Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 - Di Pesta
Setelah sepenuhnya siap, Anna dan Tara pergi ke pesta. Mereka sengaja memesan taksi online untuk pergi ke pesta. Tanpa sepengetahuan Anna, Victor mengikuti dari belakang.
Butuh waktu beberapa menit untuk tiba di rumah Zack. Terlihat sudah ada banyak orang yang datang. Namun Tara justru tampak gugup.
"Kau baik-baik saja?" tanya Anna.
"Aku gugup. Ini pertama kalinya aku berpenampilan begini," jawab Tara.
"Kau harus tenang, Oke? Ini demi kelancaran pendekatanmu dengan Zack." Anna mencoba menenangkan Tara.
"Aku tahu. Aku sedang mencoba," sahut Tara yang nampak menarik nafas panjang berulang kali.
Ketika gugupnya sudah bisa di atasi, Anna dan Tara keluar dari taksi. Kemudian melangkah masuk ke rumah Zack. Sontak alunan musik langsung menyambut. Belum lagi keriuhan dari banyaknya orang.
Terlihat ada banyak aktifitas yang dilakukan di sana. Ada yang bermain, menari, berenang, minum-minum, bahkan bermesraan. Suasana begitu tentu wajar terjadi dalam pesta. Anna sendiri tidak menyukainya, karena memang dirinya tak suka keramaian. Tetapi demi Tara, dia mengabaikan ketidaksukaannya itu.
Anna dan Tara celingak-celingukan karena ingin mencari tuan rumah yang tak lain adalah Zack, dan orang pertama yang melihatnya adalah Anna.
"Lihat! Zack di sana. Ayo!" Anna menarik tangan Tara. Dia temani temannya tersebut untuk menghampiri Zack.
"Hei Zack!" tegur Anna.
"Anna! Dan..." Zack terpaku saat menyaksikan Tara. Selain karena cantik, dia juga merasa tidak mengenal Tara. Mengingat perubahan penampilan gadis itu sangat drastis.
"Tara!" ungkap Tara sembari tersenyum lebar.
"What? Oh my god! Aku nyaris tak mengenalimu," tanggap Zack.
"Inilah perbuatanku. Hari ini aku ingin menunjukkan kecantikan tersembunyi dari sahabatku," ujar Anna sambil merangkul Tara.
"God job, Anna!" balas Zack. Dia lalu menyapa beberapa orang yang datang.
Anna dan Tara saling bertukar pandang. Keduanya seolah sama-sama ingin bicara.
"Kau bisa meninggalkanku," bisik Tara.
"Aku baru saja mau bilang kalau aku akan pergi. Kalau ada apa-apa, hubungi saja aku, oke?" sahut Anna.
Tara mengangguk. Membiarkan Anna beranjak menjauh yang berdalih kalau dirinya ingin ke toilet.
Dari jauh, Anna mengamati Tara. Pendekatan temannya itu dengan Zack terlihat berjalan lancar.
"Syukurlah," gumam Anna. Dia mendengus kasar sambil mengambil segelas minuman. Kemudian mencari tempat yang jauh dari keramaian. Anna memilih duduk menyendiri dari pada harus berbaur dengan yang lain.
Namun mencari tempat yang sepi cukup sulit dilakukan oleh Anna di pesta itu. Di setiap sudutnya ada saja orang. Terutama pasangan yang asyik bercumbu.
Anna tak menyerah. Dia terus menyusuri rumah Zack. Sampai dirinya tiba di balkon lantai dua. Anna pikir di sana tidak ada orang, tetapi saat membuka pintu, ternyata ada sekumpulan lelaki di sana.
Anna otomatis ingin buru-buru pergi. Akan tetapi salah satu lelaki di sana langsung menghentikan.
"Mau kemana, cantik? Bukan kah tadinya kau mau bergabung? Kami masih punya banyak barangnya," kata Jerry. Anna mengenalnya. Dia terkenal sebagai pecandu berat di sekolah. Anna tentu tahu barang apa yang dimaksud Jerry.
"Maaf, Jerry. Tapi tidak!" tolak Anna tegas seraya bergegas melangkah menuju pintu.
Dengan sigap Jerry kembali menghentikan. Kali ini dia menangkap lengan Anna.
"Mau kemana? Setidaknya temani kami dulu. Oh.. Aku ingat denganmu. Kau Anna bukan?" ujar Jerry dengan mata yang jelalatan. Memperhatikan lekuk tubuh Anna dari ujung kaki hingga kepala.
"Jangan berharap!" Anna berusaha keras melepas genggaman tangan Jerry.
"Teman-teman! Bantu aku! Kalian mau dia menemani kita bukan?" seru Jerry pada ketiga temannya.
Ketiga lelaki itu lantas membantu Jerry. Anna sontak ketakutan. Dia ingin berteriak, tetapi mulutnya langsung dibekap oleh Jerry.
critanya bagus bikin kyk ada didunia legenda vampire beneran hehe...