Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Aku mohon pah." mohon Angela dengan wajah memelas.
"Selama ini, aku selalu menuruti apapun keinginan papa. Untuk kali ini saja, aku mohon papa mau menuruti keinginanku." lanjut gadis cantik itu lagi.
"Ok. Baiklah. Kau boleh bekerja di rumah sakit itu." akhirnya Edward luluh juga.
"Tapi kau harus mempertanggung jawabkan keputusanmu Angela. Buatlah rumah sakit itu menjadi rumah sakit besar seperti rumah sakit kita, apapun yang terjadi kau tidak boleh pergi dari sana sebelum tujuanmu berhasil." lanjut pria bermata biru itu lagi.
"Terima kasih pah." seru Angela sembari menghamburkan dirinya dalam pelukan sang ayah.
"Aku janji akan membuat rumah sakit itu menjadi rumah sakit yang besar. Tak kalah besar dari rumah sakit Medistra milik kita." ucap Angela penuh keyakinan.
"Bagus. Ini baru putri kebanggaan papa." Edward mengelus puncak kepala sang putri dengan sayang.
***
***
Keesokan harinya...
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, akhirnya Angela tiba di kota X tempat Arayan tinggal.
Kedatangan Angela disambut baik oleh Umi Maryam dan Alena.
Angela akan tinggal di rumah Abi Ryan dan Umi Maryam selama tinggal di sana, bahkan satu kamar dengan Alena.
"Ayo kak, aku bantu bawakan barang-barangmu ke kamar." ajak Alena antusias. Gadis cantik itu merasa sangat senang dengan kedatangan Angela. Selama ini Alena selalu merasa kesepian tinggal di rumah besar itu sendirian, karna Alena tidak memiliki adik atau kakak dari pernikahan Abi Ryan dan umi Maryamnya.
"Terima kasih Alena." balas Angela.
Kedua gadis cantik itupun berjalan beriringan menuju kamar yang akan mereka tempati, sedangkan Emily memilih untuk mengobrol dengan umi Maryam di ruang tamu.
Wanita cantik itu ikut mengantarkan Angela ke kota X, sedangkan Edward tidak bisa ikut karna jadwalnya sangat sibuk.
"Mbak Maryam, terima kasih sudah mengizinkan Angela tinggal di rumah ini. Maaf jika Angela akan merepotkan nantinya." ucap Emily dengan sungkan.
Sebenarnya, di rumah sakit yang didirikan Arjuna terdapat mes untuk para dokter dan suster yang bekerja di sana. Tapi entah kenapa Angela memaksa ingin tinggal bersama Alena.
"Tidak papa mbak Emily, malah saya senang Angela akan tinggal di rumah ini. Alena jadi ada temannya." balas wanita berwajah teduh itu diiringi dengan senyuman.
***
"Maaf ya kak, kalau kamarku sedikit berantakan dan tidak sebesar kamar kakak yang ada di kota. Semoga kakak betah tinggal di kamar ini." ucap Alena sembari memunguti baju-baju kotornya yang berserakan dimana-mana.
Perkataan Alena sedikit tidak tepat dengan mengatakan kamarnya sedikir berantakan, karna kenyataannya kamar itu sudah seperti kapal pecah saja. Baju kotor dan buku-buku berserakan dimana-mana, barang-barang tidak ada pada tempatnya. Angela sampai menghela napas berat saat melihat pemandangan itu.
"Tidak papa Alena." balas Angela sembari tersenyum kaku.
"Kemarin aku habis touring ke luar kota bersama Abraham selama 3 hari. Jadi aku belum sempat merapikan kamarku." Alena mencari alasan. Padahal yang sebenarnya terjadi Alena malas merapikan kamarnya yang menurutnya sangat melelahkan.
"Kau tenang saja, nanti kakak akan membantu merapikan kamarmu." ucap Angela sekedar basa-basi. Mana pernah Angela melakukan semua itu, karna ia terbiasa diperlakukan seperti seorang putri raja di rumahnya. Semua pekerjaan rumah dilakukan oleh para pelayan, jadi Emily dan Angela tinggal duduk manis saja.
"Bagus kak, kau harus tahu diri jika menumpang di rumah orang." cicit Alena diakhiri tawa renyah.
"Kakak, bisa mulai membereskan kamar ini lebih dulu. Karna aku sudah ada janji untuk makan bakso dengan Abraham." ucap gadis berkerudung putih itu sembari berlalu pergi meninggalkan Angela sendirian.
"Sabar Angela. Ini tidak akan lama." Angela mengelus dadanya sendiri sesaat setelah Alena pergi.
"Setelah aku menikah dengan Arayan nanti, aku tidak akan tinggal dengan Alena lagi, karna aku akan tinggal di kamar Arayan." batin Angela dengan wajah yang bersemu merah.
"Angela aku tidur dimana?" tanya Junior yang selalu ikut kemanapun Angela pergi.
"Kamar ini sangat kecil dan berantakan, apa kita bisa tinggal di kamar ini Angela?" tanya Junior dengan wajah bingungnya.
Angela terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan Junior. Karna Junior yang seorang mahluk halus saja merasa bingung melihat kamar Alena yang berantakan, apa lagi Angela.
"Untuk sementara kau tinggal di dalam sini saja Junior." Angela menunjuk ke arah kotak musik milik Alena yang telah usang. Kotak musik itu berbentuk seperti rumah dan di dalamnya ada sepasang kuda yang akan berputar jika musiknya dimainkan.
***
***
Setelah menitipkan Angela pada Maryam, Emily langsung pamit untuk pulang ke kota asalnya.
"Tempat ini sangat indah sayang, semoga kau betah ya selama tinggal di sini?" ucap Emily sembari menatap kagum pada pemandangan alam yang begitu memanjakan matanya.
Kota X terletak di bawah kaki gunung, udara dan lingkungan di sana masih sangat asri. Sangat berbeda dengan pemandangan yang biasa Emily lihat di ibu kota.
"Kalau mama suka tempat ini, kenapa tidak menginap saja selama beberapa hari di sini? Aku yakin umi Maryam dan abi Ryan tidak akan keberatan." usul Angela.
"Tidak bisa sayang, papamu sendirian di rumah. Pria tua itu tidak akan tidur dan makan dengan benar jika tidak ada mama yang mengingatkan." balas Emily apa adanya. Edward memang selalu sibuk bekerja, bahkan terkadang membawa pekerjaannya ke rumah hingga lupa waktu.
"Ya mama benar."
"Jaga dirimu baik-baik ya sayang, mama janji akan sering-sering mengunjungimu."
"Iya mah, mama juga baik-baik di sana dengan papa. Jangan mencemaskan aku." ucap Angela meyakinkan. Walaupun dalam hatinya merasa sangat cemas. Akankah ia bisa hidup dengan damai saat berbagi kamar dengan Alena nanti?
Bersambung.
apa dia berani ngungkapin perasaannya ke Ara yang g y
semangat nulis dan sehat selalu tor👍