entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. ngidam lagi
di Sisi lain, Anastasia dan ibu Rosma sedang bermain dengan ariano dan alzio Sementara Pak dirgan kembali pergi untuk mengurus perusahaan kecilnya itu.
sementara Ibu Rosma di rumah membuka rumah makan yang tentu saja pembelinya sangat ramai. beberapa pekerja Ibu Rosma pun kewalahan melayani semua pelanggan yang ada di rumah makan itu.
"ibu, Anas berniat membuka usaha di sekitaran tempat ini Bu."ucap Anastasia mengutarakan niatnya kepada Ibu Rosma yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.
Anastasia sebenarnya sudah terpikir lebih dulu untuk membuka usaha, setelah mereka nanti pergi dan berpisah dengan Alexander.
"memangnya kamu ingin membuka usaha apa nak?"tanya ibu Rosma kepada Anastasia. Anastasia pun berpikir sejenak entah usaha apa yang harus ia buka.
"entahlah Bu Anas juga belum memikirkannya. namun jika Ibu punya ide boleh berbagai sama Anas."ucap Anastasia lagi berharap Ibu Rosma punya ide untuk usahanya nanti
"loh kok tanya ibu.?? kan yang mau buka usaha kan Anas,!! nanti kalau Ibu kasih idenya tidak sesuai dengan ekspektasi anas bagaimana..?"ucap Ibu Rosma dengan bijak. Anastasia kembali berfikir.
sebenarnya ia menyukai fitness, olahraga dan semacamnya. namun, jika membuka usaha itu membutuhkan biaya yang besar, belum lagi menyewa gedungnya, alat-alatnya dan lain sebagainya. niat awalnya yaitu membangun tempat untuk berolahraga atau gym. namun ia urung kembali karena kondisi keuangan tidak memungkinkan.
"Ibu Bagaimana kalau Anastasia buka butik saja atau toko bunga."ucap Anastasia kembali memberikan ide agar ditanggapi oleh ibu Rosma.
"kalau itu ibu juga setuju, tapi Ibu lebih setuju kamu membuka rumah makan karena masakan kamu enak dan bikin ketagihan."ucap Ibu Rosma lagi.
sejenak Anastasia kembali berfikir, Iya berniat ingin membuka butik, namun ia tidak bisa atau kurang mahir dalam masalah mendesain pakaian. beda halnya dengan membuka usaha kuliner.
"Baiklah kalau begitu, Anastasia mungkin akan beralih ke kuliner saja. biar nanti dagangan Ibu ke saing hehehe.."ucap Anastasia sambil bergurau dengan ibu Rosma.
"Tidak apa kalau ibu tersaingi. nanti ibu tinggal tutup dan bermain bersama cucu-cucu ibu di rumah."ucap Ibu Rosma dengan santai. Anastasya pun tersenyum.
"hehehe Ibu kok ngomongnya itu. Anastasia akan beralih ke usaha kuliner tapi tempatnya tidak di sini artinya tidak berdekatan dengan ibu nanti Anastasia akan menyewa lapak untuk berjualan."ucap Anastasia lagi.
dan begitulah Anastasia, Ibu Rosma larut dalam perbincangan mengenai untuk membuka usaha sebagai penyongsong hidup Anastasia dan kedua anaknya.
saat mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba zio menangis saat ini usia zio sudah memasuki delapan bulan. mendengar alzio menangis Anastasia pun langsung mengangkat tubuh mungil anaknya itu.
"ulu ulu Ada apa sayang.. anak bunda haus ya ? lapar ya.?."ucap Anastasia kepada alzio. tak lama Anastasia pun langsung pamit kepada Ibu Rosma sebentar untuk menyusui alzio.
"Bu Anastasia titip Iyan sebentar ya. Anas ingin menyusui zio dulu."ucap Anastasia dan dibalas dengan anggukan kepala dari Bu Rosma.
"Iya pergilah biarkan Iyan di sini bersama ibu. ya Iyan sini sama nenek aja dulu ya."ucap Ibu Rosma menghadap dan bertanya kepada Ian yang masih sibuk dengan mainannya.
"Iya bunda. Iyan akan di sini sama nenek."ucap Iyan kepada ibunya. setelah itu Anastasia pun meninggalkan tempat tersebut dan bergegas untuk menyusui Putra bungsunya itu.
***
di tempat lain di sebuah klub, terlihat seorang perempuan yang sedang berkumpul bersama beberapa teman-temannya. mereka sedang menikmati hari-hari mereka dan berpesta layaknya orang yang mengunjungi klub itu pada umumnya.
"hahaha.. kalian tahu nggak? si tua bangka itu sudah terpikat oleh pesonaku. sampai-sampai Ia setuju Kalau aku kembali melanjutkan hubungan dengan anaknya itu."ucap perempuan itu tak lain adalah Laura yang sedang berpesta dengan teman-temannya.
"memang bodoh ternyata. aku pikir ibu tua itu tidak akan merestui hubungan kalian lagi setelah kamu pergi meninggalkan Alexander waktu itu."ucap Lita kepada Laura dan tidak habis pikir mengenai kebodohan nyonya Tamara yang mau menerima Laura kembali. padahal saat itu, Laura pergi bersama Kevin selingkuhannya.
setelah membuat Anastasia seolah menjebak Alexander untuk mendapatkannya. nyatanya semua itu terjadi karena ulah Laura dan teman-temannya yang ingin melancarkan aksinya untuk pergi bersama Kevin selingkuhannya.
Namun karena Anastasia sangat mencintai Alexander, Iya menurut saja apa yang terjadi kepadanya. menurutnya cara seperti inilah yang bisa membuatnya dekat dengan laki-laki yang dicintainya.
"hahaha tua bangka itu memang bodoh. mau-maunya dia terpengaruh denganku, mungkin karena pesonaku ini tidak bisa ditandingi dengan siapapun."ucapnya sok dengan sombong.
"lalu mau kamu kemanakan si Kevin itu.?"tanya Lita lagi. karena jujur saja Laura dan Kevin benar-benar tidak bisa dipisahkan.
"tentu saja, Kevin dan aku hubungan kami masih terjalin. hanya saja kami membutuhkan uang untuk menutupi kerugian yang dialami oleh perusahaan Kevin itu. maka dari itu aku membutuhkan Alexander untuk mendapatkan uangnya."ucap Laura kepada Lita.
walaupun Lita dan Laura memiliki perangai yang berbeda-beda, namun Lita sama sekali tidak mengadukan hal ini kepada siapapun cukup ya saja yang tahu sifat dan hubungan Laura dengan Kevin itu.
"lalu setelah kamu mendapatkan apa yang kamu mau? apa yang akan kamu lakukan kepada mereka?"tanya Lita lagi.
"mengenai itu adalah urusanku. Aku tidak akan mengatakan secara rinci rencana ku kepada orang lain termasuk kamu Lit."ucap Laura sedikit menyunggingkan senyum sinis. karena Laura tahu Lita dan dia sama sekali memiliki sifat yang berseberangan.
walaupun Lita suka mendatangi klub untuk melupakan masalahnya, namun ia tidak pernah mencoba untuk menyakiti dan merugikan orang lain apalagi sampai membuat hubungan orang itu rusak dengan kerabatnya.
"Oh itu sih terserah kamu Laura. Aku hanya ingin menasehati mu saja, sebaiknya tinggalkan perilaku buruk mu itu, dan pilih salah satu kamu mau Kevin atau Alexander sebelum semuanya menjadi runyam."jelasnya.
"cih, Kamu tidak usah ikut campur mengenai urusanku. urus saja urusan kamu sendiri."ucap Laura dengan sombong sementara teman-teman mereka yang lain sudah larut dengan permainan mereka.
(anak ini dikasih tahu baik-baik malah ngeyel. kalau sudah kena batunya baru tahu rasa.) ucap Lita dalam hati. setelah ia merasa sudah cukup tenang, dan cukup untuk mengunjungi klub Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
"Ya udah deh kalau gitu. Aku di sini sudah selesai, kalau begitu aku pergi dulu"ucap Lita kepada Laura dan teman-teman mereka yang lain.
"loh kok cepat kali pulangnya."ucap salah satu dari mereka.
"Iya iyalah, kan aku tidak buat janji dengan kalian. aku hanya datang ke sini untuk menenangkan diriku dan tidak sengaja bertemu dengan kalian, jadi tidak ada salahnya Aku pergi terlebih dahulu, tanpa harus menunggu kalian selesai berpesta."ucap Lita langsung meninggalkan tempat itu. Laura yang melihat kepergian Lita itu pun mengejeknya.
"cih sombong sekali.."ucap Laura sementara Lita sudah pergi jauh dari tempat itu.
****
di sisi lain setelah Alexander selesai mengurus urusan kantornya, tiba-tiba ia kembali merasa mual. segera saja Ia berlari ke toilet yang ada di dalam ruangannya.
uwek..uwek... terdengar suara muntahan Alexander dari dalam sana. setelah cukup lama ia merasa mual-mual dan muntah. Iya mencuci mukanya dan mengangkat wajahnya melihat ke arah cermin. tampaklah wajah pucatnya itu. namun tiba-tiba ia kembali menginginkan sesuatu. Iya pun segera keluar dan menghubungi Ferry.
"ver segera ke ruanganku sekarang. cepat tidak pakai lama !!."ucap Alexander menghubungi asistennya itu. mendapat panggilan seperti itu dari bosnya. Ferry pun langsung tergesa-gesa masuk ke ruangan sang atasan.
ceklek... suara pintu dibuka secara paksa. saat itu terlihat Alexander sedang duduk bersandar di sebuah sofa yang ada di ruangan itu.
"bos Apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu."tanya seri kepada Alexander. namun seketika Alex Ferry langsung memperhatikan wajah bosnya itu tampak terlihat kusut dan pucat.
"Ada apa bos apa bos sedang sakit. atau bos ingin saya bawa ke rumah sakit.?"tanya Ferry secara bertubi-tubi. Alexander pun melemparkan tatapan tajam kepada Ferry tatkala mendengar kecerewetan asistennya itu.
"kamu cerewet sekali!!. Aku tidak ingin ke mana-mana. cepat Carikan aku ayam bakar dan ayam pecel. cepat tidak pakai lama. pesan tiga--tiga porsi, ingat tidak pakai nasi..."ucap Alexander kepada Ferry. Ferry pun langsung menggarut Garut kepalanya.
"bos kenapa porsi makan bos seperti itu. bukannya bos lapar tapi kenapa pesanannya tidak pakai nasi."tanya feri lagi sedikit tidak mengerti dengan permintaan bosnya itu.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚