Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 KETEMU BILA
Beberapa hari telah berlalu hari-hari mika masih berjalan dengan biasa saja, tomi jadi sering pulang malam dan agnes jadi susah di hubungi padahal selama ini agnes selalu ada untuknya.
Karena tomi sedang pergi ke luar kota dan besok adalah hari sabtu mika ijin kepada tomi jika dirinya akan menginap di rumah kedua orang tuanya.
Kepulangan mika di sambut hangat oleh kedua orang tuanya " mamah senang sekali putri mamah mau menginap di sini, setelah kamu menikah kamu jadi lupa sama kami "
Mika memeluk lengan sang mamah " Maafkan mika mah, lain kali mika akan lebih sering mengunjungi mamah dan papah " Jawab mika.
" itu harus, jangan sampai setelah kami tidak ada baru kamu menyesal " timbal papah.
" papah ko ngomongnya gitu sih, papah dan mamah akan selalu sehat dan selalu menjaga mika sampai mika tua hehehe.. "
" Dasar adek gemblung, mana bisa seperti itu. Kalo kamu sudah tua apa kabar mamah dan papah pasti sudah semakin reyot hehehe.. "
Plak..
Papah memukul lengan erik " Papah dan mamah akan selalu sehat jika kalian hidup bahagia " ucap papah.
" Papah main geplak segala sih " Keluh erik mengusap lengannya.
" Makanya jangan ngomong yang tidak-tidak " tegur papah.
" Sudah sudah ko malah berantem sih, karena ini malam minggu bagaimana kalo kita bikin acara barbeque di taman belakang. Erik pergi ke supermarket bersama bibi, beli hahan yang berkualitas " titah mamah.
" Biar sama aku aja mah.. Aku sudah lama tidak pergi bersama kak erik " Seru mika.
" Tapi kamu lelah nak, biarkan kakak kamu saja " Ucap papah.
" tidak ko pah, ayok kak " ajak mika kepada sang kakak.
Erik langsung mengambil kunci mobil dan langsung membawa mobil ke sebuah supermarket untuk membeli bahan-bahan.
Mika begitu antusias ketika memilih bahan makanan bahkan mika mengambil es krim kesukaanya.
" hai bro di sini juga " Sapa erik kepada dimas.
" Iyah, lagi cari bahan buat makan malam " Jawab dimas.
" Wah kebetulan nanti malam kita mau barbeque di rumah, kuy ikutlah biar seru " Ajak erik.
" Boleh deh, lumayan makan gratis hahaha. "
" Dasar lu muka gratisan.. ayok kita cari adek gue, tadi dia lari ke sini. status aja bini orang tapi tingkah kaya anak TK yang baru di abur ama emak nya " keluh erik menggelengkan kepalanya.
Erik dan dimas melihat mika yang sedang bersama seorang wanita.
" Kamu sedang apa di sini, bukannya kemarin dah pulang bersama ibu? " Tanya mika heran.
" Ah itu.. Suami bila masih ada kerjaan di kota ini jadi bila tidak jadi pulang hehehe.. Yasudah kak, bila pamit duluan ya " pamit bila yang langsung pergi.
" Siapa dek? " tanya erik
" Adeknya mas tomi, kak. Kakak sudah beres belanjanya? " Tanya mika.
" sudah ayok pulang " Ajak erik.
Erik memang tidak terlalu mengenal keluarga tomi karena di saat mika menikah tomi enggan datang keacara pernikahan adiknya itu, bukan tanpa alasan erik tidak hadir di acara besar sang adik. Erik tidak pernah memberi restu kepada mika dan juga tomi, sebagai seorang pria erik bisa hapal mana pria yang tulus dan maan yang tidak.
Sesampainya di rumah mika memegang mangkuk eskrim sambil menikmati es krim sedangkan para laki-laki membawa bahan yang tadi mereka beli.