NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:141.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana busuk tiga serangkai

Siang ini Danu cukup terkejut karena kedatangan dua orang yang tidak di kenal di pabrik miliknya, saat ini dirinya sedang berada di dalam ruangannya.

"Maaf kan saya bos, kedua orang ini memaksa untuk masuk ke dalam ruangan Bos!" ucap Ridwan gugup karena merasa takut, masalahnya ia sudah tahu tabiat bosnya yang suka marah-marah.

"Yasudah, kau boleh keluar dari ruanganku Ridwan." perintah Danu.

Ridwan pun buru-buru keluar dari dalam ruangan bosnya.

"Pabrik mu bagus juga ya Danu, tapi sepertinya kondisinya sedang tida baik-baik saja!" tanya si pria yang sok akrab

"Diam kau, janganlah sok tahu, lagian kau itu siapa? seenaknya main nyelonong masuk ke ruangan ku?" sungut Danu sangat kesal dengan dua orang di hadapannya.

"Ha..ha..ha! Kau mudah sekali tersulut emosi, Danu!" sindir wanita yang tidak Danu kenal

Danu pun semakin kesal di buatnya, apalagi di pabriknya saat ini, ia sedang mengalami banyak masalah, dan sepertinya akan mengalami kehancuran untuk yang kedua kalinya.

"Jawab dulu pertanyaan ku, kalian ini siapa?" tanya Danu membentak.

Kedua orang tersebut malah tersenyum licik.

"Baiklah Danu, perkenalkan nama saya adalah Samuel, dan wanita cantik di sampingku adalah Alisa, istri pertamanya Tuan Sadam!"

Mendengar nama Tuan Sadam, Danu langsung terdiam, kedua bola matanya malah melotot ke arah Alisa.

"I istrinya T tuan S Sadam?" ucap Danu terbata.

"Hebat ya kau Danu, kau benar-benar pria yang sangat licik, kau telah menjual istrimu demi mendapatkan semua ini!" sindir Alisa, sembari menatap tidak sukanya ke arah Danu

Seketika wajah Danu mendadak menjadi pucat pasi, ia pun sampai menelan Saliva nya.

"Darimana anda bisa tahu?" tanya Danu keheranan, ia pun tidak nyaman duduk dibatas kursi kebesarannya.

"Kau tidak perlu tahu masalah hal itu Danu, yang jelas aku sudah tahu semua kebusukanmu." cetus Alisa sambil berkacak pinggang.

"Maafkan Saya Nyonya Alisa, saya melakukan hal ini karena terpaksa. Karena Saya tidak ingin di masukan kedalam penjara oleh suami anda, Nyonya!" jawab Danu mencoba membela diri.

"Ssttttt...! Kau tidak usah menjelaskan apapun di sini, kedatanganku kesini hanya ingin menawarkan kerjasama denganmu, apa kau mau? Tenang saja Danu, kamu akan mendapatkan keuntungan yang besar!" tukas Alisa dengan ide liciknya, ia sangat yakin jika Danu dengan mudahnya akan ikut bekerjasama dengannya.

"Betul sekali Danu, jika kau mau bekerjasama dengan kami, kau akan mendapatkan lebih dari sekedar pabrik ini, aku adalah seorang pengusaha kaya raya, saham ku ada dimana-mana. Gimana apa kau setuju?" tawar Samuel berusaha membujuk Danu dengan iming-iming kekayaan.

Si manusia rakus bin tamak alias Danu malah langsung menyetujuinya, baginya harta adalah diatas segalanya, ia tidak peduli siapapun yang akan ia korbankan.

"Baguslah, kalau begitu sebaiknya kita atur rencana ini secepat mungkin."ucap Alisa yang sudah tidak sabar dengan rencana besarnya.

Kini ketiganya sedang berdiskusi untuk mengatur rencana busuk mereka terhadap Mahira dan juga Sadam.

......................

Menjelang malam, Sadam merasakan begitu lelahnya hari ini, bagaiman tidak lelah, karena setelah ia menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Kalimantan Timur, dirinya langsung di suguhi oleh banyaknya kesibukan diantaranya, meeting bersama para klien dan pemilik saham, dan setelah itu meninjau langsung proyek yang sebentar lagi akan segera di bangun, Sadam memeriksa secara detail antara laporan dan bukti di lapangan, ia tidak mau sampai ada tikus berdasi yang memanfaatkan proyek besar ini, tentunya jika sampai tidak terdeteksi sedari dini perusahannya akan mengalami kerugian, seperti nya Kor*psi di negeri ini memang sudah menjamur dan mendarah daging. Hingga akhirnya hanya sebagian laporan yang baru bisa Sadam selesaikan, tentunya ia tidak ingin sampai mengecewakan para pemegang saham lainnya, terutama Mr, Smith yang sudah mempercayakan proyek besar ini padanya.

"Sepertinya aku akan berada cukup lama di sini, meskipun sangat melelahkan, aku harus bisa mengerjakan semuanya. Aku tidak mau mudah mempercayakan proyek besar ini terhadap orang lain, lebih baik aku turun langsung kelapangan untuk meninjaunya, ya itu adalah cara terbaik dan sangat efektif untuk menghindari hal yang tidak di inginkan!" ucapnya bermonolog.

Kemudian netranya beralih terhadap benda pipih yang saat ini berada di atas lemari nakas, di samping tempat tidurnya. Ia pun tidak bisa untuk tidak mengingat Mahira, bayangan wajahnya selalu saja menghantui dirinya di saat seperti ini, hingga akhirnya Sadam memutuskan untuk menghubungi nomer ponsel Mahira.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Mahira mengangkat telepon dari suaminya.

📞📞📞📞📞

"Assalamualaikum Mahira!" sapa Sadam

Mahira cukup terkejut saat Sadam mengucapkan kata salam padanya.

"Waalaikumsalam Tuan!" sahut Mahira tersenyum senang, hidungnya sampai kembang kempis. Karena pria yang entah kenapa selalu berada dalam bayangannya, kini telah menghubungi dirinya.

"Bagaimana kabarmu, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Sadam

"Alhamdulillah aku baik-baik saja Tuan, lantas Tuan sendiri bagaimana?" tanya balik Mahira sembari menggeser posisi tubuhnya ke arah ujung tempat tidur, hatinya benar-benar bahagia mendengar suara Tuan Sadam

"Kabarku baik, emmmhhh aku sangat merindukanmu!" ucap Sadam secara tidak sadar, karena saking rindunya terhadap Mahira.

Mendengar Suaminya berkata seperti itu, Mahira kaget bukan kepayang, tubuhnya seolah lemas tak bertulang, jantungnya kian berdebar, Mahira merasa sangat aneh dengan perasaannya saat ini.

"Apa Tuan? Aku tidak salah dengar kan?" tanya Mahira tidak percaya, ia sampai membulatkan kedua bola matanya.

Sadam pun akhirnya tersadar dan berusaha mencari alasan atas perkataanya barusan."Bukan itu maksudku Mahira, ish ralat perkataanku yang barusan, maksudnya aku sangat merindukan anak kita, kau tahu sendiri kan jika setiap akan menjelang tidur, aku selalu mengusap dan menciumi perutmu!" sahut Sadam mencoba berkelit.

'Bukan hanya perutku saja yang kau elus dan kau cium, Tuan! Tapi setiap malam kau senang sekali menggerayangi tubuhku, anda masih saja tidak mau mengakuinya! Ck..ck...ck!' gerutu Mahira dalam hati

"Hampir saja aku keceplosan, kan tidak lucu kalau aku menyatakan perasaanku lewat ponsel, tidak elit sekali diriku ini, seperti pria yang tidak punya harga diri! setidaknya saat menyatakan cinta kepada Mahira, aku memberikannya seikat bunga dan perhiasan mahal untuknya, bukannya lewat telepon seperti ini!' ucapnya dalam hati.

"Yasudah kalau begitu kamu istirahat, jaga diri kamu dan calon anak kita, oh iya maaf sepertinya aku tidak bisa menemani dirimu ke sekolah barunya Syifa, karena aku masih lama berada di sini, kamu tidak apa-apa kan tidak ada aku bersamamu?" tanya Sadam yang merasa selalu khawatir.

"Tenang saja Tuan, aku tidak apa-apa kok ke Sekolah hanya berdua saja bersama Syifa!" balas Mahira berusaha meyakinkan suaminya, bahwa dirinya akan baik-baik saja tanpa suaminya.

"Syukurlah kalau begitu, tapi nanti aku akan memberitahu kepala sekolahnya, jika kamu dan putrimu yang akan datang ke sekolah sambil membawa formulir pendaftaran yang telah aku berikan padamu tempo hari." ucap Sadam mencoba mengingatkan Mahira

"Sudah aku isi dan aku siapkan semuanya Tuan, anda tidak perlu khawatir. Dan aku mengucapkan banyak terima kasih atas semua kebaikan Tuan terhadap Syifa."tukas Mahira tersenyum senang.

"Sama-sama sama Sayang, Ops...maksudku sama-sama Mahira!" balas kembali Sadam yang kemudian buru-buru mematikan ponselnya.

"Apa yang telah aku katakan kepada Mahira? Barusan aku memanggilnya dengan sebutan Sayang, akh ini gila, semakin kesini aku semakin tidak bisa mengontrol diriku sendiri, aku bisa merana jika harus terus-terusan seperti ini!" gerutu Sadam sembari menjambak rambutnya.

Sedangkan Mahira sendiri, ia cukup terkejut dengan perkataan dari Sadam, padahal Mahira sangat senang di panggil dengan sebutan sayang, apalagi tadi suaminya mengatakan telah merindukan dirinya, meskipun langsung di ralat oleh Sadam.

Keesokan harinya

Pagi-pagi sekali Mahira dan Syifa bergegas menuju sekolah baru Syifa, Syifa sendiri terlihat sangat antusias dan juga bahagia, senyum cerahnya selalu ia tunjukkan terhadap bunda tercintanya.

"Bunda, apakah nanti di sekolah, aku akan mendapatkan teman baru, dan mereka tidak akan mengejekku Karena aku tidak bisa berbicara?" tanya Syifa menggunakan bahasa isyarat, tangan dan mulutnya ia coba gerakkan agar Bundanya mengerti.

"Tentu saja Sayang, nanti Bunda akan menunggumu di sekolah, jadi kamu tidak usah khawatir ya, di sana ada Bunda!" sahut Mahira berusaha meyakinkan putri kesayangannya.

Syifa pun mengangguk lalu memeluk Bundanya.

Dengan menggunakan Taxi online, kini Mahira dan juga Syifa telah tiba di sekolah.

Saat menuju pintu gerbang sekolah, Mahira sangat terkejut karena ia telah bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak ia temui. Mahira pun buru-buru menyapanya.

"Assalamualaikum, Mas Azzam ya?" sapa Mahira

Azzam pun sangat terkejut ketika di sapa oleh Mahira.

"Waalaikumsalam, masyaAllah... Mahira kau berada di sini rupanya!" sahut Azzam masih tidak percaya.

"Iya Mas Azzam, ya ampun aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini!" sahut Mahira sembari tersenyum senang. Kini keduanya mengobrol cukup akrab sehingga menjadi pusat perhatian orang tua murid lainnya.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang diam-diam mengambil foto kebersamaan Mahira dan juga Azzam, apalagi di dalam foto tersebut mereka terlihat sangat akrab dan jarak yang sangat dekat dengan Azzam.

'aku yakin pasti bos akan senang sekali dengan berita ini, yeah ..Dewi Fortuna memang sedang memihak ku kali ini!' gumam si pria misterius yang mengenakan topi serta kacamata hitam, persis seperti seorang mata-mata.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

1
Rizkia Pritasari
luar biasa
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
betul itu kak
Nar Sih
kejutan akan hadir buat mu hanum bntr lgi yaa dri pujaan hti mu mss ibra dan pasti nya kmu senang
Sunaryati
Nah gitu, Ibra move on , cintamu tersebut Num, calon mertuamu ternyata juga mengharapkan kau jadi istri Ibrahim. Sambil menyelam minum air, Mas Ibra.
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): betul bun
total 1 replies
CintaAfya
yesss Ibra sama Hanum jadian
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): mantap ya kak 🤭
total 1 replies
CintaAfya
Alhamdulillah... akhirnya Mahira diselamatkan... rasa mcm menonton filem adengan aksi yg mendebarkan.. rasa copot jantung🤣🤣🤣🤣
Nar Sih
kopi yg manis buat kebebasan mahira☺️
Nar Sih: sama,,kakk ,semoga mahira semakin bnyk yg bca
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): terimakasih banyak kakakku 😘😘
total 2 replies
Ana
hahaha😂 ga ada ember num
Ana: asyik 💃💃💃
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): kata Hanum, bergetar hatiku saat aku dekat dengannya 😂😂
total 6 replies
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya mahira selamat ,makasih buat azzam dan angota polisi yg lain nya ahir nya misi penangkapan ketua mafia selesai ,lanjut kakk 👍🥰
Ana
cieeee 🤭🤭
Ana
tuh kan 😁
Ana
apakah Hanum 🤭
Ana
syukurlah misi berhasil dan Mahira serta calon baby selamat
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
ember /Curse//Curse/
Ana
sadam kan emosian zam 🤦‍♀️
Ana
hahahaha😂😂😂😂 maklum sih zam
Ana
astaghfirullah 😂
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
typo dari keyboard ini kak, harusnya teriak kok jadi terima kasih, aku juga bingung jadi otomatis begini keyboard nya /Sob/
F.T Zira
kak.. cba cek bagian ini..
terima kasih kembali jeny di bawah kok gimanaa gitu
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): baik kak, terimakasih kak
total 1 replies
Amilia Indriyanti
bukan cinta tapi goblog
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!