NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Elsya bangun." mbak Kun lompat-lompat di kasur sambil membangunkan Elsya.

Perlahan Elsya membuka matanya, kali ini tidur Elsya sangat nyenyak.

"Huuust." Elsya berusaha menghentikan mbak Kun yang tengah asik lompat.

"Oh sudah bangun ternyata, gue pergi dulu kalau gitu." Belum sempat Elsya mengeluarkan sepatah kata, mbak Kun sudah lebih dulu pergi.

"Setan sialan," umpat Elsya dalam hati.

Setelah mengumpulkan nyawanya kembali, Elsya segera mencuci mukanya sebelum keluar melihat dunia.

Saat Elsya keluar dari kamar, ia berpapasan dengan Sarah yang baru masuk. Elsya tidak menyukai sifat Sarah, berbeda dengan geng M yang ceplas-ceplos dan langsung melancarkan aksinya, Sarah manusia munafik yang baik di depan tapi saat berbalik ia justru berbisa.

"Baru bangun?" tanya Sarah.

"Iya."

"Lu mau turun ke pantai gak?"

"Iya kenapa?" tanya Elsya.

"Nitip powerbank buat Monica ya, gue mau ketemu sama pacar gue," pintanya.

"Mana?"

Sarah langsung berlari ke kamar untuk mengambil powerbank nya.

"Ini, nitip ya," ucapnya sambil memberikan powerbank.

"Dia duduk dimana?" tanya Elsya karena tentu Elsya tidak tau, terlebih area pantai sangat luas.

"Telpon aja dia, duluan." Sarah langsung pergi begitu saja.

Entah kenapa tiba-tiba saja Elsya merasa ada hal yang tidak mengenakkan, seperti ada yang mengganjal tapi ia juga bingung kenapa.

Segera Elsya pergi ke pantai untuk mencari Monica, saat Elsya baru menginjakkan kakinya di area pantai, matanya langsung tertuju ke arah Monica.

"My feeling is good." Elsya berjalan mendekat Monica yang tengah duduk sama teman sekelasnya yang lain.

"ELSYAAA." Mereka teriak ke arah Elsya, yang membuat ia sedikit kaget dan juga malu.

Dengan cepat Elsya berlari ke arah mereka dan menyuruhnya untuk diam.

"Jangan teriak-teriak malu gue," ucap Elsya, "Ini." Elsya memberikan powerbank ke Monica.

"Thank you, kenapa lu yang bawa? Perasaan tadi Sarah yang di suruh," tanya Ana.

"Dia mau ketemu pacarnya katanya." Elsya menjawab sesuai dengan apa yang di katakan Sarah tadi.

"Halah paling mau begituan sama pacarnya," celetuk Monica.

"Mulut lu Mon," tegur Azizah.

"Faktanya emang gitu ko, lu aja tau Sarah itu gimana."

"Ya udah sih gak usah di bahas gak penting," ucap Maya.

Elsya hanya diam karena memang tidak tau, yang Elsya tau Sarah munafik itu saja.

Karena bosan Elsya mulai ngambil foto di sembarang arah, bahkan temannya yang sedang bergosip juga di foto sama Elsya.

Elsya jalan-jalan di lantai sambil memotret hal yang menurutnya bagus, hingga akhirnya Elsya melihat mbak Kun tengah berdiri sambil memperhatikan sesuatu.

Diam-diam Elsya memotret mbak Kun, ya walaupun mbak Kun tidak terlihat setidaknya ada seperti cahaya yang tidak jelas di fotonya tepat di posisi mbak Kun berdiri.

"Lihatin apa, serius banget Kun," ucap Elsya sambil berjalan ke arah mbak Kun.

"Lihat deh Sya, anaknya lucu ya," ucap mbak Kun sambil terus melihat ke seorang anak sedang bermain sama ibunya.

"Iya," ucap Elsya yang juga melihat ke arah anak yang di lihat mbak Kun.

"Coba aja gue hidup ya Sya, mungkin sekarang anak gue udah besar."

"Pastinya, mungkin seumuran gue."

"Bukan seumuran lu, tapi seumuran Elzein."

"Terserah lu Kun," ucap Elsya, lalu beranjak pergi meninggalkan mbak Kun.

"Lu melupakan sesuatu Sya," ucap mbak Kun tapi matanya masih terfokus dengan anak kecil di depannya.

Setelah puas berkeliling pantai sendirian, Elsya kembali ke tempat teman sekelasnya tadi.

Sambil mengobrol dan melihat sunset, tiba-tiba saja Elsya mengingat sesuatu tapi ingatannya tidak jelas.

"Apa ini?" tanya Elsya sambil berusaha mengingat dengan jelas apa yang sebenarnya yang dia ingat.

Perasaannya juga berubah, seperti ada suatu hal yang akan terjadi dalam hidupnya.

"Elsya pinjam kamera ya," ucap Ana, Elsya hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha mengontrol perasaannya.

"Kun?" Elsya terus memanggil mbak Kun dalam hati, tapi teman gaibnya itu tidak kunjung menunjukkan dirinya.

"Gue balik duluan ya," ucap Elsya dan segera meninggalkan teman-temannya.

Sesampainya di penginapan Elsya langsung ke kamar mandi untuk menenangkan dirinya.

"Gue kenapa?"

"Apa yang terjadi?"

Hampir satu jam Elsya di kamar mandi hanya untuk menenangkan dirinya, ia benar-benar bingung apa yang terjadi dengannya.

Elsya terus-terusan menarik nafas untuk menenangkan dirinya, sedetik kemudian dia mengingat kakaknya.

Elsya keluar dari kamar mandi untuk menelpon kakaknya, tapi ia melihat hal yang sangat mengejutkan sampai-sampai Elsya tidak bisa mengeluarkan suaranya.

"Ka ka kaa." Elsya dengan cepat memalingkan wajahnya dari sepasang manusia yang ada di hadapannya itu.

"El ini gak seperti yang lu bayangin," ucapnya ke Elsya.

"El."

"Pakai baju lu dengan benar!" ucap Elsya tegas.

"Ini gak seperti yang lu bayangin El," ucapnya lagi.

"Emang lu pikir gue ngebayangin apa hah?" tanya Elsya menatap mata lawan bicaranya. "Nasib baik gue yang nemuin kalian berdua!! Keluar lu berdua!" Elsya membuka pintu kamar dan menyuruh sepasang kekasih itu keluar.

Setelah mereka keluar, Elsya langsung terduduk lemas. "Apa ini yang buat perasaan gue gak nyaman dari tadi?" Elsya bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Kenapa juga sih gue lihat mereka," ucap Elsya merutuki dirinya.

"Ngapain lu di situ?"

Elsya mendongakkan kepalanya melihat siapa yang bertanya padanya ternyata itu mbak Kun, seketika Elsya menangis.

"Dari mana aja lu setan?" Tanya Elsya sambil menangis. "Mata gue lihat orang mesum Kun."

"Hahahahaha aduuuuh kasian banget sih lu Sya." mbak Kun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Elsya, dan tentu ia bisa tau hal apa yang mereka lakukan.

"Manusia kalau sudah jatuh cinta, tempat setan pun di hajarnya," celetuk mbak Kun, "Padahal ya Sya lu tinggal di toilet setengah jam aja lagi, udah buat anak mereka." mbak Kun lagi-lagi tertawa.

"Diem lu setan!" ucap Elsya sedikit ngegas, tanpa Elsya sadari Diki melihatnya berteriak.

"Ngobrol sama siapa lu?" tanya Diki yang lewat di dekat Elsya.

"Noh Kuntilanak," ucap Elsya kesal.

"Yaaa gue bukan kuntilanak!" ucap mbak Kun.

"Kuntilanak? Jadi lu beneran bisa lihat setan?" tanya Diki kepo.

"Bisa." Elsya menganggukkan kepalanya pelan.

"Lu pernah lihat apa aja?"

"Monyet."

"Monyet? Kek mana monyetnya?" lagi-lagi Diki kepo gak ketulungan.

Elsya menunjuk ke arah cermin yang ada di dalam kamar, dengan cepat Diki masuk dan melihat ke cermin.

"Gak ada El, mana?"

"Lu lihat cermin lagi, itu monyetnya." Elsya langsung lari keluar setelah mengerjai Diki.

"Hahaha di kerjain ternyata." mbak Kun sangat puas tertawa, terlebih saat melihat ekspresi wajah Diki yang kesal.

"Woy ganteng-ganteng gini lu bilang monyet, awas ya lu El," teriak Diki masih sambil bercermin.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!