NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Guru

Istri Rahasia Sang Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur_ha

seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota

demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.

akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Maaf

 Juno menarik nafas dalam-dalam demi menghilangkan sesak yang mengapung di dada , melihat Sisil terisak-insak ,seperti sekarang membuat hatinya ikut nyeri

 Gadis belia itu bahkan tak mengeluarkan sepatah kata apapun , namun air matanya berderai . Membuat Juno merasa seperti orang jahat

 Entahlah , Juno sendiri udah tahu Ada apa dengannya . panik membuatnya tak dapat berpikir jernih sehingga mengedepankan emosi sesaat

  "Saya minta maaf , saya khilaf Dan Panik , tadi saya cari-cari kamu di sekolah , saya juga habis keliling tapi tidak menemukan kamu"

 Belum ada sahutan dari Sisil , sekali ia menyeka air matanya

  "Saya takut kamu kenapa-napa , kamu baru di kota ini belum mengenal siapapun" tambah lelaki itu. "Kamu juga tidak punya HP yang bisa dihubungi , jadi saya benar-benar panik"

 Sisil hanya mengangguk pelan ,dengan sisa-sisa Insak tangis yang membuat dadanya terasa sesak

  "Ya sudah , kamu mandi dulu dan ganti baju . Habis itu Saya keluar"

 Tak ada balasan kata dari Sisil ,gadis belia itu langsung masuk ke kamarnya . Begitupun dengan juno yang masuk ke kamarnya sendiri.

 Juno menghempaskan tubuhnya di tempat tidur , bayang-bayang wajah Sisil yang pucat dan terus menangis membayangi pikirannya

 Membuang nafas kasar , Dia segera bangkit . Menanggalkan pakaian dan membersihkan diri . Berharap segalanya guyuran air dapat mengurangi rasa panas yang menjalar hati.

 ***

  Sudah hampir 1 jam Joluno menunggu di depan kamar sang istri, namun wanita muda itu tak kunjung keluar kamar . Padahal tadi Juno sudah memintanya untuk nanti pakaian

 Akan terjadi sesuatu dengan Sisil , akhirnya ia memilih untuk mengetuk pintu kamar . Namun setelah tiga kali mengetuk pintu kamar, tak ada sahutan apapun dari silsilah

 Akhirnya ia memutar gagang pintu dan melongokkan kepala ke dalam kamar , pandangannya mengedar ke sekitar dan mendapati istrinya yang sedang duduk di Atas Sajadah dalam balutan mukena.

 Hati Juno kembali teriris , Insak tangis masih terdengar dari tubuh mungil itu , andai saja bisa , Juno Pasti sudah memeluknya dan meminta maaf . Namun perasaan itu ia buang jauh-jauh.

  "Sudah ?" Tanya juno sesaat setelah sisil menjalankan ibadahnya

 Sisil yang terkejut dengan keberadaan suaminya di ambang pintu hanya mengangguk pelan tanpa suara . Juno berdiri di ambang pintu dengan penampilan yang sudah rapi jaket , jean dan sepatu

  "Sekarang ganti baju dan ikut saya keluar !" pintanya dengan suara pelan

  "Mau ke mana Mas ?"

 Akhirnya Juno dapat bernapas lega Setelah sekian lama Sisil berdiam

  "Kita makan di luar"

  "Saya mau masak aja Mas , Kemarin saya membeli bahan makanan"

  "Nggak usah masak dulu, Kamu pasti capek" ucapnya sedikit memaksa "cepat ya, Saya tunggu di bawah !"

 Setelah menyelesaikan kalimat nada memaksa itu , ia segera meninggalkan kamar sang istri dan menunggu di ruang tamu di lantai bawah . Sambil menunggu ia memainkan ponsel

 Nggak kurang lebih dari 15 menit hasil tampak menuruni tangga . Juno seketika menoleh saat mendengar hentakan kaki dari arah tangga

 Lelaki itu terdiam sejenak memandangi sang istri

   "Kamu nggak pakai jaket? , udara di luar sangat dingin"

   "Saya nggak punya Mas"

 Dahi Juno berkerut tipis "Tunggu di sini" ucapnya, lalu beranjak ke lantai atas

 Kurang dari 2 menit , Juno sudah kembali dengan membawa jaket berwarna pink

   "Kamu pakai ini aja dulu"

   "Ini punya siapa Mas ?" Tanya Sisil . pikirnya juno tidak mungkin memiliki jaket berwarna pink

   "Punya Alya , dulu ketinggalan"

  "Saya nggak apa-apa nggak pakai jaket juga , ini Disimpan aja Mas" tolak sisil ia mengembalikan jaket punya Alya

  Juno menatap Gadis itu sejenak , lalu kembali menuju lantai atas dengan membawa jaket , sama seperti tadi , kurang dari 2 menit

  "Pakai jaket saya saja kalau begitu , tapi ini pasti Kedodoran di badan kamu" ujarnya sambil memberikan jaket miliknya

 Tanpa penolakan Sisil langsung meraih jaket pemberian Juno dan membalutkan ke tubuh nya

 Motor sport itu pun melaju meninggalkan rumah ,sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan apapun diantara sepasang suami istri itu.

   "Kamu pegangan aja , jangan sampai ngantuk dan jatuh" ucap juno

 Sisil mencondongkan wajahnya ke depan , ramai nya kendaraan yang berlalu Lalang membuatnya tak dapat mendengar ucapan Juno dengan jelas

   "Kenapa Mas ?"

  "Pegangan aja , saya nggak akan jadi monster kalau kamu cuma pegangan !"

 Jika Juno mengira Sisil akan melingkarkan tangan ke pinggangnya seperti yang kerap dilakukan Alya , maka salah besar . Karena Gadis itu hanya berpegang pada ujung pakaian suami

 Hingga 15 menit berlalu , mereka tiba sebuah pusat perbelanjaan. Tempat yang sama seperti mereka datangi kemarin pada saat terjadi kebakaran di Swalayan.

  "Kamu nggak apa-apa kan kalau kita ke sini lagi ?" Tanya Juno begitu memasuki area parkir . Ia sempat takut jika sisil akan trauma dengan tempat itu

  "Nggak apa-apa kok Mas"

  "Sini Jaketnya" Pintanya Seraya, menengadahkan tangan , Sisil membuka jaket milik sang suami yang tampak sangat kebesaran di tubuhnya, yang kemudian di bawah Juno ke tempat penitipan barang

  "Memang mau apa ke sini Mas ?" Akhirnya Sisil memberanikan diri bertanya setelah terdiam sejak tadi

"Makan !" Jawabnya singkat , "kamu belum makan dari siang kan ?

Sisi menyahut dengan gelengan kepala

"Kamu tahu nggak, etika jawab pertanyaan itu dengan suara , bukan dengan gelengan kepala doang !"

"Maaf Mas , saya agak takut kalau bicara sama Mas Juno" jawaban Sisil yang terkesan polos itu menciptakan kerutan di kedua alis tebal juno

"Saya nggak akan makan kamu hanya kalau menjawab pertanyaan"

Lagi, sisil menunduk , tiba-tiba teringat cerita taman di sekolah tadi , konon katanya Juno adalah guru yang sangat galak dan tidak akan memaafkan kesalahan dengan mudah.

***

Selepas menyantap makan malam yang lezat , keduanya meninggalkan restoran , lagi-lagi Sisil harus menahan malu karena juno kembali menggenggam tangannya

Sebuah counter ponsel menjadi pilihan Juno selanjutnya, Ia akan membeli ponsel untuk Sisil agar kejadian seperti tadi tidak terulang lagi

"Kamu suka yang mana ?" Tanya Juno sambil menatap brosur di tangan

Sementara sisil terdiam sambil memperhatikan lemari etalasi di hadapannya , gadis belia itu sempat terkejut mendengar harga yang disebutkan oleh pemilik toko untuk masing-masing unit ponsel

"Beliin HP bekas yang murah saja mas , saya nggak enak , harga HP di sini mahal-mahal"

Juno menatap nggak di situ sejenak , biasanya jika diberi pilihan , wanita akan cenderung milih yang lebih baik . namun sisil justru berbeda.

"Udah Kamu pilih saja , kalau uang saya nggak cukup , nanti saya utang di sini aja"

"Emangnya boleh ?"

"Bolehlah" jawabnya "Kamu mau yang mana ?"

"Apa aja Mas , beliin yang murah aja , asal bisa komunikasi"

Akhirnya sebuah ponsel Android seharga di bawah 10 juta jadi pilihan juno , Sisil sempat takjub dengan ponsel barunya itu, sebab belum pernah sebelumnya ia miliki benda seperti itu

Pikiran polosnya pun membayangkan Berapa gaji juno sebagai guru dan juga sebagai pelatih beladiri . Namun kemudian ia mengambil kesimpulan bahwa gaji guru di sekolah ternama seperti sekolah yang sekarang lumayan besar

"Mau Langsung pulang atau mau jalan-jalan dulu ?" Tawar Juno kemudian

"Langsung pulang aja Mas"

"Ya udah ayo!" Juna mempercepat langkah, membuat Sisil Tertinggal jauh di belakang, Ia baru tersadar setelah menoleh dan tak mendapati sang istri di sisinya "kamu kok jalannya lelet banget sih ?"

"Lantainya licin Mas" jawab Sisil ragu-ragu sambil mempercepat langkah ke arah suaminya

"Ya udah sini tangannya , saya nggak mau kamu jatuh dan bikin saya malu !" juno Mengulurkan tangan ke arah Sisil . Menciptakan semburat merah di pipi gadis belia itu "Cepetan !"

"i-Iya" Sisi mengeluarkan tangan , membuat juno menggandeng tangannya dengan posisi jemari yang saling bertaut

Anehnya, setelah saat menggandeng tangan Sisil , langkah Juno yang tadi cepat , seketika berubah menjadi jadi normal dan terkesan lambat . Ada senyum tipis terbit sudut bibirnya , yang coba ia sembunyikan.

"Kenapa gue malah senyum-senyum kayak orang bego sih ?' Ucap Juno dalam hati

Lalu tersadar dan memasang wajah datar nya kembali.

Bersambung...

1
hasatsk
seru.terus berkarya author
Nur_ha: terimakasih kakak sudah mengikuti setiap alur nya...🥳
total 1 replies
Endang Surya Ningsih
Luar biasa
Nur_ha: terimakasih sudah mampir,,, tetap ikuti setiap alur nya 🇮🇩🫶
total 1 replies
Anisa Humairah
semangat jugak mengembangkan karyanya kk
Nur_ha: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!