Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Tahu Sesuatu
Malam itu di kota A... Romi sedang mengantar Dona ke toko handphone karena Dona merengek gara-gara ponselnya retak akibat bertabrakan dengan Ghea waktu itu.
Padahal saat ini dia sedang bersama cinta pertamanya tapi hati dan pikirannya tidak ada disana. Dipikirkannya dari pagi selalu Ghea, Ghea, dan Ghea.
"Padahal retaknya sedikit, sayang. Masih bisa di pakai kok. "
"Ini semua kan gara-gara istri kamu! Omelin saja istri kamu itu."
Entah mengapa Romi jadi tidak suka saat Dona mengatai istrinya seperti itu. Tapi dia juga tidak mungkin memarahi Dona.
Dia memarkirkan mobilnya di depan toko ponsel, dengan bersemangat Dona keluar dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam toko, Romi mengikutinya dari belakang.
Dona menunjuk sebuah handphone yang harganya itu sama dengan harga sepeda motor, "Aku ingin handphone yang itu aja ya!"
"Hmm ya udah bawa aja!"
Dona pun menyuruh pegawai disana untuk membungkus handphone itu. Dia memeluk Romi dengan manja, "Makasih ya sayang!"
Romi hanya mengangguk .
Dari dulu Ghea gak pernah meminta apa pun dari aku, dia selalu mandiri dan menyiapkan segala keperluanku. Berbeda dengan Dona. bisik hati Romi.
"Sayang ko bengong sih, ayo kita makan!" kata Dona sambil menggandeng lengan Romi.
"Hmm iya, ayo sayang."
Mereka makan di salah satu restoran mewah di Kota A. Romi memang selalu memanjakan Dona dengan segala hal yang terkesan mewah.
"Sayang, Kira-kira kapan kamu nikahin aku?" Dona selalu saja menanyakan hal itu kepada Romi.
Romi menghela nafas mendengar pertanyaan itu, "Iya, nanti sayang. Aku butuh waktu untuk semua itu."
"Apalagi sih yang diberatkan?"
"Ayahku, kamu tau kan seperti apa kalau ayahku marah? "
"Padahal dia itu hanya ayah tiri kamu, kenapa kamu harus takut begitu?"
"Entahlah makanya aku juga muak, kadang aku emosi juga, aku yang kerja keras selama ini, tapi dengan entengnya dia menjadikan Gibran yang tidak tahu apa-apa jadi pemimpin disana. "
Waitress pun datang membawa pesanan mereka, pembicaraan mereka terhenti karena ingin menikmati dulu makanan yang mereka pesan itu.
Setelah selesai makan, Romi mengantarkan Dona pulang. Mereka pun masuk ke dalam mobil dan Romi segera memacu mobilnya.
Ghea sedang apa disana sekarang? Kenapa aku jadi tidak tenang malam ini, kata hati Romi.
Romi memperhatikan Dona yang anteng dengan ponsel barunya itu, "Kita mau kemana lagi?" tanya Romi sambil menyetir mobil.
Dona berbisik, "ke tempat Favorit kita aja!"
Romi tau maksud Dona adalah hotel langgananya. Entah mengapa malam ini Romi sama sekali tidak bergairah untuk melakukan itu, mungkin karena dia sedang banyak pikiran.
"Mmm lain kali saya ya sayang." Romi menolaknya dengan halus.
"Ko tumben lesu gitu? Apa jangan-jangan dugaan aku bener, kamu mulai suka sama istri kamu itu!"
"Nggak lah sayang, gak mungkin!" Romi mencoba meyakinkan. "Oh iya selama satu minggu ke depan aku ada acara dengan klien di luar negeri jadi untuk sementara kita tidak bisa bertemu dulu."
"Yaah... kita bakal jarang bertemu dong." Dona jadi sedih mendengarnya.
"Hanya sebentar kok, sayang."
****************
Sementara itu di kota B...
Hujan yang begitu besar sudah berubah menjadi gerimis yang berlomba-lomba berjatuhan ke permukaan bumi.
Terlihat Bu Fara dan Pak Herman sedang menunggu kedatangan Kia yang sedang menjemput keluarga calon suaminya itu.
"Pah, papa tau gak asistennya Pak Gibran itu orang mana?" Tiba-tiba Bu Fara bertanya seperti itu.
"Kurang tau juga sih Mah, selama setahun ini kita hanya bertemu beberapa kali dan cuma membahas masalah pekerjaan saja. Mama tau ini kita kalau bekerja harus profesional. Memangnya ada apa?"
"Entah kenapa hati mama tuh sakit banget saat melihatnya. Apalagi usianya sama dengan usia Vanya, warna bola mata mereka juga sama berwarna coklat. Mengapa kebetulan seperti itu?"
"Ya yang namanya manusia pasti ada lah yang kebetulan seperti itu, banyak, Mah."
"Mama sebenarnya tadi ingin bertanya-tanya soal dia tapi rasanya gak enak karena baru pertama kali bertemu. Apa kita tidak bisa cari tahu sendiri saja tentang asal usulnya?"
"Wah itu sih terlalu berlebihan, Mah." Pak Herman nampak tidak setuju dengan permintaan istrinya itu.
"Mama hanya ingin tau aja, Pah. Biar mama gak penasaran lagi, mama hanya ingin tau dia berasal dari keluarga mana." Tapi Bu Fara keukeuh dengan pendiriannya.
"Hmm ya sudah, nanti papa suruh seorang yang ahli untuk mencari informasi tentang Bu Ghea, tapi ingat ya jangan terlalu berharap terlalu banyak. Nanti mama ngedrop lagi!"
Bu Fara tersenyum manis dan merangkul lengan suaminya itu, "Terimakasih banyak ya, Pah."
...****************...
Erza, temannya Reno yang sedang berjaga di mini market itu sebentar-sebentar dia memperhatikan setiap pengunjung hotel yang ada disana.
Dia duduk di kursi di depan mini market itu, kebetulan tiap malam memang agak sepi pengunjung. Tapi sayangnya dia belum melihat Romi juga.
Kring...kring... kring...
Ponselnya berdering. Ternyata dari Reno.
"Gimana? Lu belum lihat juga abangnya Gibran masuk ke hotel itu?"
"Belum, No."
"Ah elu kurang teliti kali."
"Yaelah, beneran, No! Kan malam ini gue berjaga sama si Tian. Jadi gue agak santai."
"Ya sudah kalau ada apa-apa kabari gue!"
"Oke siap, No."
Sepertinya malam ini tidak membuahkan hasil, mungkin harus cari cara lain agar bisa mendapatkan bukti perselingkuhan Romi dan Dona.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...