Niat menerjemahkan bahasa, berujung fucking!!
Cinta gelap seorang mafia Italia bernama Almo Da Costa pada seorang wanita sederhana bernama Luna Diaz yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa.
Pertemuan yang tidak diinginkan harus terjadi sehingga Luna kehilangan mahkota berharganya bagi seorang wanita. Hingga 2 tahun mereka berpisah dan bertemu kembali namun hal yang mengejutkan bagi Luna adalah saat Mr. Mafia itu bertanya.
“Where is my child?”
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
M'sDL — BAB 08
ANAK ALMO DA COSTA???
Dua orang dewasa yang saat ini saling berdiri dan memandang. Terlihat seorang pria bermata biru menatap penuh terima kasih kepada Luna.
“Kau pasti sangat lelah, aku akan merawatnya jika kau tidak keberatan Frans!” ujar Luna tersenyum dan meraih anak kecil dari gendongan pria bernama Francisco.
Sambil tersenyum, pria itu memperhatikan bagaimana Luna merawat anaknya dengan sangat baik.
“Besok aku ada pertemuan di bandara. Bisa kau ikut sebentar bersamanya!” Frans tahu, kalau besok adalah jadwal pemberangkatan Luna pergi tour bersama anak-anak panti.
Wanita itu termasuk tipis. ”Aku akan ikut! Jangan khawatir!” balasnya dengan lembut.
”Terima kasih!”
Sungguh, mereka terlihat sangat harmonis sekali!. Bahan perbincangan Luna sangat berbeda saat dia berbincang bersama pria lain, terutama pria bernama Almo yang sangat di benci dan membekas di hatinya.
Tapi sudahlah, luapkan saja!
...***...
“HAYYY!!!!” girang anak-anak ketika mereka berlarian menghampiri seorang wanita cantik dengan senyuman lebarnya menyambut anak-anak tadi.
Luna begitu menikmati pekerjaan kecilnya itu sebagai pengasuh tour untuk anak-anak panti. Tentu saja, di Boston, ia lebih mudah mencari pekerjaan. Namun, tak semuanya mudah! Setidaknya tak seperti di Philadelphia yang entah kenapa begitu sulit.
“Apa hari ini kalian siap???!!!” tanya Luna untuk menambah keseruan anak-anak tadi sehingga mereka begitu terlihat bahagia dan tak sabar pergi tour di Sisilia.
Ya! Sisilia—Italy. Mereka akan tour di sana, tempat yang cukup unik meski dulunya sangat berbahaya akan keberadaan mafia, tapi sekarang mereka sudah menjamin bahwa tak ada lagi kriminal di sana.
“Terima kasih Luna. Mencari penerjemah sangat sulit, jadi kita pergi ke Sisilia saja!” ujar pengurus panti atau pendiri panti yang sudah cukup tua.
Luna tersenyum simpul. “Aku dengar di sana juga cukup banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak-anak, apalagi di akhir tahun!” ucap wanita cantik dengan rambut panjang terkuncir satu.
Mereka sudah bersiap untuk pergi. Tak ada hambatan apapun kali ini, dan iya! Luna pun juga sudah memberitahu Biel, jikalau dia ada di Sisilia.
...***...
Sementara di tempat lain. Terlihat Almo berjalan bersama beberapa anak buahnya termasuk Enzo. Mereka baru saja mendaratkan jet pribadinya di Boston.
Ada seseorang klien yang akan bertemu dengan Almo di area bandara. Seperti saat ini.
“Kau boleh pergi. Cari wanita manapun yang sehat, aku tidak mau ada kecacatan pada anakku kelak." Bisik Almo sebelum akhirnya Enzo mengangguk faham dan pergi bersama dua anak buah Almo.
Kini di sebuah meja bundar yang berada tepat di samping dinding kaca yang besar. Almo bersama dua anak buahnya baru saja kedatangan seorang pria tampan bermata biru yang kini tersenyum tipis bersalaman dengan Almo.
“Tuan Almo?”
“Ya!”
“Senang bertemu dengan Anda!” ucap pria ramah itu tak lupa memperkenalkan dirinya.
“Namaku Francisco, perwakilan dari Monthly Company!” jelas pria itu yang hanya di balas tatapan biasa saja serta anggukan kecil.
Kedua pria tadi saling berbincang mengenai kerjasama antar pembisnis. Meski Almo bekerja di dunia gelap, namun bisnisnya masih banyak yang menginginkannya, apalgi soal produk buatannya yang sungguh membuat siapapun candu, meski itu haram.
“Pemimpin kami akan mengirim lewat pesan! Dan iya, apakah Anda sendirian atau....”
“Together with them (Bersama mereka)." Balas Almo menoleh sekilas ke kanan sehingga Francisco terkekeh kecil saat sadar bahwa yang Almo maksud adalah bersama anak buahnya.
“Bukan itu maksud saya, tapi pasangan? Mungkin Anda berkenan untuk datang ke pesta Monthly Company nanti malam!" ujar pria itu hingga Almo menatapnya datar.
“I am alone.” Jawab singkat Almo sehingga Francisco terdiam setelah dia tahu bahwa pria di depannya itu benar-benar real mafia yang tak suka basa-basi.
Saat Francisco berbincang sejenak dengan seseorang yang dia bawa. Sorot mata Almo melirik ke sisi kiri dan tak sengaja melihat seorang wanita cantik dengan rambut panjangnya terkuncir. Namun—
Almo mengernyit ketika dia melihat seorang anak berusia 1 tahun yang berada di gendongan wanita itu. Pria itu langsung menurunkan tangan kirinya yang tadinya berada di area bibir dan hidung mancungnya.
-‘Siapa anak yang dia bawa? Apakah— ’
Pria tampan bermata hijau kemiri itu masih menatap lekat seolah mengamatinya sedalam mungkin. Dia tak pernah lupa akan kejadian malam di club'. Tentu saja, untuk pertama kalinya Almo memasukkan keperkasaannya ke liang seorang wanita, meski dia sering bermain wanita.
Namun, Almo hanya sekedar menyiksa para wanita dalam bentuk seks tanpa harus menyetubuhinya selain memerintahkan para wanita jalang itu memuaskan juniornya dengan mulut mereka.
Luna adalah satu-satunya yang beruntung.
Tanpa banyak pikir, Almo langsung beranjak pergi begitu saja.
“Tuan Almo!" panggil Francisco yang cukup kaget melihat kepergian Almo tiba-tiba.
Ketika pria itu menuruni eskalator, ada banyak sekali pengunjung yang baru tiba dan keluar dari penerbangan pesawat yang mendarat. Tak sempat menuju ke arah luar, Enzo memanggilnya. “Tuan Almo!!” panggil Enzo hingga menghalangi jalannya Almo.
“Ada seseorang dari Nyonya Lorella datang ingin bertemu dengan Anda." Ucap Enzo yang tadinya ingin mencari wanita untuk bosnya menjadi tertunda.
Terlihat kerutan di kedua alis Almo saat dia mendengar kabar itu sekaligus melihat keberadaan Luna yang sudah menghilang dari tempatnya. “Cazzo!” umpat Almo kesal sendiri hingga Enzo pun terheran saat melihat sikap bosnya yang terlihat gelisah bercampur amarah.
Bahkan pria itu menggigit hingga melumat bibir bawahnya, saking geramnya. “Dimana mereka?" tanya Almo menatap tajam ke Enzo.
“Mari saya antar.” Balas Enzo mempersilahkan bosnya untuk berjalan terlebih dahulu.
Dengan perasaan kalut, pria itu benar-benar emosi saat dia tak bisa menemui wanita yang dia gadang-gadang tengah membawa anaknya. Ya! Anaknya!
Almo sangat yakin, anak kecil itu adalah anaknya di 2 tahun lalu.
...***...
“Dia sangat menggemaskan!!!" ucap Luna yang baru saja memberikan gadis kecil dari gendongannya ke ayahnya.
Francisco tersenyum lebar menerima putrinya kembali. “Terima kasih!”
“It's okay! Aku menyukainya!" ucap Luna yang masih mengembangkan senyumnya dan memberikan candaan kecil kepada gadis cantik tadi hingga terkekeh kecil.
“Mungkin dia akan menunggumu pulang. Aku tidak tahu apakah Cassie akan betah dengan babysitter lain atau tidak!” ucap Francisco.
“Dia akan betah! Tolong jaga dia, saat aku kembali, aku akan menjaganya!” balas Luna hingga pria di depannya itu ikut tersenyum.
Wanita itu pamit pergi dan harus menyusul anak-anak panti yang sudah menunggu jadwal penerbangan sebentar lagi. Di sisi lain, karena menunggu Almo yang tak kunjung kembali, akhirnya Francisco memutuskan untuk meninggalkan pesan saja dan pergi membawa putrinya yang bernama Cassie itu.
Tentunya setelah berpisah dengan Luna.
...°°°...
Hai guyss!!!!! semoga di bab ini dan di cerita ini, kalian suka yaaaa... Meski tak sesuai ekspektasi kalian suatu hari nanti, tapi semoga saja ini dapat mengisi waktu luang kaliannnnn 😁😁
Dan iya, seperti biasa donggg... Jangan lupakan jejak semangatnya!!!!!!!!
Thanks and See Ya ^•^
monic kesel pakai bingiittt 😀😁😆
monic pastinya kecewa krn ada gangguan ketika menggoda Almo 😀😁🫢🤭
kita lht reaksi monic ketika melihat luna Diaz 🙂😁🫢🤭
tunjukan luna bahwa km adalah istri sah Almo 😀😁😆🤣🫢🫢
Resiko hidup sama mafia, spot jantung