NovelToon NovelToon
Benih Pak Dokter

Benih Pak Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Naya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari keluarganya harus mengalami malam kelam bersama dokter Mahesa, dokter bedah syaraf sekaligus direktur rumah sakit tempatnya bekerja sebagai seorang perawat.

Naya yang sadar akan dirinya yang hanya orang dari kelas bawah selalu berusaha menolak ajakan dokter Hesa untuk menikah.

Namun apa jadinya jika benih dari dokter tampan itu tumbuh di rahimnya, apakah Naya akan tetap menolak?

Tapi kalau mereka menikah, Naya takut jika pernikahan hanya akan membawa derita karena pernikahan mereka tanpa di landasi dengan cinta.

Namun bagaimana jadinya jika dokter yang terlihat dingin di luar sana justru selalu memperlakukan Naya dengan manis setelah pernikahan mereka?

Apakah Naya akhirnya akan jatuh cinta pada suaminya itu?

Follow ig otor @ekaadhamasanti_santi.santi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita kotor

"Aku masih nggak nyangka loh Nay kalau kamu udah nikah sama Kak Hesa" Rendra kini agak sedikit canggung ketika bersama dengan Naya.

Wanita di sampingnya itu justru tidak lagi bisa di gapai oleh Rendra.

"Aku juga nggak nyangka kalau aku bakalan nikah secepat ini"

"Padahal aku berharap hubungan kita bisa lebih dari sekedar teman lo Nay"

"Maksudnya?" Naya menatap Rendra dari samping.

"Apa benar kata Mas Hesa kalau dokter Rendra punya perasaan lebih sama aku?"

"Nggak papa Nay. Yang penting kamu udah dapat suami yang baik. Kak Hesa itu orangnya baik Nay, aku yakin kamu pasti bisa bahagia sama dia"

"Dokter Hesa memang pria yang baik dok"

Rendra semakin merasakan perih di hatinya ketika melihat wajah Naya bersemu merah kala memuji Hesa.

Tapi dengan begitu Rendra menjadi sadar kalau perasaannya pada Naya tak lagi benar. Sekarang Naya sudah bersuami, jadi kalau Rendra benar-benar mencintai Naya, pria itu juga harus bisa menjaga martabat Naya sebagai istri Kakak sepupunya sendiri.

"Maaf lama" Ucap Rendra begitu masuk ke dalam ruangan Hesa. Dia sana juga sudah ada Gisel yang datang lebih dulu.

"Maaf Nay tadi aku sakit perut jadi nggak bisa jemput kamu, makanya Kak Hesa yang suruh Rendra buat jemput kamu sekalian"

"Nggak papa kok Gisel. Tapi sekarang kamu baik-baik aja kan?"

"Aku nggak papa kok"

"Sini Naya!" Hesa menepuk sofa yang ada di sampingnya. Meminta istrinya itu untuk duduk di sana.

"Mas udah pesan makan?" Naya melihat beberapa kantong makanan dari sebuah restoran yang cukup terkenal di dekat rumah sakit.

"Aku yang pesan Nay. Kamu bisa pilih yang kamu suka. Kalau nggak ada yang kamu suka sama sekali, biar Kak Hesa yang belikan buat kamu"

"Iya Nay, lihat dulu aja menunya apa. Kalau nggak suka, biar Mas pesankan lagi"

"Ini aja kok Mas, nggak papa"

Rendra hanya diam dengan perasaan iri di dalam hatinya melihat interaksi antara Naya dan Hesa. Cara mereka bicara mereka yang sama-sama lembut itu membuat Rendra semakin menyesal kenapa dia tidak menyatakan perasaannya pada Naya sejak awal.

"Lagian nih Kak, biasanya kan Naya tukar makanan dia sama punya Kakak. Kayaknya dia nanti juga apa yang di makan Kakak pasti Naya kepingin"

Rendra belum mengerti apa maksud dari ucapan Gisel itu.

"Apa mau disuapin lagi kaya kemarin? Atau kaya tadi malam?"

Naya langsung memandang Gisel yang sedang tersenyum penuh arti kepadanya.

"K-kamu tadi malam..?"

"Nggak sengaja aja lihat. Mau turun ambil minum, eh malah lihat suami istri lagi makan bareng tengah malam. Mana pakai disuapi lagi"

Wajah Naya langsung memerah seperti kepiting rebus. Dia juga menatap suaminya, tapi sayangnya Hesa terlihat acuh tak terkejut seperti dirinya.

"Emangnya kenapa kalau Kakak minta di suapi Naya? Kan sah-sah aja kalau suami di suapi istri, iya kan Nay?"

Hesa meminta persetujuan Naya tapi tanpa menatap Naya. Dia justru sibuk menyiapkan makan siang mereka.

"Iya iya yang usah sah mah bebas!" Cibir Gisel.

"Ini sebenarnya jadi makan siang nggak sih?" Sela Rendra. Dia sebenarnya dia sudah tidak tahan melihat kemesraan Naya dan Hesa. Apalagi mendengar cerita Gisel yang mereka suka saling menyuapi ketika sedang makan. Padahal itu adalah impian Rendra selama ini.

"Ya jadi dong bos, makan tinggal makan aja kali" Sewot Gisel lada Rendra. Mereka berdua sejak dulu menang tak pernah akur.

"Makanlah Ren!"

"Iya Kak"

Mereka pun mulai menyuap makanannya masing-masing.

"Mau punya Mas?"

Suara Hesa membuat Rendra menoleh. Dia melihat bagaimana Hesa menyodorkan makanan miliknya pada Naya. Dan anehnya Naya benar-benar menukar makanan milik Hesa itu dengan miliknya.

"Makasih ya Mas"

"Hmm, makanlah yang banyak" Sahut Hesa pada istrinya.

"Kenapa harus di tukar, kan makanannya sama?" Heran Rendra tang belum tau apapun tentang kehamilan Naya.

"Iya biasa soalnya orang ngidam biasanya suka aneh-aneh maunya. Kata Naya makanan yang habis di makan Kak Hesa rasanya lebih enak" Terang Gisel sambil mengunyah makanannya. Tapi sedetik kemudian dia sadar kalau apa yang ia ucapkan itu salah. Rendra belum tau apapun tentang kehamilan Naya.

Begitupun Naya dan juga Hesa yang sama-sama terkejut.

"Tunggu, ngidam? M-maksudnya Naya hamil?"

Rendra terperangah, dia seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar. Di tambah dengan diamnya Naya dan juga Hesa.

"Pernikahan kalian baru beberapa hari, tapi Naya sudah hamil? Jangan bilang kalian?"

Rendra tersenyum kecut dia menatap Naya dengan tatapan yang sult di artikan.

"Aku nggak nyangka kalau kamu sama aja sama wanita lain Nay. Aku kira kamu wanita baik-baik, ternyata.."

"RENDRA CUKUP!!" Senak Hesa.

"Apa hah??!! Kalian ini terlihat bersih, sok suci tau nggak!!"

"Cukup Ndra!! Lo nggak tau apa yang sebenarnya terjadi, jangan menghakimi mereka!!" Gisel tak terima dengan hinaan dari Rendra untuk Kakaknya dan juga Naya. Dia memang salah karena tak bisa mengendalikan ucapannya yang akhirnya membuat semuanya menjadi kisruh.

Memang benar keputusan Kakaknya waktu itu untuk tidak memberitahu Gisel lebih dulu. Kakaknya pasti tau kalau Gisel tak akan bisa mengendalikan diri seperti tadi.

"Sebenarnya apa? Naya bisa sampai hamil dan sekarang mereka menikah itu karena apa kalau bukan karena mereka sama-sama mau!!"

Bug...

Hesa yang sudah tak tahan lagi dengan hinaan itu langsung saja mendaratkan pukulannya di wajah Rendra. Dia sebenarnya tak masalah dengan apapun pandangan Rendra kepadanya. Tapi Hesa merasa harus segera menghentikan Rendra karena tak mau ucapan Rendra semakin menyakiti Naya.

Rendra tersenyum sinis saat merasakan ujung bibirnya berdarah akibat pukulan Hesa.

"Jangan menyimpulkan sesuatu yang belum kamu tau kebenarannya!!" Rendra menatap Rendra denhan tajam.

"Maaf karena aku harus memukulmu agar kamu menghentikan hinaan mu pada Naya. Aku tau kamu kecewa karena baru tau tentang kehamilan Naya. Tapi tidak seharusnya kamu menghina Naya seperti tadi"

Hesa kembali duduk di samping Naya yang kini hanya bisa menunduk menyembunyikan tangisannya.

"Sebenarnya...." Hesa akhirnya menjelaskan semuanya agar Rendra tak lagi memandang Naya dengan rendah.

"Di jebak?" Gumam Rendra.

Kini dia memandang Naya yang masih menunduk dengan begitu dalam.

"Maafkan aku Naya" Sesal Rendra pada ucapannya yang begitu menyakiti Naya. Dia menyesal karena sudah menghakimi Naya begitu saja karena rasa kecewanya.

"Kalian berdua sebaiknya keluar dulu" Pinta Hesa.

"Tapi Kak, aku.."

"Udah ayo keluar, biar Naya tenang dulu!" Gisel menarik tangan Rendra dengan paksa hingga mau tak mau Rendra harus ikut keluar bersama Gisel padahal dia ingin meminta maaf pada Naya atas semua hinaannya.

Hesa kembali menatap istrinya yang masih menahan tangisannya. Hati Hesa merasa pedih melihat Naya dengan keadaan seperti itu.

"Naya" Hesa meraih tangan Naya yang ada di atas pangkuan kemudian menggenggamnya dengan lembut.

"Jangan dengarkan apa yang Rendra katakan ya? Kamu bukan wanita seperti itu!"

"Tapi Mas, Naya ini memang wanita kotor. Naya itu ti..."

"Sstttt..." Hesa menarik Naya ke dalam dekapannya.

"Kamu bukan wanita seperti itu. Kamu wanita yang baik. Kamu tidak perlu mendengarkan apa kata orang lain. Yang penting kamu adalah wanita terbaik di mata Mas"

Mendengarnya, tangis Naya justru semakin pecah hingga suara isak tangis lolos dari bibirnya setelah dari tadi ia tahan. Tangannya pun kini telah melingkar di pinggang suaminya membalas pelukan ternyaman yang baru ia dapat seumur hidupnya.

1
Nar Sih
tuh kan bnr kejutan buat mu naya dari mas dr tampan mu ,wahh . tpi trus digantung sama kak othorr pas lgi seru..nya😭😭
Adnan Az
lanjut
Nuri 73749473729
kejutan dari bang hesaa... lanjut
Nur Maliah
deg
Yani
Jadi seperti itu ceritanya ga yang namanya pembawa sial picik bener pikirannya
Arieee
tuh kan😁😁😁😁😁😁😁
Yani
Bibir sama hati Naya berkata lain
Fia Ayu
Tenang naya ada kejutan yg bikin kamu salting brutal dari mas dr
Lovita BM
surprise naya
Suhartini Blt
bagus kenapa berhenti
Beatrix Yoan minaely
lanjutkan KK seru ini
afifah aefa
Luar biasa
Lala Kusumah
wah pa dokter sudah bikin Naya salah faham tuh, cepat jelaskan pada bumil ya....
Yani
Jangan salah paham dulu Nay!
Yani
Lobak impor Author bisa aja bikin istilah 🤭
Yani
Hesa keren aku suka dengan sikapmu
Yani
Ga jodoh Far
Elmi Varida
ya udahlah Nesa nurut aja sama dokter Hesa. klu menikah itu jln terbaik.
Yani
Wah... ternta Pak dr ketemu mantan ni
Yani
Siapa ya seketaris itu ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!