Pendekar Naga Putih

Sesampainya di vila kesunyian. Long chen menemui ayahnya . Ia merasakan kalau ayahnya sudah menyelesaikan latihannya.

"Salam ayah..." Ucapnya tersenyum. Ketika memasuki ruangan ayahnya.

"Salam mu ayah terima. Nak .. kamu dari mana saja. ?"

"Dari habis jalan jalan ayah. Chen'er bosan di sekte. oh iya yah. Apakah Ayah sudah mempelajari tehnik penyembunyian aura yang chen'er berikan..?"

"Sudah nak. Ayah sudah mempelajarinya. "

"Kenapa ayah tak menyembunyikan ranah ayah. ?"

"Oh iya ayah lupa. " Ia langsung menyembunyikan ranahnya . Masih di ranah raja tingkat 5. Sebenarnya ia sudah mencapai ranah kaisar tingkat 5. Kalau ada yang tau pasti para tetua Naga surgawi akan kaget. Karna rata rata mereka masih berada di ranah raja akhir.

"Ayah .. sebenarnya chen'er ingin membawa ayah ke suatu tempat. Apakah ayah mau.?"

"Tempat apa itu...nak ?" Timpalnya penasaran menatap long chen.

"Ayah akan tau kalau sudah berada disana. Apakah ayah bersedia...?" Kata kata long chen penuh rahasia. Membuat long Gun jadi bertambah penasaran.

"Baiklah... Eh.. tunggu dulu . Apa kau tak mengajak adik mu juga. Ayah tak melihatnya dari tadi...dimana bocah kecil itu ...?"

"Ayah.. adik sudah duluan disana. Kemarin kami mau ngajak ayah sekalian, tapi ayah tengah melakukan latihan.

Long gun terlihat mengangguk angguk paham.

"Baiklah kalau begitu. Tutup mata ayah." Long gun menuruti perkataan anaknya.

"Ayah boleh buka mata ayah."

Long gun terlihat bengong, melihat semua keindahan yang tampak di depan mata.

"Chen'er tempat apa ini nak,?" ia melihat tempat itu layaknya seperti negri dongeng tatapnya takjub.

"Ini dunia kecil milikku ayah.mutiara naga putih"

"Apa .... Dunia kecil.... milikmu . ? Tatapnya tak percaya.

"Iya ayah. Ini warisan dari leluhur long xion."

"Apakah itu benar anakku. Ini dari leluhur kita. Ucapnya menitikkan air mata." Long chen membawanya ke istana naga putih. Walau tampak sedih long gun masih tampak terpukau dengan kemegahan istana naga putih itu.

"Ayahhhhhh ......" Teriak gadis kecil berlari dari kejauhan menuju ke arahnya.

"Si'er.... ." Ia memeluk bocah perempuannya itu dengan bahagia.

"Ayah .. si'er kangen ayah, sudah dua tahun si'er tak melihat ayah. " Ucapnya sedih. Ucapan Yun si Membuat long gun bingung .

"Apa ...2 tahun...?" Ia menatap long chen bingung. Sementara itu,yang di tatap malah tersenyum saja.

"Ayah.. benar apa yang dikatakan Si'er. Dunia ini mempunyai perbedaan waktu dengan dunia luar. Satu hari di dunia luar sana dengan satu tahun di dunia ini.

"Oh....Begitu... " akhirnya ia mengerti.

"Ayah mari kita masuk." Long gun mengangguk , lalu mengikuti long chen memasuki istana naga putih. Long chen membawanya ke kamar utama, yang mana dulunya, merupakan kamar leluhur xion. Long gun dan si'er mengikutinya dari belakang.

Ketika matanya melihat lukisan leluhur xion di dinding kamar. Long gun tampak terkejut. Baru kali ini ia mengetahui bentuk rupa leluhur xion. Sepintas lalu mirip dengan long chen. Hanya saja rambut long chen hitam. Sedangkan leluhur xion rambutnya tampak putih. Sekalian long chen menceritakannya.

"Ayah istirahatlah. Pilihlah kamar yang ayah suka di istana ini.

Sepeninggalan long Gun,

"Si'er bagai mana dengan perkembangan Latihanmu?

"Baik kakak .. kekuatan tubuh si'er telah meningkat," jawabnya senang.

"Hemmm. Kalau begitu kau bisa memulai melatih tehnik pernapasan , untuk membuka dentingmu dan menciptakan meredian mu. " Long chen menyerahkan sebuah kitab kepada gadis kecil itu." Pelajarilah terlebih dahulu , sebelum kau memulai berkultivasi.

*****

"Siapa yang berani menghajar putraku... cepat katakan...!!!?"

Bentak pria paruh baya itu terlihat penuh kemarahan. Menatap anaknya yang pulang dalam keadaan tak sadarkan diri, tubuh tampak terluka parah. Bukan hanya dia saja yang murka, tampak pria lain juga mengalami nasib serupa dengannya. Mereka tak terima jika anak mereka di aniaya hingga babak belur begitu

"Siapa.... Cepat katakan.!!!!" Tatapnya ke salah seorang yang membawa tubuh anaknya. Pria itu tampak ketakutan .

"Dia .dia ..em.. sam.. sampahhhh long chen.. itu tuan..." Sontak mereka semua terdiam kaget mendengar ucapan pemuda itu. Mereka semua tak percaya dengan apa yang di ucapkan pemuda itu, itu mustahil. Pemuda itu pasti telah berbohong.

"Benar tuan. Sampah itu yang melakukan, aku melihatnya sendiri dari kejauhan. Awalnya aku ingin membantu tuan muda. Tapi melihat kekuatannya yang mengerikan. Aku tak berani tuan."

"Ini...ini tak mungkin...semua tak benar.. !!!" Ucapnya dengan rasa tak percaya.

" Tak mungkin.... aku tak percaya.?"

"Benar tuan.."

"Kalau begitu. Cepat cari bocah sampah itu. Bawa kemari.. aku akan. Menghukumnya. Sekalian bawa orang tua sekarat itu. Biar ada alasanku melenyapkan mereka semua dari muka bumi ini...." Perintahnya pada bawahannya dan beberapa tetua yang bersekongkol dengan nya..

"Baik tuan... ," semua orang pergi mencari long chen dan ayahnya.

Setelah mendatangi kediamannya mereka tak menemukan long chen bahkan ayahnya. Setelah melakukan penyisiran ke seluruh sekte. Mereka juga tak menemukannya.

"Aneh Kemana perginya sampah itu.... kenapa tak ada jejak sama sekali di sekte ini. Apa dia lagi keluar sekte, tapi ada yang melihat, ia baru pulang dengan nona Qian, tapi kenapa ayahnya juga tak nampak batang hidungnya....!!!" Mereka semua mengobrak Abrik vila kesunyian . Tapi tak menemukan siapapun, seolah olah mereka lenyap di telan bumi.

Dengan rasa prustasi semua yang mencari melaporkannya kembali ke ketua Sekte.

"Panggil Nono Qian kemari. Aku ingin mendengar keterangan darinya .!!!"

"Baik ketua...." Dengan cepat seorang bawahannya pergi menuju kediaman ketua ke lapan yaitu long melin.

Sesampainya disana , ia menyampaikan pesan itu.

"Ada apa.... Tetua memanggil anakku..?"

"Tidak tau tetua, saya di tugaskan tetua untuk memanggilnya saja."

"Qian 'er mati kita ke aula pertemuan. Tetua long seng memintamu untuk menemuinya di sana."

"Baiklah kau boleh pergi, kamu akan menyusul."

"Ibu ....ada apa....?" Tanya nya cemas.

"Ibu juga tak tahu. Mungkin masalah anaknya . Mari ibu temani kesana." Melihat kecemasan di wajah anaknya ia berniat menemaninya.

Tak lama kemudian kemudian tibalah dua wanita cantik memasuki ruang aula.

"Salam tetua." Mereka berdua memberi hormat kepada long seng , ketua sekte itu mengangguk dingin.

"Qian 'er... Paman mau tanya padamu. Di mana Long chen berada. Ada yang melihat kalian berdua memasuki sekte...?"

" Tetua.... Memang tadi Qian 'er bersama kak chen, baru pulang dari luar. Ia mengantar Qian'er kerumah sekalian menemui ibu. Setelah berbincang bincang kok chen pulang ke kediamannya."

"Ya itu benar tetua." Ucap tetua ke 8 menyakinkan ketua sekte.

"Hemmm.. kenapa ia tak ada di kediamannya.?"

"Maaf tetua. Qian'er tak tau setelah itu. ?" Ucapnya sedikit cemas.

"Baiklah kalau begitu..kalian boleh pergi." Ucapnya dingin. Sebenarnya ia ingin mengorek lebih dalam tentang long chen. Tapi ia tak nyaman dengan keberadaan ketua ke 8 . Jadi dia mengurungkan niatnya. Setelah mereka pergi. Ia menyuruh bawahannya menata matai mereka berdua. Ia berpikir mungkin aja ada yang mereka sembunyikan.

****

Keberadaan di klan Fang

Fang Loji berjalan mondar-mandir berbolak balik menunggu kabar berita bawahannya.

Tiba tiba ia dikejutkan dengan seseorang yang tiba tiba muncul di dekatnya. Setelah mengetahui siapa sosok itu..... Ternyata tilik sandinya.

"Ada apa ...kau mengagetkanku..?"

"Lapor tuan, misi telah gagal." Ucap Sosok pria berpakaian hitam itu.

"Apa .......kenapa bisa gagal .. menghadapi sampah seperti itu. Mereka bisa gagal. Lalu apa yang terjadi. ?"

"Mereka semua mati tuan... Zi lu terpaksa ku bunuh.. ketika ia hendak membocorkan rahasia kita tuan."

"Hemmm... Baguslah. Setidaknya tak ada yang tau dalangnya.

"Sampaikan pada organisasi pembunuh bayaran kalajengking setan, katakan anggota yang mereka utus telah tewas semua . Minta ia Kirimkan pembunuh lainnya, yang lebih tinggi tingkatannya. Soal bayaran Berapapun ia minta akan ku penuhi asal long chen mati.

"Tapi tak masuk akal kenapa mereka semua bisa kalah. Padahal kekuatan mereka berada di ranah raja.?, apakah ada orang kuat yang membantunya.?"

"Tidak tuan..tidak ada "

"Lalu....kenapa bisa kalah??"

"Bocah itu sebenarnya bukan sampah tuan. Tapi monster.....!" Setelah itu ia beranjak pergi .

Setelah kepergian tilik sandinya, Fang Loji sekilas berpikir. Kalau long chen sampah tak mungkin ia bisa memukuli Mo'er hingga babak belur, sekarang ia membunuh habis organisasi pembunuh kalajengking setan. Berarti ia bukan sampah. Apa mungkin bocah itu menyembunyikan kekuatannya