Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MUSRIK PART 2
Mendengar namanya ada yang memanggil, Subroto mencari sumber suara tersebut, namun tetap saja tidak ada sosok yang menampakan wujudnya.
Subroto kebingungan, sebenarnya dari mana suara itu berasal?
Subroto terus mengikuti asal suara, sampai ia berhenti di depan lemari yang terkunci, ketika Subroto, mencari kunci lemari itu, Tiba-tiba dari arah belakang, Subroto seakan merasakan sesuatu, seperti angin yang berhembus kencang.
"Subroto..Engkau menyembunyikan ku, engkau menyimpan ku, tapi engkau tidak memberikanku makanan!"
Subroto langsung berbalik ke belakang, namun tidak ada siapapun, "Siapa kamu? Ada urusan apa kamu datang kemari?"
Mata Subroto menulusuri ruangan itu, yang dipenuhi oleh barang-batang antik koleksi kakek Danu Soedibjoe.
"Tunjukan wujudmu!!!"
"Bukankah, engkau yang membawaku kemari, Subroto?"
"Apa maksudmu? Aku membawamu kesini."
"Buka lah lemari itu, disana aku berasal."
Subroto langsung membuka lemari yang terkunci itu, di ambilnya sebuah kain putih seperti kain kafan, yang membungkus suatu benda yang bisa di bilang bertuah.
"Apa sekarang engkau ingat?"
"Apa maumu? Aku membawamu bukan untuk memiliki sebuah perjanjian." Subroto menutup kembali kain putih itu.
"Sejak kau membawaku kemari, itu tandanya engkau punya perjanjian denganku!!!"
"Tidak.. aku tidak akan menurutimu, aku tidak akan pernah memiliki perjanjian dengan bangsa Jin."
"Engkau berarti memilih, anakmu yang sebagai tumbal untukku, aku adalah keris naga runting, akan menyakiti keluargamu satu persatu."
Keris sakti Nogo Runting milik penguasa Pajajaran, yang memiliki gagang berupa kepala naga. Keris Nogo Runting disebut Naga Runting Mata Emas lantaran di dalamnya terdapat mata logam emas pada lidah naga sebagai maskot pada keris tersebut.
Senjata sakti tersebut, dibuat oleh Mpu Anjani dan Mpu Welang, yang merupakan empu kepercayaan Kerajaan Pajajaran.Tak main-main, kedua empu itu membuat keris yang berasal dari paku bumi. Material itu diperoleh Prabu Siliwangi saat bertapa brata di kaki bukit Gunung Salak.
Namun benda itu di ambil alih oleh pasukan Jin, sehingga menjadi benda yang bertuah, dan untuk mendapatkannya tidak lah mudah, bahkan keris itu bisa memberikan kekayaan, kepada yang bisa memilikinya.
"Jangan.. jangan lakukan itu, apa yang harus aku lakukan?"
Subroto akhirnya mengalah, ia takut, keluarganya yang akan kena imbasnya, jika tidak menuruti makhluk astral itu, keris yang ia dapatkan dengan bersemedi, di gunung yang terkenal angker.
"Setiap malam jumat kliwon, bawakan aku ayam cemani, dan emas satu gram, jangan lupa sesajen yang lainnya."
"Baik, aku akan melakukannya, namun jangan pernah kamu menganggu keluargaku." Tanpa sadar Subroto sudah masuk kedalam perangkap Jin, yang kelak akan menjadi petaka untuk keluarganya.
Subroto mengembalikan keris itu kedalam lemari, ia kembali menguncinya, takut istrinya akan mengetahui, karena istrinya pasti akan sangat marah.
Subroto menyesal telah membawa keris itu pulang, ia pikir, hanya untuk memenuhi hasratnya, yang sangat menyukai barang-batang langka, seperti Danu Ayahnya.
Namun semua sudah terlanjur, dan tidak bisa kembali seperti semula lagi, "Aarrgggg, Sial, kenapa semuanya jadi seperti ini?"
Subroto keluar dari ruangan itu dan mengunci kembali pintu ruangan tersebut, yang memiliki benda-benda keramat.
"Sudah ku peringatkan, bakar benda-benda itu, karena semua itu adalah barang yang membawamu, kedalam tipu dayanya."
Baru keluar dari ruangan tersebut, Subroto di kagetkan suara dari makhluk yang tak kasat mata, "Si.. si.. siapa kamu?"
"Aku adalah Jin yang menjaga Aji." Subroto mengerti maksud dari perkataan cahaya itu.
"Lebih baik engkau pergi.. " Subroto dilema, antara menyimpan atau membuang benda itu.
"Cepatlah bertobat, sebelum segala sesuatu akan menjadi malapetaka yang sangat mengerikan terhadap keluargamu."
Ingat Subroto, "Qul la ya'lamu man fis-samawati wal-ardil-gaiba illallah, wa ma yasy'uruna ayyana yub'asun
Artinya: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan."
Suara itu terdengar kembali, mengingatkan Subroto, yang sudah terlampau jauh akan tindakannya.
"Keluarlah kamu dari persembunyianmu!" Subroto mulai merasakan ketakutan, karena dia tanpa sadar sudah membuat perjanjian dengan Jin kafir. .
Subroto melangkah pergi menjauh dari ruangan itu, tapi justru Subroto teringat kembali, waktu ia diusir oleh Ayahnya.
Dia yang ketahuan memiliki banyak benda-benda keramat, yang bertuah, di pikir bagaimana jika Ayahnya tahu kembali?
Dia dilema, antara harus memiliki atau membuangnya, namun jika membuangnya, Subroto takut, justru benda-benda itu akan murka.
Subroto memutuskan untuk mengikuti kemauan para Jin, ia berfikir dengan cara seperti itulah keluarganya bisa selamat.
Setiap malam jumat kliwon, Subroto selalu memberi makan benda-benda itu, dengan cara memberikan sesajen, berupa kembang tujuh rupa, menyan, dupa, bahkan darah ayam hitam, karena jika ia lupa, akan berdampak buruk terhadap keluarganya.
"Jika kamu menuruti keris itu, maka kekayaan yang akan kamu dapatkan." Suara bisikan yang selalu mengajak Subroto dalam kesesatan, itu adalah kodam.
Subroto menatap ke arah kodam pendamping itu, dia ingat, dulu ia sering menghafal mantra-mantra, untuk mendapatkan ilmu.
Dan ternyata itu membuat kodam itu muncul, bahkan sering membuat Subroto lupa akan tujuan hidupnya, dia sekarang menjadi malas untuk beribadah.
Betapa menyesalnya ia sekarang, hobi yang selalu ingin memiliki benda-benda pusaka, kini justru menjadi boomerang untuk dirinya sendiri, sehingga ia menjadi musrik, ia tetap menjalankan kewajiban sebagai umat islam, namun ia terjerumus akan dosa kesesatan. ia mempercayai hal-hal yang seharusnya hamba Allah tidak boleh mempercayainya.
Karena tipu daya Jin sangat halus dan lembut, bahkan bisa menyesatkan manusia-manusia yang imannya kuat sekalipun.
"Aku tidak akan menurutinya, aku akan mencari cara agar aku bisa terlepas dari perjanjian itu."
"Kamu pikir, mudah untuk bisa terlepas dari jeratannya? Maka nyawamu yang akan menjadi taruhannya, sudahlah lebih baik kamu menurutinya saja, daripada anak dan istrimu yang di jadikan tumbal." Kodam itu berbisik di telinga Subroto.
Seperti tertampar akan kenyataan, Subroto sadar bahwa dia sudah tertipu, dan kini dia tidak memiliki jalan keluar.
Menyesal pun, sepertinya tidak ada gunanya, namun kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini terjadi terhadap keluarganya apa lagi dengan putranya, membuat ia menyesal akan perbuatanya.
"Aku harus mencari cara,untuk terlepas dari jeratan Jin, mungkin membakarnya itu pilihan yang tepat." Bathin Subroto.
Apakah Ayah akan melakukan dosa yang sangat besar? atau bertobat?
***
Note
Benda bertuah adalah benda yang diyakini masyarakat memiliki manfaat dalam kehidupan, baik secara fisik maupun non-fisik. Benda-benda bertuah tidak hanya berupa keris, tombak, dan pusaka keraton, tetapi juga bisa berupa benda-benda yang ada di sekitar kita.
"Wa ‘indahu mafatihul-ghaibi la ya‘lamuha illa huw, wa ya‘lamu ma fil-barri wal-bahr, wa ma tasquthu miw waraqatin illa ya‘lamuha wa la habbatin fi dhulumatil-ardli wa la rathbiw wa la yabisin illa fi kita mumbim."
Artinya "Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) "
( Surah Al-An'am ayat 59)
Ingat.. yang membuat Nabi Adam dan hawa di hukum adalah Iblis, jadi mari kuatkan iman kita kembali.
kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ sekalian takut lupa baca lagi novel seru nya 🙏