Yuda Laksana adalah seorang anak yang ditemukan oleh Eyang Braja Sedeng didalam sebuah hutan yang angker.
kedua orang tuanya mati terbunuh oleh sekumpulan perampok yang menyerang desa mereka.
Dengan gemblengan ilmu silat dan pukulan sakti menjadikan Yuda Laksana tumbuh menjadi pemuda yang sakti mandraguna dan diwariskan senjata maha dahsyat pedang Naga Bumi dan diberikan nama baru Yuda Edan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Dick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Di Dasar Lembah
Lembah itu ternyata hanya sekitar lima puluh tombak kedalamannya karena kabut yang menggantung yang menyebabkan dasar lembah tidak terlihat dari atas teluk.
"Wulan berhati-hatilah, alirkan tenaga dalammu ditangan untuk berjaga-jaga dan tutup indera penciumanmu"Ujar Yuda megingatkan.
Dasar lembah itu tidak seperti yang mereka bayangkan karena ada kengerian yang hebat terlihat dimana-mana banyak mayat tergantung dan menghiasi tempat itu.
Dari kondisi mayat terlihat banyak dari mereka berasal dari rimba persilatan.
Bau busuk menghampar ditempat itu.
Tiba-tiba dari empat penjuru lembah tersebut terdengar siulan tiga kali berturut-turut dan terdengar oleh pendengaran Yuda dan Wulan yang terlatih melesatnya beberapa tombak tajam ke arah mereka dengan kecepatan yang tinggi.
Yuda dan Wulan melesat keatas lalu bersalto ke belakang saat mereka masih berada diudara.
"Mmmh, begini caranya kalian menyambut tamu yang datang ke tempat kalian?umbar Yuda.
Lalu berkelebat turunlah sekelompok orang ke hadapan mereka dengan sikap mengurung.
"Apa maksud kalian datang ke lembah kesengsaraan ini? Apa yang hendak kalian cari disini? ketahuilah siapapun yang datang ketempat ini tidak akan bisa lagi keluar dalam keadaan hidup!"Bentak salah satu dari mereka.
"Kami datang ketempat ini memenuhi undangan dari tuan kalian yang pengecut dan suka melarikan diri itu!"jawab Yuda sambil menggaruk kepala.
"Orang edan, siapa yang kau maksud pengecut, ha?"tanya salah seorang dari mereka.
Yuda tertawa terbahak-bahak.
"Siapa lagi kalau bukan tuan kalian yang bernama Prakoso!"tegas Yuda.
"Tidak ada yang bernama Prakoso disini"tegasnya.
"Oooh kalian tidak kenal dengan Prakoso bagaimana dengan si pengecut yang memakai Keris pelangi itu, bukankah itu tuan kalian?"tanya Yuda.
Saat Yuda menyebutkan Keris pelangi, mereka saling pandang.
Lalu berkatalah salah satu dari mereka, "ada urusan apa kau dengan tuan kami?"cecarnya.
"Aku ingin menagih nyawanya!"tegas Yuda.
Serentak mereka menghunus golok mereka.
Dengan bentakan nyaring, berhamburlah mereka menyerang Yuda dan Wulan.
Empat orang berkelebat menyerang Wulan.
Wulan langsung mengeluarkan pedangnya dan menangkis serangan yang membabat ke arah lehernya dan melakukan serangan balasan berupa tusukan ke arah dada sedangkan tiga yang lainnya berebut cepat untuk dapat mencincang tubuh Wulan.
Dua puluh jurus berlalu, terlihat Wulan semakin terdesak hebat dan amukan pedangnya tidak berarti oleh keempat lawannya.
"Kalau terus seperti ini lambat laun tenagaku bisa terkuras, aku harus merubah permainan pedangku tampaknya aku harus memainkan jurus pedang Merpati sakti membelah bumi"ucap Wulan berkata dalam hatinya.
Saat dua golok menyerang dan membabat kakinya, Wulan menangkis kedua serangan tersebut dan kakinya melesat berputar menyerang kepala kedua lawannya.
Mereka tersentak kaget tidak menyangka akan datangnya serangan tersebut, keduanya menghindari serangan tersebut dan melompat menjauh.
Wulan mulai memainkan jurus Merpati sakti membelah bumi.
Wulan menyalurkan tenaga dalamnya pada gagang pedang dan terlihat cahaya angker disekujur badan Pedang.
Keempat musuhnya langsung menyerang kembali dengan jurus golok andalan mereka.
Wulan memutar pedangnya lalu disekujur tubuhnya seakan-akan terbungkus oleh kilatan cahaya pedang.
Saat keempat golok berserabut cepat mencari sasaran ditubuh Wulan, gadis itu berteriak lantang dan menangkis dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa sehingga membuat keempat lawannya terdorong kebelakang dengan tangan pedas kesemutan.
Mereka melihat gadis itu melintangkan pedangnya disamping lalu melesat keatas dan bergerak seperti titiran.
Saat mereka terpana oleh jurus lawan mereka tiba-tiba pedang itu mengeluarkan cahaya menyabet dari atas kebawah dan cahaya itu menuju kearah mereka dengan sangat cepat menghantam mereka.
Yang paling depan terbelah kepalanya sehingga isi otaknya berhamburan keluar, yang berusaha menangkis cahaya tersebut dengan golok mereka seperti ditebas oleh benda yang sangat tajam dan memutuskan tangan mereka dan merobek perut dan yang lainnya tidak sempat menghindar atau menangkis dada mereka robek besar sehingga isinya terbongkar keluar.
Keempatnya mati dengan keadaan tubuh rusak mengenaskan.
Wulan melihat keempat lawannya yang tergeletak tidak bernyawa lagi.
"Pantas guru berpesan, untuk mempergunakan ilmu ini saat dalam keadaan terdesak! Ternyata ilmu ini luar biasa ganas"batin Wulan.
Wulan melihat Yuda sudah merobohkan satu orang lawannya dengan tendangan yang cepat kearah dada yang membuat lawannya mati dengan dada rengkah.
Wulan melihat setidaknya ada sepuluh orang yang sudah menjadi mayat dalam pertarungan itu dan yang membuat Wulan tercengang adalah Yuda tidak mempergunakan senjata apapun hanya tangan kosong dengan gerakan yang seperti main-main dan selalu cengengesan seperti orang edan tapi setiap kali dia bergerak melakukan balasan, lawannya tergeletak tanpa nyawa.
Lima lawannya yang masih hidup melompat kebelakang dengan perasaan gentar.
Setelah saling pandang mereka melemparkan golok mereka ketanah dan melakukan kuda-kuda lalu mereka seperti melakukan barisan, yang ada dibarisan kedua dan seterusnya menaruh kedua tangan mereka ke punggung yang didepan.
Yuda melihat lawannya yang paling depan menyilangkan tangannya didepan dada dan mulai bersinar kebiruan dan semakin lama semakin terang.
Yuda tahu mereka mulai mengeluarkan jurus pukulan yang paling hebat dari kelompok mereka 'kelabang biru' dan Yuda pernah merasakan pukulan jurus ini yang sangat beracun.
Yuda mulai merapalkan ajian Lahar Perak disekujur tangannya sampai sebatas siku berubah menjadi keperakan dan memaparkan hawa panas maha dahsyat.
Saat kelima orang tersebut berteriak nyaring, orang yang paling depan dengan tangan yang bersilang dipukulkan ke arah Yuda, lalu berkelebatlah sinar biru yang sangat besar dan berasal dari perpaduan lima tenaga dalam yang digabungkan menjadi satu.
Yuda berteriak nyaring dan memukulkan tangannya yang sudah dialiri ajian Lahar Perak ke cahaya biru yang melesat ke arahnya dan saat kedua cahaya yang berbeda warna itu bertemu diudara, terjadi ledakan yang sangat hebat, lembah itu seperti diguncang oleh gempa yang besar, mayat-mayat yang tergantung bermentalan ke segala arah.
Wulan berlindung dibelakang batu yang sangat besar sehingga terhalang oleh keganasan dua pukulan tersebut.
Kelima orang tersebut terlempar kebelakang sampai beberapa tombak dan tidak bernyawa lagi, keadaan tubuh mereka melepuh gosong dan tidak dapat dikenali lagi.
Yuda juga terlempar kebelakang lima tombak dan terlihat ada lelehan darah dimulutnya.
Wulan melesat mencoba menolong Yuda yang jatuh terduduk.
"Yuda tanganmu...?"teriak Wulan.
Tangan Yuda terlihat biru kehitaman sampai sebatas siku.
Yuda langsung menotok sikunya yang terkena racun kelabang biru yang sangat ganas.
Yuda muntah darah kembali, saat Wulan ingin menolongnya, Yuda langsung berkata,"tetap ditempatmu Wulan! racun ini sangat ganas dan dapat mengalir melalui sentuhan, kalau engkau menyentuhku, engkau bisa keracunan dan dalam sekejapan mata nyawamu tidak bisa tertolong lagi"ucap Yuda.
Wulan cemas dengan keadaan Yuda lalu berkata,"apa yang bisa kulakukan kakang Yuda?"tanya Wulan cemas.
Yuda hanya tersenyum lalu Yuda mengeluarkan sebilah pedang dari balik bajunya.
Bersambung...