Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sejak Kapan?
"Sayang, bisa jangan panggil Kak gak," ucap Alvin.
"Terus, aku harus panggil apa?" tanya Aluna.
"Terserah sih, tapi jangan Kak. Apalagi kan kita udah nikah," ucap Alvin.
"Mas, boleh?" tanya Aluna.
"Boleh, sayang," ucap Alvin dengan tersenyum manis.
Aluna pun menjauh dan berdiri, "Kamu mah kemana?" tanya Alvin.
"Mau ke luar, gak enak Mas kan ada Mama sama yang lainnya," ucap Aluna.
"Gapapa, disini aja. Mereka juga pasti ngerti kok," ucap Alvin dan mendapat tatapan tajam Aluna.
"Gak mau," ucap Aluna.
Baru saja Aluna melangkah, Alvin sudah menarik tangan Aluna hingga akhirnya ia jatuh ke kasur. "Udah lanjut tidur ya," ucap Alvin lalu menyelimuti Aluan dan memeluknya.
"Mas, gak enak sama yang lain," ucap Aluna.
"Gapapa sayang, lagian ini masih jam 6 pahi loh. Idah lanjut tidur atau kegiatan yang lain," ucap Alvin dan mendapat pukulan dari Aluna.
"Udah, lanjut tidur aja," ucap Aluna.
"Hahaha, bercanda sayang," ucap Alvin dan mengeratkan pelukannya pada Aluna.
"Mas," panggil Aluna.
"Kenapa hem?" tanya Alvin.
"Gak bisa tidur, aku keluar ya," ucap Aluna.
"Mau ngobrol?" tanya Alvin.
"Ngobrol? maksudnya?" tanya Aluna.
"Ya, ngobrol biar kita makin deket gitu," ucap Alvin.
"Tapi, ngobrolin apa?" tanya Aluna.
"Aku denger kamu dari dulu suka sama aku?" tanya Alvin.
"Mas kata siapa?" tanya Aluna.
"Ya, nebak aja sih," ucap Alvin.
"Ini jujur aja ya, aku emang udah suka sama Mas dari dulu," ucap Aluna.
"Pas kamu ke rumah karena pingsan itu?" tanya Alvin.
"Bukan," ucap Aluna.
"Terus sejak kapan?" tanya Alvin.
"Tunggu, Mas pikir aku suka sama Mas pas aku pingsan dan di bawa ke rumah?" tanya Aluna dam diangguki Alvin.
"Kalau gitu lupakan," ucap Aluna.
"Kenapa emang?" tanya Alvin.
"Ya gapapa," ucap Alvin.
"Kamu tau gak aku suka sama kamu sejak kapan?" tanya Alvin.
"Sejak kapan? sejak aku di rumah Mas karena pingsan?" tanya Aluna dan Alvin menggelengkan kepalanya.
"Terus sejak kapan dong?" tanya Aluna.
"Sejak pertama kali Mas ketemu kamu," ucap Alvin.
"Ya, pas aku di rumah karena pingsan itu," ucap Aluna.
"Bukan, kita pernah bertemu sebelumnya," ucap Alvin.
Aluna pun menyadari maksud dari Alvin dan tentunya terkejut, "Tunggu, maksud Mas pas sekolah?" tanya Aluna dan Alvin pun menganggukkan kepalanya.
"Tapi kan, Luna gak pernah ketemu atau bicara langsung sama Mas kok bisa Mas suka sama Luna sejak itu?" tanya Aluna.
"Anggaplah ini cinta pada pandangan pertama, meskipun dulu kita gak deket bahkan gak ngobrol aja, Mas udah tertarik sama kamu," ucap Alvin.
"Pertama kali kuta ketemu dulu pas aku nunggu Fiola yang Mas anterin kan," ucap Aluna.
"Bukan, itu Mas udah ketemu ketiga kali sama kamu," ucap Alvin.
"Terus kapan pertama kali Mas ketemu aku? perasaan aku ingetnya cuma pas aku nungguin Fiola deh," tanya Aluna.
"Pertama kali Mas ketemu kamu saat kamu bantuin salah satu Nenek untuk menyebrangi jalan dan yang kedua saat Mas gak sengaja hampir nabrak kamu," ucap Alvin dan membuat Aluna kembali mengingatnya.
"Aluna gak inget," ucap Aluna.
"Kamu kalau pulang sekolah sering lewat dekat perpustakaan kota kan?" tanya Alvin dan diangguki Aluna.
"Dan kamu dulu sering ketemu Nenek penjual koran," ucap Alvin.
"Oh iya, Luna ingat. Bu Parti, iya dulu Luna sering bantuin Bu Parti buat menyebrangi jalan. Jadi pertama kalinya Mas ketemu Luna disitu?" yanya Aluna dan diangguki Alvin.
"Tapi, tunggu. Mas pernah hampir nabrak Luna? kapan?" tanya Aluna.
"Mas juga lupa tepatnya kapan, tapi pas itu Mas buru-buru karena ada temen Mas yang kecelakaan dan karema Mas buru-buru jadinya gak fokus dan hampir nabrak kamu, kamu juga kayaknya waktu itu lagi buru-buru. Baru aja Mas turun dari sepeda dan mau nolongin kamu, kamu udah nangis dan pergi gitu kayak ketakutan," ucap Alvin.
"Mas yang pakai motor sport terus helm ada warna birunya itu?" tanya Aluna.
"Iya, itu Mas. Kamu ingat?" tanya Alvin.
"Iya, Luna ingat," ucap Aluna.
"Maafin Mas ya, Mas udah mau bantuin kamu waktu itu, tapi kamu udah pergi gitu aja," ucap Alvin.
"Iya Mas, waktu itu juga Aluna lagi buru-buru karena Kakek meninggal," ucap Aluna dan terlihat sedih.
Alvin pun langsung memeluk sang istri, "Udah ya jangan sedih," ucap Alvin.
Setelah Aluna merasa tenang, barulah Alvin kembali mengobrol dengan Aluna. "Berarti selama ini Mas diam-diam suka sama Luna dong," ucap Aluna.
"Ya bisa dibilang begitu, Mas harus nunggu berapa tahun ini buat dapatin kamu," ucap Alvin.
"Kenapa Mas gak deketin Luna dari dulu aja?" tanya Aluna.
"Mas belum mapan saat itu, Mas takut cuma mainin kamu. Mas gak mau nyakitin kamu dan Mas rasa saat itu Mas belum siap untuk menjalin hubungan dengan siapapun, Mas kan masih sekolah dan mau lulus belum juga kuliah, kerja dan hasilkan uang sendiri," ucap Alvin.
"Keren, tapi untung aja aku belum punya pasangan ya," ucap Aluna.
"Tapi, kamu dulu cuek banget sama Mas," ucap Alvin.
"Malu lah Mas," ucap Aluna.
"Malu kenapa?" tanya Alvin.
"Mas mau tau sebuah rahasia gak?" tanya Aluna.
"Rahasia apa itu?" yanya Alvin.
"Sebenarnya Luna mulai tertarik sama Mas Alvin pas pertama kali Luna ketemu sama Mas Alvin, tepatnya saat Aluna nunggu Fiola di depan sekolah dan Mas Alvin bareng sama Fiola. Disitu Mas Alvin kelihatan keren banget dan Aluna kayaknya suka, tapi ya karena Mas itu kan kakak kelas terpopuler saat itu apalagi Luna kan temenan sama Fiola jadinya Luna malu kalau sampai orang-orang tau soal perasaan Luna makanya Luna diem aja dam cuek ke Mas takut ketahuan," ucap Aluna.
"Mas ngiranya dulu kamu benci sama Mas karena terlalu cuek, kamu ingat pas kita gak sengaja ketemu di dekat gudang saat kamu lagi sama Fiola kan," ucap Alvin.
"Ah iya, waktu itu Luna sama Fiola lagi ngobrol berdua terus ada Mas ya jadi deg-degan lah makanya Luna langsung pergi ninggalin Mas tanpa bicara apapun," ucap Aluna dan tersenyum.
"Jadi ceritanya, cinta mas dari dulu gak bertepuk sebelah tangan dong?" tanya Alvin dan diangguki Aluna.
"Kalau tau gitu Mas deketin kamu dari dulu," ucap Alvin dan kembali memeluk Aluna.
"Mas, gak bisa napas Luna," ucap Aluna dan menepuk dada bidang sang suami.
"Maaf ya sayang, Mas terlalu bahagia dengan semua ini," ucap Alvin.
"Mas mau rahasia juga gak, tapi ini rahasia loh ya dan jangan sampai orang lain tau?" tanya Aluna.
"Apa?" tanya Alvin.
"Tapi, Mas janji gak akan bilang ke siapa-siapa?" tanya Aluna.
"Iya Mas janji," ucap Alvin.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸