Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama
"Sebelum lanjut baca, mungkin sebaiknya baca dulu kisah sebelumnya yang berjudul " Cinta Di Penghujung Nafasku". Yang merupakan awal mula lahirnya Kanaya dan juga Viona biar tidak bingung lagi dengan silsilah keluarga Kanaya dan juga Viona. Yukk mampir di kisah sebelumnya, dan selamat membaca."
.
...🌸 Hari Kelulusan 🌸...
.
"Selamat untuk kelulusan nya,sekarang aku sudah boleh muncul dan memperkenalkan diri sebagai kekasihmu kan?"ucap pemuda itu memberikan buket bunga itu kesalahsatu gadis cantik yang saat ini tengah berdiri berdampingan.
Kanaya tersenyum senang saat mendapatkan kejutan dari pemuda yang sudah satu tahun ini dia pacari namun masih belum dia beritahukan pada siapapun termasuk Viona.
teman satu rumah dan juga saudara perempuan nya,yang tak lain adalah keponakan nya sendiri.
“Siapa sayang?”tanya Mamah Ratih mendekati putrinya yang saat ini tengah berbincang dengan seorang pria asing.
“Ini,perkenalkan Mah,nama nya William,dia teman dekat Naya,”jawab Kanaya tanpa ada lagi rasa malu atau takut saat membawa seorang pria kehadapan kedua orang tuanya untuk diperkenalkan sebagai teman dekatnya.
“Selamat siang Om,Tante.Saya William.”ucap William yang langsung maju untuk menyalami kedua orang tua Kanaya dan juga tiga orang lain nya yang berdiri di samping kedua orang tua Kanaya.
“Selamat siang juga,ayo lebih baik kita lanjut berbincang nya di rumah saja,bagaimana?kalian juga ikut ke rumah ya?kita adakan syukuran kecil kecilan untuk merayakan kelulusan putri dan juga cucuku,”ajak Papah Adi pada Bunda Ana dan juga Ayah Bagas.
“Baiklah,ayo kita pulang dan lanjut berbincangnya di sana.”
semuanya pun sepakat untuk pulang bersama dengan menggunakan mobil yang berbeda.
Mamah Ratih bersama dengan Papah Adi,Bunda Ana dan Viona tentu ikut dengan mobil Ayah Bagas.Sedangkan Kanaya sendiri ikut ke mobil kekasihnya William.
Ketiga mobil itu kini mulai memasuki halaman rumah besar dan cukup lumayan mewah.Semua nya nampak turun secara bersamaan dan berjalan beriringan menuju kedalam rumah besar milik Papah Adi dan juga Mamah Ratih.
Di Dalam rumah ternyata sudah disajikan berbagai menu makanan untuk menyambut kelulusan dari putri bungsu dan juga cucu papah Adi dan juga mamah Ratih.
Sebelum berangkat ke sekolah untuk menghadiri kelulusan sang anak dan juga cucunya,Mamah Ratih sengaja sudah memberikan mandat pada para art di rumah untuk memasak menu makanan yang sudah Mamah Ratih sediakan bahan bahan nya.
Dan saat mereka tiba di rumah,semua menu sudah tersedia dan siap di eksekusi.Semua nya pun langsung beranjak menuju ke ruang makan untuk menikmati menu makanan yang sudah tersedia di meja makan.
Semua mengambil duduk di kursi masing masing.Papah Adi menempati kursi utama sedangkan Mamah Ratih berada di samping kanan nya.Ayah Bagas berada di kursi sebelah kiri Papah Adi,sementara disamping nya ada Bunda Ana.
Kanaya sendiri ada di samping Mamah Ratih berdampingan dengan William.Sementara Viona berada tepat di hadapan William.Sesekali gadis itu akan melirik ke arah pria asing itu namun detik kemudian menundukkan kepalanya.
Rasanya terlalu lancang jika menatap pria yang sudah jelas jelas memiliki kekasih.Namun Viona cukup penasaran dengan pria asing itu.'Kenapa Kanaya tidak pernah cerita jika dirinya tengah dekat dengan seorang pria,bahkan mereka sudah berpacaran satu tahun lamanya?'batin Viona bertanya tanya.
Namun Viona berusaha mengabaikan semua rasa ingin tahunya itu.Mungkin Kanaya memiliki alasan sendiri mengapa tidak pernah memberitahukan perihal hubungan nya dengan William.
Setelah menyelesaikan makan siang mereka sepakat untuk berkumpul diruang keluarga.Disana mereka juga mulai menginterogasi Kanaya maupun William sendiri.
Berbagai obrolan ringan pun mengiringi kebersamaan yang sudah terjalin dengan baik selama 19 tahun ini.Semua nampak menikmati hari mereka,namun tidak untuk Viona.Gadis itu sudah begitu kelelahan,namun enggan untuk meminta Bunda Ana dan juga Ayah Bagas untuk pulang bersama.
Kesempatan seperti ini begitu langka bisa mereka dapatkan mengingat kesibukan masing masing.Dan rasanya tidak tega jika Viona mengganggu kesenangan para orang tua itu.
Hingga menjelang sore,Viona pun memberanikan diri untuk mengajak Bunda Ana pamit pulang.
"Bun,kita pulang sekarang yuk?Vio capek,mau cepat cepat istirahat."ajak Viona pada Bunda nya.
"Kamu sudah capek ya?baiklah,Yah kita pamit pulang yuk,kasihan Vio sudah kelelahan."ajak Bunda Ana pada Ayah Bagas.
"Baiklah,ayo pamit dulu pada tuan rumahnya."
Ketiganya pun berpamitan kepada si pemilik rumah.Viona sendiri hanya sedikit mengangguk saat berpamitan dengan pria yang saat ini masih berbincang dengan Kanaya.
Tidak ada yang istimewa dari pertemuan itu.Semua berjalan dengan normal bahkan itu adalah pertama dan terakhir kalinya Viona bertemu dengan kekasih dari tantenya itu.
Selain kampus Viona dan Kanaya yang berbeda,Kanaya juga jarang membawa William ke acara keluarga jadinya Viona tidak pernah bertemu lagi dengan pria asing itu.
Waktu pun bergulir dengan cepat,baik Viona maupun Kanaya menjalani hari hari mereka dengan kesibukan masing masing.Kedua bahkan sudah jarang menghabiskan waktu bersama.
Selain Kanaya yang sudah pindah apartemen,tampaknya gadis itu juga membatasi diri dalam pergaulannya,hingga sudah jarang terlihat dalam tongkrongan bersama teman teman sekolah mereka.