PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
" Sabar Mah, Jangan seperti itu. Bagaimanapun dia tetap anak Mamah. Dan Papah untuk anak-anaku. Tapi, jika memang Mas Willy sudah bermain Curang di belakang. Sarena minta maaf kepada Mamah dan Papah karena Sarena akan memilih mundur dari pada di madu. Sarena tidak Ridho Mah jika harus di madu dengan wanita manapun. Memang ada hadist yang mengatakan itu jalan untuk menuju syurga-Nya. Tapi Sarena bukan wanita yang kuat menjalani bahtera rumah tangga dengan adanya orang ketiga. Anak-anak Sarena juga pasti akan kecewa karena kasih sayang Papahnya harus terbagi dengan Anak lainnya " Ucapku sambil menahan laju air mataku.
" Iya Mamah tidak akan memaksamu untuk mempertahankan anak Mamah. Karena Mamah juga perempuan tidak mau di duakan " Ucap Mamah sambil memelukku
" Terimakasih Mah karena sudah mengerti Sarena. Sarena harap ini hanya mimpi buruk saja Mah, Sarena masih berharap jika semua ini murni pertemanan antara Eksa dan Mas Willy. Bukan selingkuh seperti yang kita duga " Ucapku lagi
" Iya Mamah juga berharap demikian Nak " Ucap Mamah
Setelah merasa tenang aku mengurai pelukan Mamah. Aku cukup lega karena sudah mengungkapkan isi hatiku pada Mamah.
" Ya sudah kalau begitu Sarena pamit pulang ya Mah. Mamah tidak usah menegur Mas Willy dulu, biar Sarena saja nanti yang menanyakan langsung pada Mas Willy perihal Eksa ini " Ungkapku pada Mamah
" Iya hati-hati di jalan Nak. Iya, Mamah tidak akan menegur Willy, Selesaikanlah permasalahan kalian ini. Tanyakan pada Willy siapa dia sebenarnya. Dan tetap cari bukti tentang masalah ini ya sayang. Apapun nanti keputusanmu setelah mengetahui segalanya Mamah akan dukung " Ucap Mamah lagi
Aku hanya mengangguk dan berpamitan untuk pulang. Setelah berada dalam mobil, Aku segera menjalankannya menuju rumah.
Sampai dirumah, aku melihat mobil Mas Willy sudah terparkir di halaman. Aku lirik jam di pegelangan tanganku. Ternyata sudah jam 4 sore, Aku tidak melihat mobil yang di kendarai supir saat mengantar Kayla tadi. Berarti anak-anakku belum pulang
Aku memasuki rumah dan ternyata Mas Willy sedang duduk di ruang tamu
" Dari mana sayang? " Tanya Mas Willy
Aku mencium tangannya " Dari rumah Mamah Mas, " Ucapku
" Oh, tumben sekali main ke rumah Mamah sampai sore begini? "
" Iya, tadi aku kesana sekitar jam 2. Jadi pulangnya sore, Bosan sendirian di rumah tidak ada Anak-anak " Terangku
" Oh begitu rupanya, paling sebentar lagi juga mereka pulang sayang " Ucap Mas Willy
" Iya Mas, Eemh Mas apa kamu kenal yang namanya Eksa? Aku dengar dari karyawan kantor dia sering mengunjungimu? Ada hubungan apa kamu dengan dia? " Aku bertanya sambil menelisik raut wajahnya
" Hah? Oh itu hanya teman sayang " Jawabnya santai
" Benarkah? Kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya? " Tanyaku lagi
" Iya, Karena memang kamu tidak pernah mengenal temanku yang perempuan " Tukasnya
" Jadi hanya teman? Apa pantas teman selalu berkunjung ke kantormu. Hanya untuk bertemu denganmu? " Sergahku lagi
" Jadi maksudmu aku tidak boleh bertemu dengan temanku begitu Sarena? " Tanya Mas Willy dengan nada yang berbeda tidak seperti pertama kami berbicara
" Apa aku pernah Mas melarangmu untuk berkumpul bersama teman-temanmu? Apa pernah aku melarang kamu pulang larut hanya karena kamu nongkrong dengan teman-temanmu? Tidak Mas, Aku membebaskanmu untuk itu semua. Aku tidak mau karena kamu menikah denganku hidupmu merasa terkekang dan seperti berada di sangkar. Tapi, untuk kali ini aku tidak bisa toleransi ! Tidak ada yang namanya pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Pasti salah satunya memiliki rasa suka. Entah itu kamu atau temanmu itu ! Dan yang harus kamu ingat Mas, Aku dan kamu dulu juga hanya sebatas TEMAN! " Jawabku Menggebu-gebu