahatlah. Lo juga masih sakit."

Senja mulai menutup mata.

"Bersandarlah."

"A... Apa? " Senja kaget mendengar perkataan Hazel.

"Sebaiknya lo sandar ke gue, daripada ke jendela. Itu bisa saja buat lo makin sakit." Lagi-lagi Hazel memberi alasan yang tidak masuk akal.

Senja tidak menjawab. Namun, dia kemudian perlahan menyandarkan kepalanya ke bahu Hazel.

Seketika tubuh Hazel menegang. Situasi yang sementara terjadi, sangatlah di luar nalarnya. Dia bahkan berulang-ulang kali mengumpati dirinya sendiri dalam hati. Mengapa dia bisa sekonyol itu.

2 jam perjalanan, mereka berhenti di sebuah rest area untuk makan malam. Hujan masih rintik. Mereka diberi waktu satu jam untuk makan malam kemudian kembali melanjutkan perjalanan.

3 jam perjalanan, tiba-tiba ponsel Senja bergetar. Rupanya Angga menelepom untuk memastikan keadaannya.

Hazel terlihat kesal ketika nama Angga disebut. Ingin sekali dia merampas ponsel Senja dan mematikannya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

.

.

Tepat pukul 10 malam, bus memasuki kota. Senja tersadar dan dia juga terkejut karena dia masih bersandar di bahu Hazel, namun kali ini, dia sambil memeluk lengan Hazel. Hazel juga terlihat masih tidur dan dia juga bersandar di kepala Senja. Keduanya sama-sama sadar, dan kali ini mereka memilih untuk tidak saling melepaskan beberapa saat. Mata dan gestur tubuh mereka berbicara seolah mereka masih ingin terus seperti ini. Saat bus memasuki kawasan sekolah, barulah mereka sama-sama bangun dan membereskan diri. Tidak ada lagi percakapan. Keduanya seolah-olah memilih untuk diam dan menyimpan itu semua di hati mereka masing-masing.

.

.

Di tempat lain, Elena baru saja menerima laporan resmi dari Bimo terkait kejadian yang terjadi selama kegiatan berlangsung.

"Anak-anak itu. Mengapa mereka begitu berani memperlakukan manusia layaknya binatang?" Elena bergumam sembari memutar ulang video CCTV yang dikirim Bimo.

"Serahkan padaku. Aku akan menyelesaikannya dengan caraku." Elena membalas pesan dari Bimo.

.

.

Hazel baru saja tiba di rumah. Memasuki kamarnya sambil tersenyum. Perutnya seperti banyak kupu-kupu.

"Senjaaa..... " Menyebut nama Senja pelan sambil melihat langit-langit kamarnya.

Seketika bayangan tentang pertama kali bertemu Senja hingga kejadian demi kejadian yang mereka lalui. Pikirannya terganggu. Entah sejak kapan dia mulai memperhatikan anak itu, namun baginya, segala sesuatu tentang anak itu sangatlah menarik perhatiannya.

.

.

Keesokan paginya, Senja sudah tiba di sekolah. Dia masih menggunakan jaket, karena kedua tangannya masih lebam akibat ikatan pada malam kejadian itu.

Hazel juga baru tiba di sekolah dan seketika dia tersenyum ketika melihat Senja sudah ada di ruang kelas.

Saat pelajaran sedang berlangsung, tiba-tiba Guru BP mereka yang bernama Ibu Salma masuk ke kelas mereka.

"Virgin, Bobby, bisakah kalian ikut saya ke ruangan Kepala Sekolah sebentar?" Pintanya.

Membuat seisi kelas menjadi terkejut.

"Kenapa ya Bu?" Tanya Virgin.

"Iya nih. Kenapa tiba-tiba kami dipanggil? " sambung Boby.

"Kalian bisa tahu kejelasannya setelah tiba di sana. Di sana juga sudah ada Ibu Elena Galasky." Jelas Ibu Salma.

"Mama? Tanya Hazel kaget dengan nada kecil.

Virgin dan Boby seketika pucat.

" Mari Virgin, Boby. Beliau tidak bisa menunggu lebih lama. " Ibu Salma menekankan.

Tanpa bertanya lagi, keduanya segera pergi meninggalkan ruang kelas menuju ke ruang Kepala Sekolah.

"Apa ini ada kaitannya dengan kasus di tempat kegiatan kemarin ya? " Hazel menerka dalam hati..

.

.

BERSAMBUNG...

1
FDIAMV_
done saya mampir
Dante's: maksih ya kak udah mampir
total 1 replies
YunHuaJing
semangat yaa
Dante's: makasih ya
total 1 replies
Dante's
semoga suka ya kak 🤗
Yg ptg manusia
baru baca 2 eps aja dh nagih lohh, serius ga boong...
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
terus yang masih berteduh menunggu hujan reda itu siapa orang nya🧐
Dante's: itu Senja
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
awas jangan tarik-tarikan orang sebentar orang nya pusing
Dante's: hahhaha. hampir pusing kak 🤣
total 1 replies
authorpisces
hai kak aku mampir yaa
Dante's: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Allamanda Cathartica
Niceee 👌
Semangat berkarya yaa... 💕
Dante's: terimakasih
total 1 replies
Manik🌼
2 kuntum🌹🌹bunga mawar untuk kamu😍
Manik🌼: sama sama
Dante's: thanks ya
total 2 replies
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama sama
Dante's: maksih kak
total 2 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
novel nya bagus kak/Smile/ tapi di kasih space ya tulisan nya/Ok/ semangat update untuk episode berikutnya😉
Dante's: makasih sudah mampir ya
total 1 replies
SECRET AUTHOR
sematawayang=semata wayang
dikasih space kak
SECRET AUTHOR: sama-sama kak
Dante's: thanks kak masukannya🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!