Tuan Arogan Takluk Pada Istri Kecilnya

Leticia berlari sambil menangis menuju paviliun halaman belakang Mansion.

Bibi Lina, Janet dan Dona mematung di tempat mereka melihat Nona rumah mereka berlari sambil menangis menuju paviliun.

Semenjak Leticia pertama kali memasuki Mansion, tidak pernah sekali pun terlihat menangis walau Damian selalu menghukumnya.

Ini pertama kalinya Leticia menangis begitu sedihnya.

Apa gerangan yang telah diperbuat Tuan mereka pada istri kecilnya tersebut.

Sementara itu dikamar, Damian masih berdiri terdiam di dalam walk in closet.

Dia masih merasakan betapa lembutnya bibir Leticia di bibirnya, Damian tanpa sadar memegang bibirnya.

Dia tidak menyangka memiliki istri yang masih belum tersentuh oleh siapapun, dan ternyata sangat cantik.

Kemana dia selama ini, kenapa tidak menyadari kalau dia ternyata telah menikahi seorang istri yang sangat imut.

Dan Leticia tidak sebanding dengan para wanita-wanita yang telah menjadi kekasihnya.

Damian seperti tersadar dari kesalahan yang telah dilakukannya selama ini.

Dan tersadar bahwa betapa menjijikkannya para wanita yang selama ini bergelayut manja padanya, yang selalu memuaskan keinginannya.

Dia telah mengabaikan istrinya yang begitu polos dan ternyata sangat manis. Leticia yang cantik.

Ya, dia juga baru menyadari kalau istri kecilnya tersebut sangat cantik.

Dia telah dibutakan oleh para wanita murahan yang bagaikan sampah mengelilinginya, wanita murahan yang materialistis.

Damian memungut pakaian dalamnya yang tadi dilempar Leticia ke wajahnya dari lantai.

Damian harus minta maaf pada istrinya tersebut, dan dia harus merubah sifatnya yang arogan.

Dia sudah terlalu kasar pada Leticia, selalu membentaknya dan memerintahnya dengan sesuka hatinya.

Damian duduk dipinggir tempat tidurnya, dia masih mode melamun dan sepertinya belum terbangun dari rasa tidak percayanya akan istrinya tersebut.

Damian tanpa sadar mengelus pipinya yang ditampar oleh Leticia tadi.

Masih terasa panas.

Tangannya yang kecil ternyata memiliki tenaga yang cukup kuat juga.

Damian terbayang wajah menangis Leticia tadi, begitu sedihnya karena dicium tanpa permisi olehnya.

Damian memijit pelipisnya kesal.

Sial! makinya dalam hati, dia selalu saja membuat Leticia semakin membencinya.

Sepertinya Leticia akan sangat sulit untuk memaafkan dirinya.

Apa yang harus kulakukan agar dia mau memaafkan ku? pikir Damian mulai resah.

Damian kemudian mengacak-acak rambutnya merasa kesal pada dirinya sendiri.

Lalu menghela nafas dengan berat, dia menyesali perbuatannya selama ini pada istrinya tersebut.

Dan, sementara itu Leticia mengurung dirinya dikamar.

Dia menangis begitu sedihnya, dia benar-benar membenci Damian sampai yang paling dalam.

Dia sudah berusaha untuk menjaga dirinya agar jangan sampai disentuh oleh Damian, tapi kenapa dia bisa kecolongan.

Dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, tidak ada tempat untuk mengadu.

Dia ingin menjaga dirinya tetap bersih sampai menemukan pria yang benar-benar mencintai dan menyayangi dirinya dengan tulus.

Leticia membenamkan wajahnya kedalam bantal, dia menangis seperti kehilangan orang yang disayanginya.

Dia sebenarnya sangat kesal pada Damian, playboy yang telah menyentuh begitu banyak wanita cantik.

Bisa-bisanya Damian menyentuh dia juga, bukankah selama ini dia begitu sangat membenci dirinya?

Melihat dirinya berada di dekatnya saja sudah membuat Damian naik darah tinggi.

Sikap arogan nya akan selalu meledak-ledak kalau melihat Leticia ada disekitarnya.

Kenapa beberapa hari ini Damian seperti berbeda, apa yang direncanakannya.

Kepala Leticia terasa pusing karena terlalu lama menangis.

Matanya terlihat membengkak.

Leticia kemudian duduk ditempat tidur. Dia memikirkan bagaimana hidupnya ke depannya, apakah Damian akan terus mengganggunya?

Bersambung....