Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Kaki ku sakit Bab.. ah..." teriak Lea untuk yang kedua kalinya saat kakinya kembali di injak oleh Baby.
"Nona Anda baik-baik saja?" tanya Sky saat mendengar wanita itu kembali berteriak kesakitan.
"Dia baik-baik saja." Sahut Baby dengan cepat. "Kak bukankah tadi kau ingin mengambil minuman?" Baby memberi isyarat pada Lea untuk pergi dari tempat tersebut.
"Ah iya..." Lea yang masih bingung kenapa kakinya diinjak dua kali oleh Baby, lebih memilih pergi dari tempat tersebut dari pada kakinya menjadi korban untuk yang ketiga kalinya.
"Dia kenapa?" tanya Sky saat melihat wanita cantik itu pergi begitu saja.
"Entahlah," Baby mengedikkan kedua bahunya. "Oh my God, untung Kak Lea mengerti." Gumam Baby dalam hati. "Oh ya kenapa kau ada di sini?" tanya Baby dengan wajah yang bingung, karena seingat dirinya teman Agam tidak ada yang bernama Sky.
"Aku diundang oleh rekan bisnis untuk hadir di acara pertunangan putrinya." Jawab Sky. "Kau sendiri kenapa ada di sini? Bukankah kau bilang ada acara keluarga yang harus kau hadiri?"
"Aku—"
"Tunggu dulu! Jangan bilang kalau acara keluarga yang ingin kau hadiri, adalah acara pertunangan ini?" tanya Sky dengan raut wajah yang terkejut.
"Ya acara ini adalah acara keluarga yang aku bilang tadi."
Deg.
Sky begitu terkejut dengan Jawaban Lea, berarti gadis yang dicintainya itu ada kemungkinan berasal dari keluarga besar Arbeto atau Mateo, atau juga dari keluarga Bernade.
"Kau pasti dari keluarga pihak wanita?" tebak Sky, karena jika dilihat dari penampilan Lea rasanya tidak mungkin gadis yang ia cintai itu bagian dari keluarga besar Mateo atau Arbeto.
"Aku—"
"Jangan sampai kau berasal dari keluarga pihak pria." Sela Sky.
"Loh memangnya kenapa kalau dari pihak keluarga pria?"
"Kau tanya kenapa? Kau tidak tahu keluarga dari pihak pria itu adalah keluarga Mateo, dan keluarga Mateo itu bagian dari keluarga Arbeto. Mereka itu dua keluarga besar yang sama-sama memiliki dua anggota pria yang sok berkuasa dan sangat menyebalkan." Sky mengingat kembali sosok Boy Arbeto dan Agam Mateo. Kalau saja Sky tahu putri dari rekan bisnisnya itu bertunangan dengan Agam Mateo, tentu saja ia tidak akan datang ke acara tersebut.
"Maksudmu Boy Arbeto dan Agam Mateo?" tanya Baby dengan menahan amarahnya, karena kakak dan pria yang dicintainya dikatakan menyebalkan dan sok berkuasa. Walaupun semua yang dikatakan oleh Sky itu benar, tapi hanya Baby yang boleh mengatakan kedua pria itu menyebalkan dan sok berkuasa, orang lain dilarang mengatakan hal tersebut.
"Ya, Boy Arbeto dan Agam Mateo, dan satu lagi Mars Graham."
"Sky mereka itu—"
"Tuan Sky." Ucap seorang pria sambil mengulurkan tangannya, memotong pembicaraan antara Baby dan Sky.
"Tuan Bernade." Sky menerima uluran tangan tersebut.
"Terima kasih sudah hadir di acara pertunangan putriku."
Sky hanya menjawab dengan senyuman tipis dibibirnya, ia lalu menatap kearah Lea yang ternyata sudah berjalan menjauh entah kemana. Ingin rasanya Sky mengejar Lea tapi tidak enak karena tuan Bernade masih mengajaknya berbicara.
"Baby kemari kau!"
Lea yang sejak tadi menunggu kesempatan untuk meminta penjelasan, kenapa kakinya di injak dua kali dan kenapa Baby memakai namanya, langsung membawa gadis itu ke sudut ballroom.
"Kenapa kau—?"
"Memakai nama kak Lea? Menginjak kaki kak Lea?" sahut Baby.
"Ya dan sekarang jawab!"
"Sebenarnya waktu itu secara tidak sengaja aku berkenalan dengan pria tadi, dan—"
"Ikut aku!" Agam memotong perkataan Baby dan menarik gadis itu keluar dari ballroom.
"A tunggu! Baby mau dibawa kemana?" Lea marah melihat Agam membawa Baby pergi begitu saja, padahal Lea sangat ingin tahu apa alasan Baby memakai namanya sampai menginjak kakinya. "Aku belum mendengar penjelasan dari Baby, kenapa kau membawanya pergi?" gerutu Lea sembari menatap punggung kedua sepupunya yang semakin menjauh.