TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Audrey sudah mulai kembali bekerja di EO milik Ayla, namun lagi lagi Sherly mendatanginya dan kembali berbuat onar. Namun kali ini security menahannya, membuat Sherly tidak bisa melukai Audrey.
"Mau apa lagi anda kesini? Saya sudah tidak berhubungan dengan suami anda!!" Kata Audrey dengan sedikit berani.
"Jangan bohong kamu!! Kamu pasti yang sudah merayu Mas Ferdy untuk menceraikanku kan?" Teriak Sherly.
"Saya tidak tau hal itu, saya sudah memblokir hal yang berhubungan dengan suami Anda." Kata Audrey membela diri.
Ayla kembali menengahi perdebatan dua orang wanita itu, ia meminta Sherly untuk keluar dari kantornya dan jangan membuat keributan kembali jika tidak ingin di laporkan pada polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
Sherly yang hanya orang biasa merasa takut dan seketika membuat nyalinya menciut. Namun sebelum pergi, Sherly menatap tajam Audrey. "Aku tidak akan melapaskanmu, Jallaang!!" Desis Sherly yang membuat hati Audrey terluka.
Audrey pun sangat malu pada Ayla yang slalu saja membelanya.
"Aunty Ay, maafkan aku." Ucap Audrey dengan tulus.
Ayla menatap wajah sendu Audrey, sedari dulu Ayla menyayangi Audrey seperti putrinya sendiri. Bagi Ayla, Audrey hanya korban keegoisan ke dua orang tuanya yang tanpa rasa tanggung jawab sang ibu pergi tanpa kabar dan ayahnya menitipkan Audrey begitu saja pada Mama mertua tirinya itu.
Audrey tumbuh menjadi gadis introvert dan menarik diri dari segala keramaian. Ia tidak menyukai acara apa pun jika acara itu di selenggarakan dengan meriah. Bahkan di kantor EO Ayla, Audrey lebih memilih menjadi sekertaris pribadi Ayla dan lebih banyak bekerja di kantor dari pada di lapangan.
"Audrey..." Panggil Ayla dengan lembut.
"Iya Aunty Ay." Jawabnya.
"Aunty akan membantumu mencarikan pekerjaan lain. Apa kamu keberatan?" Tanya Ayla.
Audrey menggelengkan kepalanya samar, ia harus bisa keluar dari zona nyamannya selama ini.
"Audrey, jika kamu terus di sini, maka wanita itu akan terus mengganggumu. Aunty hanya takut dia berbuat nekat dan melukaimu." Ucap Ayla.
Audrey memahami hal itu, ia juga malu terhadap Ayla karena sudah dua kali Sherly melabraknya di kantor milik Ayla ini. Hanya saja, bekerja di tempat lain juga tidak mudah untuk Audrey karena Audrey tidak suka berinteraksi dengan orang baru.
"Aku mengerti, Aunty. Aku juga akan berusaha mencari pekerjaan di tempat lain." Jawab Audrey.
Audrey memilih pulang karena perasaannya tak karuan, kata kata sherly yang menyebutnya Jallaang terngiang terus menerus di ingatannya.
Audrey naik ke atas motor matic nya dan menuju ke apartemenya, Audrey memang tinggal di apartement, ia mencicil sebuah apartemen type studio semenjak bekerja dengan Ayla. Namun kini ia memikirkan harus bagaimana mencicil apartemennya jika ia berhenti bekerja di perusahaan milik Ayla dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Audrey membuka situs pencarian kerja online, ia memasukan beberapa cv nya melalui email perusahaan. Berharap dengan segera mendapatkan panggilan kerja kembali.
Sementara di WG Group,
Aldo tengah di sibukan dengan banyaknya pekerjaan yang harus cepat selesai. Hingga ia lupa jika harus memberikan sebuah berkas pada Kaisar.
Kaisar yang sudah lama menunggu Aldo pun segera menyusul ke ruangan Aldo untuk mengambil berkasnya.
"Aldo, mana berkas yang aku minta?" Tanya Kaisar.
Aldo menepuk jidatnya sendiri, ia melupakan tugasnya. "Maaf Tuan Kai, saya lupa." Jawabnya lalu mengambil map berwarna biru dan menyerahkannya pada Kaisar.
Kaisar mengedarkan pandangannya di ruangan Aldo, ia melihat saru meja kerja yang kosong. "Meja siapa ini?" Tanya Kaisar.
"Maaf Tuan, ini adalah ruangan asisten, dan sebenarnya asisten Anda seharusnya ada dua." Jawab Aldo.
"Lalu kenapa kamu bekerja sendiri? Di mana asistenku satu lagi?" Tanya Aldo.
"Hingga kini saya belum menemukan yang tepat, Tuan. Saya juga belum memeriksa lamaran yang masuk kembali ke email saya karena pekerjaan yang menumpuk." Jawab Aldo.
Kaisar menghela nafasnya. Ia memang membutuhkan tim asisten berkompeten untuk membantu pekerjaannya.
"Bawa laptopmu ke ruanganku, kita cek beberapa pelamar yang kira kira bisa siap bekerja, aku ingin meyeleksinya juga." Kata Kaisar tak bisa di bantah.
Aldo segera mengambil laptopnya dan menyusul Kaisar ke dalam ruangannya.
"Nyalakan laptop mu." Titah Kaisar.
Aldo meletakan laptopnya di meja kerja Kaisar dan menghidupkannya.
"Apakah Tuan mau lihat CV yang masuk dari awal minggu ini?" Tanya Aldo.
"Tidak, yang hari ini saja. Apakah ada yang mengirimkan CV nya hari ini?" Tanya Kaisar.
"Ada Tuan, setiap harinya slalu ada yang mengirimkan CV nya via email." Jawab Aldo.
"Mengapa tidak kau serahkan ke bagian HRD saja?" Tanya Kaisar sambil membuka satu persatu email milik Aldo.
"Maaf Tuan, saya takut tidak cocok dengan kriteria yang Tuan mau, karena itu saya sangat selektif." Jawab Aldo lagi.
"Good." Ucap Kaisar sambil menggaruk garuk dagunya yang tidak gatal itu dengan satu tangan nya sementara satu tangannya lagi menari di atas touchpad.
Tangan Kaisar berhenti mengscrol ketika satu nama terbaca oleh Kaisar. "Queen Audrey." Ucapnya lalu mengklik mouse dan membuka CV milik Audrey.
"Orang yang sama, tapi bukankah dia bekerja di kantor EO milik Aunty Ay Mamanya Ryu?" Gumamnya.
"Panggil dia untuk interview langsung denganku besok." Titah Kaisar pada Aldo.
Aldo memutar laptopnya dan melihat nama Queen Audrey lalu melihat kontak dan CV nya.
"Baik Tuan muda." Ucap Aldo tidak membantah.
"Dan kirimkan CV Audrey ke email ku juga." Ucap Kaisar yang tentu saja di angguki oleh Aldo.
Aldo kembali ke ruangannya dan segera mengirimkan CV Audrey ke email Kaisar. "Sepertinya jodoh Tuan muda Kai sedang OTW." Gumam Aldo sambil membenarkan posisi kacamatanya dan tersenyum tipis.
Kaisar membuka email berisikan data Audrey kembali, ia melihat CV Audrey yang mungkin tidak ada yang spesial menurutnya.
Tanpa Kaisar sadari ia tersenyum saat melihat foto Audrey yang formal dengan latar berwarna merah. "Cantik." Gumamnya.
**
Anhar tengah menelpon seorang temannya yang memiliki sebuah usaha showroom mobil mewah, ia ingin memasukan Keiina bekerja disana, bukan tanpa alasan Anhar memasukan Keiina bekerja di showroom mobil mewah itu, selain showroom mobil mewah itu milik temannya, Anhar juga mempunyai saham disana dan membuat pemiliknya merasa segan.
"Bagian administrasi? Baiklah tidak masalah, kebetulan teman dari putraku juga lulusa D3 administrasi." Balas Anhar pada Fajar temannya itu.
Padahal Fajar tidak suka dengan orang yang di bawa oleh Anhar, itu juga karena Anhar membawa Reno bekerja di showroom mobil mewah miliknya, Reno yang tau Anhar memiliki saham dua puluh lima persen di showroom mobil mewah itu membuatnya bekerja tidak semaksimal mungkin dan malas malasan. Namun Fajar berharap, kali ini orang yang di bawa oleh Anhar adalah orang yang berkompetent dan mau bekerja.
...****************...
...Note:...
...Satu Like,...
...Satu Vote,...
...Satu Komentar dari kalian,...
...Sangat berarti untukku menaikkan Novel ini....
...Please jangan jadi silence readers....