SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN
Genessa mengerutkan alisnya" apa apaan ini?" ujar Genessa dengan nada tidak suka.
"anda baca lah dulu nona" jawab Liam yang masih setia berdiri di dekat Harold.
"tidak. Saya tidak ingin terikat dengan sebuah pernikahan"tolak Genessa terang terangan.
Harold menarik satu sudut bibirnya melihat Genessa yang terang terangan menolaknya. "Ternyata gadis ini benar benar menarik. Saat semua wanita mengantri untuk naik ke ranjangku dia terang terangan menolak ku"batin Harold sambil mengesap rokoknya.
Seorang gadis yang lahir dari kedua orang tua yang di jodohkan demi sebuah warisan.
Ayahnya tidak mencintai ibunya.begitu pun sebaliknya.
Ayahnya mau menikahi ibunya demi mewarisi harta keluarganya.sedangkan ibunya mahu menikahi ayahnya demi menjadi desainer.
1 tahun kelahirannya.ayahnya menikah lagi dengan kekasihnya.dan ibunya tidak peduli. ibunya ada lah wanita yang gila kerja.
Dia tumbuh membesar dengan bibi yang menjaganya.ayah dan ibunya be
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sudah mulai selingkuh
mereka bertiga melangkah ke mobilnya Harold.
selepas dari mall.
mobil yang di kenderai Liam singgah di sebuah restoran.Liam membukan pintu untuk Harold. Genessa sudah turun lebih dulu.
Harold melangkah masuk ke dalam restoran itu.karena sekarang memang sudah saatnya makan siang.
Genessa mengikuti Harold dengan langkah malas nya.
pelayan langsung menyambut hormat kedatangan Harold.Manager restoran itu langsung menghampiri Harold Lalu menunduk hormat pada Harold.
"silakan tuan muda Harold.terima kasih karena mampir di restoran kami yang sederhana ini"ujar Manager itu sopan pada Harold.
Genessa mengalihkan pandangannya menyapu seluruh restoran itu. gila kali ya.restoran mewah begini di kata sederhana.batin Genessa yang menggeleng mendengar ucapan Manager itu.
Harold hanya mengangguk.lalu melangkah masuk.
"apa tuan ingin saya siap kan ruangan VIP? "tanya Manager Itu.
"tidak. di sini saja."Ujar Harold memilih duduk di sebuah meja agak pojokan.
Genessa juga mendudukkan tubuh nya di hadapan Harold.sedangkan Liam masih berdiri di belakang Harold.
orang orang yang ada di restoran itu mencuri curi pandang pada mereka.lebih tepat nya pada Harold .tuan muda yang terkenal dengan dunia bisnes dan kekejamannya.tuan muda Harold juga terkenal pembisnis yang sesuka hati memutus kan kerja sama. walau hanya hal sepele.
"sampai kapan kita akan menjadi pusat perhatian seperti ini"gumam Genessa yang mulai kesal terus jadi pusat perhatian.
"pergi lah duduk Liam"ujar Harold masih sibuk dengan ponsel nya.
"baik tuan muda"jawab Liam lalu melangkah ke salah satu meja.yang ada di dekat meja Harold dan Genessa.
pelayan pun datang dan menyajikan mereka makanan.selepas Mereka memesan tadi.
Harold mulai memakan makanan nya. Genessa masih diam melihat ke arah meja yang tidak jauh dari meja nya. Genessa melihat ibu nya bersama seorang pria.Mereka terlihat sangat mesra.
siapa pria bersama ibu itu.batin Genessa melihat ibu nya.
Harold merasa Genessa hanya diam saja sambil terus melihat ke arah sebuah meja.Harold juga mengalih kan pandangan nya ke meja itu.
Harold melihat wanita dan pria paruh baya yang juga dari tadi di lihat oleh Genessa.wanita paruh baya itu tiba-tiba melihat ke arah Genessa.
ibu Genessa berdiri dari duduk nya menghampiri Genessa.
" Genessa. apa yang kamu lakukan di sini? apa kau tidak masuk kuliah lagi? "tanya ibu Genessa menatap tajam pada Genessa.
ibu Genessa belum sadar keberadaan nya Harold.
"siapa pria yang bersama ibu? " bukan nya Genessa menjawab. tapi Genessa balik bertanya.
" ibu bertanya pada mu Genessa. kamu tidak masuk kuliah lagi? " ulang ibu Genessa mangkin menajam kan pandangan nya pada Genessa.
sedangkan Harold masih diam sambil sesekali menyuapi makanan nya ke mulut nya.
sambil memperhati kan Genessa dan ibu nya.
" oh ibu sudah mulai selingkuh dari Amiltoniam?. bagus lah, ibu ternyata juga tidak bodoh selama nya" kata Genessa lagi lalu memakan makanan nya.
Genessa tidak peduli dengan pertanyaan ibunya padanya.
ibu Genessa ingin menjawab Genessa tapi pria paruh baya itu memanggilnyaa.
"Harlyn aku harus kembali ke kantor. kau ingin ikut. atau kau masih ingin di sini "kata pria itu.
tiba tiba pria paruh baya itu melihat Harold.
" ah. tuan muda Harold anda juga ada di sin? maaf tadi saya tidak sadar dengan keberadaan anda."ujar nya dengan sopan