March Alfian, laki-laki berdarah Inggris-Indonesia yang harus rela menjadi duda setelah sang istri yang ia nikahi selama satu setengah tahun, berselingkuh darinya. Alasan Mey, berselingkuh dari March hanya karena Mey ingin memiliki anak. Maklum saja, saat mereka baru menikah empat bulan, March mengalami kecelakaan yang membuat 'adik kecilnya' cidera dan harus mati suri. Segala pengobatan sudah March lakukan, bahkan obat perangsang dari dosis rendah sampai dosis tinggi pun sudah March minum, tapi hasilnya tetap nihil, 'adik kecil' itu tak kunjung sadar.
Setelah menjadi duda, banyak wanita mengejar-ngejar March, tanpa mereka tau apa masalah March yang sebenarnya. Begitupun dengan sang sekretaris pribadinya Febry. Febry yang sudah lama menyukai March pun merencanakan penjebakan untuk March agar dirinya bisa menjadi pengganti Mey. Tapi sayang, penjebakan yang di lakukan Febry malah membuat March harus meniduri July, seorang janda yang sedang mabuk. Dan keesokan paginya, disaat March membuka mata, ia sudah tidak menemukan July di sampingnya.
Akan kah March bisa menemukan July?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 6
Keesokan harinya.
Hari ini semangat March sudah terkumpul kembali. Ia pun berangkat berkerja.
March adalah seorang pengusaha di bidang properti. Ia memiliki banyak hotel dan vila di setiap tempat wisata. Ia juga pengusaha kuliner. Ia memiliki kurang lebih lima puluh kafe yang tersebar di segala penjuru kota yang ada di negara itu. Selain itu, March juga memiliki saham di beberapa perusahaan tambang.
"Selamat pagi Tuan March, apa anda sudah sehat?" Tanya Febri, sekretaris March.
"Ya, seperti yang kamu lihat." Jawab March.
"Apa Neon sudah datang?" Tanya March.
"Sudah Tuan, sepertinya Tuan Neon ada di ruang kerjanya. Apa mau saya panggilkan Tuan?"
"Tidak perlu. Biar saya saja."
March pun masuk ke dalam ruang kerjanya. Setelah ia mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya, March pun mengangkat gagang teleponnya dan menekan angka yang menyambungkan ke telepon yang ada di meja Neon.
March pun memberi perintah pada Neon untuk segera ke ruangannya. Ia sudah tidak sabar mendengar informasi tentang Okta.
Tiga menit kemudian.
Tok Tok Tok. Suara ketukan pintu. Tanpa disuruh masuk, pintu pun terbuka. Siapa lagi orang yang membuka pintu kalau bukan Neon.
"Baru aku mau ke apartemen mu mengantar berkas-berkas hari ini." Ucap Neon sambil berjalan mendekati meja kerja March.
"Apa kau sudah punya informasi tentang Okta?" Tanya March to the point.
"Mmmm. Belum." Jawab Neon berbohong. Sebenarnya ia sudah mendapat informasi tentang Okta dan siapa ayah dari bayi yang ada dalam kandungan Mey. Tapi Neon ragu mengatakannya pada March, mengingat March yang suka bermabuk-mabukkan jika sedang patah hati.
March memicingkan matanya. Ia tau Neon berbohong.
"Jangan ada yang di tutupi dari ku Neon!! Cepat katakan, informasi apa yang kau dapatkan."
Neon menghela nafasnya. Ternyata, dirinya tak punya bakat berbohong dari March.
Neon pun mengeluarkan ponselnya dan memberikan informasi yang di kirim informannya pada March.
March mengambil ponsel Neon dan membaca perlahan informasi itu.
Tubuh lemas seketika begitu selesai membaca.
"Ternyata mereka bukan sepupu." Ucap March lemas sambil menyandarkan dirinya disandaran kursi kebesarannya.
Neon hanya menganggukkan kepalanya.
"Ternyata Okta adalah mantan kekasih Mey." Ucap March lagi.
Neon pun mengangguk lagi.
"Dan anak yang ada di rahim Mey adalah anak Okta." Lanjut March.
Dan Neon pun mengangguk lagi.
"Bodoh!!!!! Kenapa aku bisa tidak menyadarinya selama ini!!!!" Teriak March. Dan hampir saja March melempar ponsel Neon kalau Neon tak langsung menahan tangan March.
"Itu karena kau terlalu bucin pada Mey." Balas Neon.
"Ya, kau benar!!! Aku memang sangat bucin pada Mey. Tapi ku pastikan itu dulu!!! Sekarang, aku akan menghempaskan mereka ke jalanan!! Satu peserpun tidak akan kuberikan uang ku pada wanita ja•lang itu!!!" Ucap March sambil mengepalkan tangannya geram.
"Neon, cepat urus perceraian ku. Aku ingin dalam waktu seminggu ini sudah memegang surat cerai dengan Mey." Perintah March.
"Baik March."
Neon pun keluar dari ruang kerja March untuk mengerjakan apa yang March perintahkan padanya.
Tanpa mereka sadari ada sekretaris genit yang mencuri dengar percakapan March dan Neon.
Dan saat Neon hendak keluar dari ruang kerja March, cepat-cepat Febry si sekretaris genit itu kembali duduk di mejanya dan pura-pura sibuk.
"Apa aku tidak salah dengar tadi? Tuan March akan menceraikan istrinya?" Monolog Febry.
"Woaaah... Kalau begitu sebentar lagi Tuan March akan menjadi hot duda tanpa anak. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Aku harus bergerak cepat mendapatkan Tuan March, sebelum Tuan March diambil wanita lain." Gumam Febry lagi.
Bersambung...