Brendis Ansel Rolf merupakan pria mapan kaya raya yang bergulat sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit ternama di negeri Cessnockland!! meski ia memiliki keturunan darah bangsawan namun pria tampan itu lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit Orchard Slope! kesibukannya dalam menjalankan profesi membuat keluarga Brendis menaruh kecurigaan tersendiri! pasalnya Brendis sama sekali tak pernah terlihat berkencan apalagi menggaet seorang gadis!
Hal itu lah yang membuat keluarga besar Brendis berencana untuk mencarikan calon pendamping untuk putra tunggal mereka, namun-, kedekatan Ansel Rolf dengan Jaecar Oriel tampak menarik perhatian tersendiri bagi keluarga sang dokter! apakah dokter Ansel Rolf memiliki kepribadian menyimpang?? atau pria itu justru menyimpan perasaan terhadap sosok gadis yang lebih muda darinya yang sempat ia selamatkan beberapa tahun silam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisa Kontrak Perjanjian!!!
Suasana yang tidak kondusif di Konstablewarch membuat Nyonya Zemirah tampak terbebani, Sovia yang tiba-tiba memilih angkat kaki lebih awal dari jadwal kepergian nya membuat wanita paruh baya itu panik juga kebingungan.
Sedangkan Ansel Rolf -, pria itu sama sekali tak terusik dan masih menampilkan sikap tenang bagai tak terjadi apapun, membuat Nyonya Zemirah tak habis pikir atas tindakan sang putra.
Terduduk serta menikmati hidangan bersama pada meja makan, Brendis Ansel Rolf senantiasa menampilkan wajah datar!
"Putraku-, apa sebenarnya yang terjadi?"
"Yang terjadi? bisakah mom berbicara dengan lebih jelas?" pergerakan jemari Ansel Rolf dalam memotong daging pun terhenti, ia menatap Nyonya Zemirah dengan penuh tanya.
"Apa kau benar-benar mengusir Sovia???"
"Apa dia berkata demikian padamu mom?!"
"I-itu?? kalimatnya tidak terlalu jelas!" Nyonya Zemirah menjeda kalimat, ia tertunduk bingung sebelum akhirnya menatap Ansel Rolf dan kembali membuka suara, "Tapi yang mommy tangkap dari perkataan Sovia adalah-, kau ingin supaya Sovia lekas kembali ke Orchard Slope!!! benarkah seperti itu, putra ku??"
"Anggap saja demikian mom!!"
"Astaga, Brendis Ansel Rolf!!!" netra Nyonya Zemirah pun terbelalak tatkala mendengar pengakuan dari sang putra.
"Apa yang salah?? dia sudah dewasa mom! aku tak ingin jika sampai Sovia menyalah artikan kedekatan kami! ada beberapa putra bangsawan yang tengah melirik padanya! jadi-, sebagai seorang kakak yang baik! sudah seharusnya diriku menarik sebuah batasan dan memintanya untuk segera kembali ke Orchard Slope, bukan?!"
"Tapi caramu memperlakukan Sovia-, bukankah itu terlalu kasar Nak?!"
"Tidak mom!! aku tahu betul bagaimana cara memperlakukan sosok gadis seperti Sovia!!"
Terlalu kasar?? dia bahkan sengaja merendahkan Anneliese dengan sesuka hatinya!! aku hanya ingin membuat Sovia turut menyadari bahwa ia tak bisa selamanya bertingkah manja dan berperilaku seenaknya di Konstablewarch!!! aku sungguh tak menyukainya!!!
****
Oriel, dia pasti kelelahan!! ini semua kesalahan ku!! Oriel bahkan telah memperingatkan ku berulang kali supaya diriku tak terjun pada situs Drop Romance, tapi diriku yang terlalu keras kepala!! aku justru mengacuhkan nya!
Anneliese tertunduk setelah memperhatikan sang saudara lelaki yang terlelap dengan posisi tak nyaman di atas sofa.
"Anneliese-, apa yang kau pikirkan sayang!?"
"Kapan aku bisa pulang ke rumah mom?!"
"Pulang ke rumah?? tapi-, Tuan Brendis berkata-, dirimu masih terikat kontrak selama 2 bulan padanya, Anneliese." Nyonya Gretchen berucap lembut sembari melangkah serta membawa nampan berisi obat juga hidangan.
Pria itu??? apa dia tak akan memberikan sedikit keringanan padaku??? apa yang kau harapkan dari seorang Tuan Ansel Rolf, Anneliese?? kemurahan hati?? kalimat macam apa itu??
Anneliese seketika hening dan hanya mampu menghela nafas perlahan.
"Apa Tuan Ansel berkunjung kemari tadi malam?!"
"Tuan Ansel, dia sempat memeriksa selang infus yang terpasang pada telapak tanganmu tadi malam Anneliese, setelah itu dia berbincang dengan Oriel hingga larut!"
Dia, berbincang dengan Oriel?? apa saja yang mereka bahas?? kenapa pria itu tiba-tiba bisa dekat dengan Oriel??!!
"Mom ..., beristirahat lah dirumah untuk malam ini, aku tak ingin jika mom juga turut sakit karena diriku! mom terlihat kurang tidur!" Anneliese mengusap lembut telapak tangan sang ibu yang kini tampak pucat.
"Tidak Nak! mom baik-baik saja! rasanya mom tidak enak hati jika harus terlelap dan meninggalkan Tuan Brendis juga kakakmu begitu saja! jadi mom turut sedikit berbincang dengan mereka,"
Wajah Anneliese pun berubah masam,
Tuan Brendis!??? kenapa ia sangat pandai dalam menyusahkan ku juga keluarga ku!??
"Ayo makan lah dulu sarapan mu, kau harus segera meminum obat juga vitamin tepat waktu, Anneliese!"
Anneliese mengangguk! mulutnya seketika terbuka tatkala sang ibu menyodorkan sendok berisi nasi lembek dengan beberapa sayuran.
Apa aku harus kembali ke Konstablewarch setelah keluar dari rumah sakit?? aku tak ingin kembali ke tempat itu, tapi Marvel-, bibi Viona, dan juga yang lain!?? mereka pasti juga mencemaskan keadaan ku, bukan??
****
Helios Buch!?? akhirnya diriku bisa kembali bertemu denganmu, Anneliese!!
Wajah Marvel pun berbinar! kakinya kian berayun mantap menuju salah satu kamar rawat yang telah disebutkan oleh pihak staff informasi sore itu.
Satu kali, dua kali ia mengetuk pintu ruangan sebelum akhirnya seseorang tampak muncul dan membukakan pintu untuk nya.
"Permisi," Marvel tertunduk santun saat Oriel melayangkan tatapan aneh ke arahnya.
"Siapa??"
"Saya-, apa benar ini kamar rawat Anneliese??"
"Benar!! kau-,"
"Saya sahabat nya, bisakah saya menjenguk Anneliese, Tuan!?"
Dia?? kenapa ia membawakan bunga untuk adikku?? apa dia pria hidung belang??
"Siapa Oriel?!!"
Tak sempat Oriel menjawab Anneliese kembali berbicara dengan wajah berbinar!!
"Marvel!??? kau kemari?!!"
Jadi benar Anneliese mengenal pria ini?
Oriel mematung, ia membiarkan Marvel menerobos masuk serta menghampiri ranjang rawat sang adik.
"Anneliese-, bagaimana keadaan mu?? aku sungguh minta maaf!"
"Semua ini tak ada sangkut pautnya dengan dirimu, kenapa kau meminta maaf!?"
"Karena diriku sangat terlambat dalam membaca pesan yang kau kirim!! aku sungguh sibuk dengan beberapa tugas dari perusahaan!"
"Tak apa Marvel-, aku mengerti!! dari mana kau tahu bahwa diriku dirawat di tempat ini?"
"Itu bukanlah hal sulit bagiku!!"
Marvel??? lihatlah cara dia menatap Anneliese!! tunggu-, apa pria ini juga ingin bermain-main dengan adikku? seperti kata Ansel Rolf, ia sempat melihat Anneliese beberapa kali menghabiskan waktu bersama pria ini! aku harus lebih tegas padanya!!!
Oriel seketika melangkah menghampiri ranjang dengan tatapan tajam sembari melipat lengan!!
"Marvel??? benar itu namamu!?"
"Iya Tuan!! saya-,"
"Apa tujuanmu kemari?? kenapa kau membawakan bunga untuk adikku??!" kalimat ketus dari lisan Oriel seketika membuat Marvel juga Anneliese saling beradu pandang sebelum akhirnya kembali menatap kakak lelaki tertua.
"Oriel-,"
"Tenang lah Anneliese, aku akan berbicara pada kakakmu!" Marvel mengusap lembut surai rambut Anneliese sebelum akhirnya pria itu beranjak dan menghadap Jaecar Oriel meski terbersit rasa takut dalam hati.
"Saya kemari karena-, saya ingin mengetahui apa Anneliese baik-baik saja, jujur, saya sangat mengkhawatirkan saudari Anda, Tuan!"
"Mengkhawatirkan saudariku!? apa alasan mu mengungkapkan hal semacam ini? apa kau memiliki niat terselubung di balik sikap baikmu??"
"Oriel!!! apa yang kau katakan!??" raut wajah Anneliese pun menegang saat mendengar pernyataan tak ramah dari lisan sang saudara.
"Diam lah Anneliese!! aku ingin memastikan sesuatu dari pria ini!! tidak biasanya dirimu bisa cepat akrab dengan orang asing-, apa ada sesuatu yang telah kalian perbuat tanpa sepengetahuan orang lain!?"
"Maaf Tuan, saya sungguh tidak memahami maksud Anda,"
"Lupakan saja!! lebih baik kau segera pergi dari tempat ini! aku ingin Anneliese kembali lekas beristirahat!!! bisakah!??"
"Oriel!!???" tatapan Anneliese menajam, giginya mengerat karena sikap tak terduga dari sang kakak yang bertindak secara frontal di hadapan Marvel.
"Tak apa Anneliese, aku mengerti!" Marvel tersenyum lembut saat ia menatap wajah gadis pujaan nya.
"Lekas pulih!! para penghuni dapur di Konstablewarch telah sangat merindukan mu!"
Anneliese mengangguk dengan senyum getir, langkah kaki Marvel yang tak lagi terdengar membuat gadis itu akhirnya memilih untuk menarik selimut dan membelakangi tubuh Oriel.
"Kau marah padaku??!"
Hening! Anneliese justru menutup mata dan mengacuhkan pertanyaan sang kakak.
"Anneliese!!! dengar!! aku hanya tak ingin jika sampai kau terjerumus dalam hubungan yang kau sendiri tak tahu kemana arahnya!!!"
"Apa maksud mu dengan hubungan yang tak tahu kemana arahnya!??" Anneliese seketika membuka selimut, tatapannya ke arah Oriel bahkan tampak sinis.
Oriel menghela nafas perlahan, ia akhirnya memilih untuk duduk berhadapan dengan Anneliese.
"Aku-, ingin menjodohkan mu dengan seseorang!! dengan demikian-, kau akan terhindar dari pergaulan juga hubungan yang tak ku inginkan!!" kalimat Oriel terdengar lembut namun juga tegas.
"A-apa??? menjodohkan?? tunggu-, apa maksud mu Oriel?!!!"
"Kita akan membicarakan hal ini nanti! aku yakin mom pasti juga akan menyetujui hal ini!"
"Tidak!! aku tak ingin dijodohkan!! apa kau sudah gila!?? usiaku bahkan baru 23 tahun! dan kau ingin supaya diriku lekas menikah??"
"Kenapa tidak?!! jika memang pria itu serius terhadap mu, maka aku akan mendukungnya!"
Astaga Oriel!!! apa maksudnya?? andai diriku sedang tak terikat dengan selang infus ini, ingin rasanya aku menjambak rambutnya!!!