NovelToon NovelToon
Dosenku, Tamu Pertamaku

Dosenku, Tamu Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: By.dyy

Alysa seorang gadis muda, cantik serta penuh talenta yang kini tengah menempuh studynya di bangku kuliah. Namun, selama dua semester ia memutuskan untuk cuti, demi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tengah bangkrut.

Dalam perjalananya, Alysa harus mendapatkan uang sebanyak 300 juta dalam semalam untuk biaya operasi jantung orang tuanya. Dalam keadaan mendesak, Alysa memutuskan menjadi wanita panggilan. Mengikuti saran sahabatnya, Tika.

Sialnya, pelanggan pertamanya adalah dosen ia sendiri. Hal itu membuat Alysa malu, kesal sekaligus bingung bagaimana harus melayani sang Dosen. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? serta bagaimana hubungan Alysa dengan kekasihnya, Rian. Akankah setelah mengetahui fakta sebenarnya ia akan tetap bersama Alysa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By.dyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Gila.

Sekembalinya Alysa dari toilet, ia berusaha memusatkan hati dan pikirannya untuk Rian, laki-laki yang kini berada didepannya tengah menikmati makanannya.

"Kamu gak makan? Jangan minta disuapi, aku juga lapar karna nunggu kamu kelamaan." ucap Rian jutek.

"Iya. Aku ga akan minta disuapi ko, kamu tenang aja." tutur Alysa.

"Hm." Rian melanjutkan memenuhi isi perutnya, sepertinya ia tidak curiga sama sekali pada Alysa. Syukurlah, karna kalau sampai Rian curiga, urusannya akan bertambah runyam.

Alysa tidak suka berbohong, apalagi kebohongannya ia lakukan pada orang-orang yang ia sayangi. Tapi, kali ini berbeda situasi, Alysa terpaksa melakukan kebohongan agar semuanya baik-baik saja. Entah kebohongan Alysa kepada orang tuanya atau kepada Rian. Alysa terpaksa melakukan hal itu.

"Enak?" tanya Alysa, melihat Rian begitu lahap makan.

"Enak. Inikan makanan kesukaan aku." kata Rian.

"Makanan kita berdua." sela Alysa.

Rian mengadahkan wajahnya sedikit menengadah menatap Alysa. Seulas senyum terbit diujung bibirnya.

"Iya, makanan kesukaan kita." kata Rian.

Lihat, senyuman Rian kembali dilihat oleh Alysa. Benarkan, apa kata hati Alysa, kalau hubungan keduanya memang baik-baik saja. Soal keraguan Alysa itu disebabkan karna keduanya kurang komunikasi. Kesibukan begitu sangat menyita keduanya, terlebih Rian.

Kesalah fahaman dan ingin dimengerti semacam itu memang biasa bukan dalam hubungan? Seharusnya Alysa tidak buru-buru menyimpulkan kalau Rian sudah berubah apalagi sampai menuduh Rian sudah tidak mencintai Alysa lagi. Alysa sekarang sadar itu sangat keterlaluan.

Pikiran aneh semacam itu memang akhir-akhir ini begitu sangat menganggu Alysa. Apalagi setelah Alysa melakukan keputusan gila memilih menjadi perempuan panggilan, meskipun hanya satu kali, itupun tidak terjadi sama sekali, kecuali ciuman.

Ah, Alysa benci sekali kalau harus mengingat itu. Ia merasa kotor, rendah diri, serta tidak waras. Bagaimana bisa otaknya memilih keputusan itu?

"Kamu senyum kaya tadi, gantengnya nambah." kata Alysa menggombal..

Rian terkekeh kecil. "Kalau ga senyum, ga ganteng?" tanya Rian.

"Gantengnya berkurang." cetus Alysa.

Ditengah obrolan keduanya pada sesi makan, langkah kaki dari belakang tubuh Alysa mengintrupsi. "Alysa." suara panggilan itu datang dari Reyhan.

Alysa hafal betul suara Reyhan. Bahkan aroma parfum Reyhan pun kini sudah akrab sekali pada penciuman Alysa.

"Alysa." kembali Reyhan memanggil.

Jangan tanyakan jantung Alysa, saat itu juga rasanya ia ingin copot dari tempatnya. Alysa sudah tidak nyaman dengan situasi saat itu. Hatinya mulai resah. Perasaan takut mulai melingkupi hati dan pikirannya.

"Siapa?" Rian menyimpan alat makannya. Ia menatap Alysa bingung.

"Sorry, saya Reyhan." Tangan Reyhan terulur pada Rian, yang segera disambut oleh tangan Rian, hingga keduanya berjabat tangan tepat didepan mata Alysa.

"Rian. Saya pacarnya Alysa. Anda siapa?" tanya Rian.

"Saya Dosen Alysa. Sorry menganggu waktunya, saya tadi hanya memastikan Alysa, rupanya, pengelihatan saya benar adanya." ucap Reyhan.

"Memastikan?" tanya Rian.

"Ya memastikan, kebetulan Alysa mahasiswi saya yang sangat aktif dikelas saya, Jadi saya hafal, dan kebetulan juga semester ini belum sekalipun saya melihat Alysa. Untungnya bertemu disini." ungkap Reyhan.

Rian mengangguk mengerti. "Saa," panggil Rian menyadarkan.

"Yah... Dia Dosen aku. Senang bertemu Bapak disini, untuk urusan kelas, kebetulan semester ini saya mengambil cuti. Pak," ucap Alysa kikuk.

Reyhan mengangguk kecil. "Pantas saya tidak pernah melihat kamu lagi. Baik, kalau begitu saya permisi. Maaf sudah menganggu waktunya." tutur Reyhan, sambil mengulas senyum kecil kemudian segera pergi dari meja Alysa dan Rian.

"Dosen kamu masih muda?" tanya Rian.

"Gak tau," sahut Alysa cepat.

"Ko ga tau, itu hitungannya masih muda, Saa." tegur Rian.

"Iya sayang iya. Udahlah ga usah bahas Dosen aku. Mending lanjut makan." putus Alysa.

"Oke."

Sejujurnya, Alysa tidak ingin pembahasan Reyhan terus belanjut. Maka dari itu, ia lebih dulu memutus pembahasan Rian. Hadirnya Reyhan, mendadak mematikan kesadaran Alysa. Di kepala Alysa beberapa saat ia harus memproses semuanya dengan perlahan.

Jangan lupakan luapan emosi kekesalahan Alysa pada Reyhan sekarang ini. Laki-laki cabul itu berani sekali menemuinya disaat ia dengan Rian. Ia bahkan berani memperkenalkan diri dengan sangat percaya diri.

Alysa tidak habis pikir apa yang diinginkan Reyhan sebenarnya? Alysa tahu Reyhan ingin tubuhnya. Tapi, haruskan seperti ini? Prilaku Reyhan yang diluar batas demikian bukan saja membuat kesehatan jantungnya buruk, akan tetapi membuat Alysa tidak nyaman. Apalagi akhir-akhir ini keduanya cukup sering bertemu.

Alysa ingin selesai dari permainan Reyhan, ia tidak ingin terjebak semakin dalam pada situasi buruk ini. Alysa takut, semakin jauh Alysa melangkah, maka semakin besar Reyhan masuk kedalam hidupnya. Alysa tidak mau hal itu terjadi.

Belajar dari kejadian Reyhan yang datang kerumahnya, kemudian berkenalan dengan orang tua Alysa, cukup membuat Alysa tahu dengan siapa ia berhadapan. Sekalipun Alysa tampak berani melawan Reyhan, di kondisi yang sama Reyhan akan lebih berani melakukan tindakan yang akan merugikan Alysa.

Kedepannya Alysa harus lebih berhati-hati. Jangan sampai ia mengulang kesalahan yang sama, terjebak bersama dengan Reyhan dalam situasi yang mengharuskannya hanya berdua saja.

"Saa, ko diem. Ayo makan. Keburu malam pulangnya." tegur Rian.

Alysa mengangkat alisnya sadar, kemudian mengulas senyum kecil. "Iyaa."

"Ga usah banyak ngelamun, ga baik." tegur Rian sambil menghadiahi Alysa senyuman tipis.

Alysa terpaksa melanjutkan makan, meski nafsu makannya sudah hilang. Alysa menghargai Rian yang sudah memesan makan cukup banyak untuk Alysa.

Saat Alysa tengah menyantap makanan, sebuah pesan masuk kedalam gawai miliknya.

"Malam ini, temui saya di Aparteman. Saya tidak menerima alasan apapun. Lakukan, karna kalau tidak, saya bisa melakukan hal yang tidak akan kamu sukai." Reyhan mengirimkan satu pesan untuknya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
By.dyy: siappp, stayyy yaaa
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
By.dyy: Ditunggu yaa. Terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Blue Persona
Thor, saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya!
By.dyy: Hai ka, saya sudah up ya. Selamat membaca:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!