Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Titik terang
"Aiden makan dulu ya." Ujar Dimas lembut saat memasuki kamar Aiden dengan membawakan bubur untuk Aiden.
"Aiden nunggu tante Chaca." Kata Aiden yang masih memainkan Hape nya sedang chating dengan Chaca.
"Sambil nunggu kamu harus sarapan dulu abis itu minum obat, badan kamu masih panas nak." Ujar Dimas lagi setelah menyentuh dahi Aiden dan masih panas.
Aiden masih diam tidak menanggapi ucapan Dimas, hingga membuat Dimas geram dan secara cepat dia merebut hape Aiden dan melihat dengan siapa dia chatting.
'Chaca!' gumam Dimas kesal dalam hatinya.
"Papi balikin hape Aiden!" Seru Aiden yang masih marah dengan Dimas.
"Kamu makan atau hape kamu papi sita!" Ucap Dimas tajam.
"Ya sudah sita aja." Kata Aiden lalu ia segera beranjak dari tempat tidur.
"Mau kemana?" Tanya Dimas terkejut melihat Aiden jalan terhuyung.
"Aiden mau nungguin tante Chaca." Kata Aiden.
"Kamu disini saja biarin aja dia yang kesini!" seru Dimas semakin kesal lantaran Aiden nekat pergi meninggalkan kamar nya dalam keadaan sakit seperti itu.
"Mending papi pergi aja dari rumah dan temui DIA lagi gak usah perduli kan Aiden." Serunya lalu kembali melanjutkan jalan nya menuruni tangga.
'Segitu bencinya kah kamu sama mami nak?' Gumam Dimas dalam hati yang melihat sorot kebencian di mata Aiden untuk Astrid.
🍂
"Dimas ... " panggil Astrid kesal karena sedari tadi Dimas hanya melamun.
Saat ini Dimas dan Astrid tengah menikmati makan siang di '*J**f Caffe and Resto*'.
"Iya kenapa As?" Tanya Dimas setelah sadar dari lamunan nya.
"Kamu kenapa sih melamun terus dari tadi? Akhir akhir ini kamu udah jarang nemuin atau hubungin aku Dim. Kamu berubah!" kata Astrid cemberut manja.
"Maaf As, Aiden lagi sakit dia butuh aku." Kata Dimas menghela nafasnya pelan.
"Oh." Kata Astrid mengangguk anggukan kepalanya lalu menyeruput teh nya.
"Oh doang?" Tanya Dimas tak habis pikir dengan tanggapan Astrid saat tau bahwa Aiden sakit.
"Lah terus aku mesti apa Dim?" Astrid malah balik bertanya kepada Dimas, membuat Dimas lagi lagi menghela nafasnya dengan kasar.
"Tidak adakah rasa prihatin kamu sedikit saja untuk anak kamu As? Dia sakit loh, kamu gak pengen gitu ketemu sama dia. Kamu gak khawatir sama keadaan dia bagaimana?" Tanya Dimas beruntun dengan geram.
"Dimas aku udah percayakan dia sama kamu dan keluarga kamu jadi gak mungkin kamu gak mengurusnya dengan baik jadi buat apa aku khawatir?" Tanya Astrid. "Kalau masalah ketemu aku rasa mama kamu tidak akan mengizinkan nya jadi buat apa aku susah susah ingin bertemu dengan nya." Katanya lagi cuek.
Brakk!
Dimas langsung berdiri dan menggebrak meja di depan nya dengan keras hingga membuat semua orang di sekeliling nya langsung menatap ke arah Dimas dan Astrid.
"Dimas!" Seru Astrid kesal dan malu karen aja di pusat perhatian tamu Caffe.
"Sepertinya aku salah sudah berniat ingin kembali kepadamu As." Kata Dimas dingin dan tajam.
"Ma maksud kamu apa Dim?" Tanya Astrid mulai panik dan khawatir mendengar ucapan Dimas.
Tentu saja dia panik dan khawatir kalau Dimas sampai pergi meninggalkan nya itu berarti ia akan semakin sulit untuk memasuki dunia modeling kembali.
"Aku anggap ini pertemuan terakhir buat kita. Aku tidak bisa kembali sama kamu selama kamu masih egois dan hanya mementingkan diri kamu sendiri!" Ucap Dimas dingin lalu ia pergi meninggalkan Astrid.
"Dim, Dimas!" seru Astrid lalu segera mengejar Dimas dengan terburu buru.
Namun saat Astrid sampai di luar Caffe ia sudah tidak mendapati mobil Dimas.
"Aaarrkkhh Sial!" Umpat Astrid dengan kesal.
.
.
.
Sepertinya mata om Duda sedikit terbuka sedikit gegara ceramah kemarin. Ayo kasih ceramah lagi biar makin terbuka tu mata om Duda nya 🙊🙈😂😂💃💃💃
udah kasian lg sama si caca yg kena tabrak..siapa yg tabrak caca yah..
Hallo min..saya dari Kuching Sarawak..👋
saya dari Kuching Sarawak..hi min..🤣