Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Satu minggu sudah Rania menjalani hidup dengan Raka, Ia mulai terbiasa dengan rutinitas yang harus ia jalani setiap harinya.
Bahkan Rania mulai terbiasa membantu Raka dari mulai ganti baju, mandi, dan menyiapkan makanan untuk Raka.
Namun sudah hampir satu minggu ini Ia tak pernah melihat jatah hidung Gea di rumah ini.
"Dimana Suami ku"?
Pucuk dicinta ulam pun tiba, baru saja Rania kepikiran wanita itu. Tiba-tiba datang dan langsung menanyakan keberadaan suaminya.
"Hadeh,, ada ya seorang istri tidak tau keberadaan suaminya" ejek Rania.
"Berani ya, kamu pikir kamu ini siapa"?
"Tentu saja aku adalah Rania"
"Awas kamu ya, aku adukan sama suami ku karena sudah berani pada ku istri satu satu nya Raka. sementara kamu, hanya istri yang dijadikan pelayanan untuk suami ku saja" ujar Gea lalu berlari menuju kamar Raka.
Tok tok tok
Raka bergeming engan untuk membuka pintu kamar nya, karena dia tau siapa yang sedang mengetuk pintu kamar nya melalui CCTV yang selalu ia pantau dari layar ponsel nya.
Meski Gea adalah istrinya, namun Raka tetap memberikan peraturan agar mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar nya.
Dengan rasa kecewa karena Raka tak juga membuka kan pintu untuk nya, Gea kembali turun ke lantai dasar.
Saat itu juga Gea berpapasan dengan Rania di depan lift.
"Gimana mbak, apa sudah ketemu dengan suaminya"? ejek Rania lagi.
Didalam kamar Raka yang masih fokus dengan layar ponsel nya, yang tengah memperlihatkan rekaman CCTV itu tersenyum.
Pasalnya CCTV yang di pasang dirumah nya, di lengkapi dengan fitur perekam suara. Jadi apa yang di ucapkan Rania itu bisa Raka dengar dengan jelas.
Melihat Gea turun dengan wajah kesal nya, Rania langsung saja ke atas menuju kamar Suami nya.
0
"Tuan, sudah waktunya makan malam" ujar Rania ketika masuk ke kamar Raka.
"Kenapa kamu lama sekali, aku sudah lapar"
"Bukankah tadi istri tuan kesini? aku kira tuan akan turun dengan nyonya Gea"
Perlahan gadis itu mulai mendorong kursi roda Raka, turun menuju ruang makan.
Di meja makan semuanya sudah di tempat nya masih masih.
"Sayang, aku Rindu sekali" rengek Gea seperti biasa selalu terlihat manja.
Namun Raka tetaplah Raka yang selalu terlihat dingin tanpa expresi.
"Sudah sudah sekarang kita makan dulu" ucap Bima yang sudah merasa lapar sedari tadi.
"Sini biar aku saja" sahut Gea seraya mengambil piring dari tangan Rania ketika gadis itu ingin mengambil kan makanan untuk Raka.
Dengan senang hati Rania memberikan piring nya. ia kembali mengisi piring untuk dirinya sendiri dan langsung menyantapnya.
Entah kemana ia merasa tidak suka dengan kehadiran Gea.
Setelah selesai makan malam, mereka melanjutkan dengan obrolan santai.
"Sayang, aku dapat tawaran untuk main film di sebuah film layar lebar. hebat kan sayang? ujar nya sambil melirik ke arah Rania dengan sinis.
" Heemmm..." jawab Raka singkat.
"Apa kamu mengijinkan nya sayang" sambil bergelayut manja di pundak Raka.
Rania yang melihat itu merasa risih, ingin sekali rasanya untuk segera kembali ke kamar nya. agar tidak melihat drama diantara pasangan suami istri yang aneh itu.
"Lakukan saja sesuka mu" cuek Raka seperti biasa.
"Maaf Pa, Ma, Rania ke kamar dulu" pamit nya.
"Iya kak, sebaiknya kamu istrahat dulu, lagi pula disini sudah ada Gea" ucap Hilda.
Rania yang sudah merasa risih melihat tingkah keduanya langsung meninggalkan ruangan itu.
Gadis itu berjalan sambil memegangi dada nya yang terasa nyeri.
"*Tidak,,, ini tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh punya rasa pada pria kutup utara itu*"
Rania bermonolog sendiri.
Tiga jam Sudah Rania merebahkan tubuh nya di ranjang yang sudah dibatasi oleh Raka dengan bantal guling itu.
Namun malam ini dia tak bisa tidur karena Raka belum juga kembali ke kamar nya. Ia menatap tempat tidur Raka disamping nya merasa ada yang kosong.
"*Pasti mereka sedang berduaan" gumam Rania dalam hati*.
Beberapa jam kemudian akhirnya Rania tertidur dengan sendirinya.
Malam telah berlalu, kini pagi menyapa.
Rania yang sudah selesai membantu Raka dan sudah membersihkan diri hendak turun untuk sarapan.
"Cepat bawa aku ke mobil, aku harus segera ke kantor"
"Apa tuan tidak ingin sarapan terlebih dahulu"
"Tidak peelu, aku bisa makan di kantor" jawab nya dingin.
Rania mendorong kursi roda nya menuju mobil yang sudah terparah di teras rumah. Namun saat keduanya berjalan melewati ruang makan tiba-tiba Gea langsung menghampiri nya.
"Sayang mau kemana"!
" Aku harus segera ke kantor"
"Kenapa kamu buru buru, pasti ini gara gara pelayan ini kan kamu jadi kesiangqn bahkan kamu belum sempat sarapan juga" ucap Gea dengan nada di buat sok perhatian.
"Sudah sudah kamu jangan menyalahkan dia, aku harus segera ke kantor. Nanti aku transfer uang ke kamu bersenang-senang lah"
"Sayang, cup" satu kecupan mendarat di pipi Raka. "kamu memang paling mengerti deh"
Rania segera membawa Raka masuk ke dalam mobil. Selepas Raka pergi ke kantor, Rania segera bersiap untuk berangkat ke kampus.
Walaupun jam kuliah nya masih satu jam lagi, namun Rania merasa sudah tidak betah berada dirumah itu apa lagi ada Gea.
Di pesan nya ojek online, sambil menunggu ia duduk di teras rumah sambil memainkan ponsel nya.
"Siapa yang mengijinkan kamu untuk keluar" tanya Gea.
"Aku mau keluar atau tidak itu bukan urusan anda nyonya Gea" ucap Rania penuh penekanan.
"Baru juga seminggu menjadi pelayan suami ku sekarang sudah berani ngelunjak"
"Maaf Nyonya Gea, gini gini aku juga istri tuan Raka. apa anda lupa jika aku ini adalah madu mu"?
" Dasar gadis tak tau diri, kamu dinikah hanya untuk dijadikan pelayan. Dan satu lagi yang harus kamu ingat jika aku adalah istri satu satu nya.
Sadar diri lah, kamu itu kalah saing dengan ku. apa yang bisa Raka bangga kan dari kamu? kalau aku kan sudah pasti" ujar nya sombong.
"Terserah anda nyonya" jawab nya cuek seraya menghampiri ojek online nya.
Gea yang melihat Rania pergi meninggalkan nya begitu saja membuat wanita itu merasa kesal.
Gadis itu ternyata tidak sepolos yang Gea pikirkan.
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya