Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kitab Lusuh di Pasar Loak
Xiao Long terus memuji-muji Fang Yuan sebagai adik ipar yang baik. Karena dua kali menolongnya. Pertama, membantu Xiao Yue menerobos ke Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian dengan Pill Duanzao pemberiannya dan yang kedua menghajar Li Yun hingga babak belur.
“Sesuai janjiku tadi adik ipar, biarkan kakak iparmu ini membelikan kantung penyimpanan untukmu,” kata Xiao Long memasuki Paviliun Shanghui, tetapi ia bingung Guan Yu dan sepupunya tetap mengikuti mereka. “Kenapa kalian mengikuti kami? Bukankah acara makan-makannya telah selesai?” Xiao Long yakin Guan Yu masih penasaran dengan Fang Yuan.
“Aku cuma mengikuti saudari Yu,” sahut Guan Yi dengan senyum masam.
“Aku juga!” sahut Guan Er.
Guan Yu menyeringai dan berkata, “Apakah aku harus melapor padamu, kalau aku mau pergi ke mana?”
Xiao Long tak bisa menjawabnya dan menghela nafas panjang. “Terserah kalian mau ke mana? Lagi pula kami hanya membeli Kantung penyimpanan saja, lalu pulang ke kediaman Klan Xiao.” Dia langsung menghampiri Pelayan Paviliun Shanghui agar diberikan Kantung penyimpanan.
“Ternyata ada tuan muda Long dari Klan Xiao dan nona Yu dari Klan Guan.” Tiba-tiba manajer Paviliun Shanghui menghampiri mereka. “Apakah kalian datang membeli senjata atau Pill Penempaan Tubuh? Tunggu ... aku mendengar kabar, menantu Klan Xiao memberikan Pill Duanzao pada nona Yue. Dia sungguh beruntung, Pill Duanzao itu sangat sulit ditemukan, bahkan Alkemis di Kekaisaran Wei tak ada yang berhasil membuatnya, hanya Alkemis dari Assosiasi Shangren saja yang mampu membuat Pill itu.”
“Hahaha ... itu benar tuan Hong, adik iparku berasal dari Kekaisaran Xue, dan Xiao Yue sangat beruntung menikah dengannya,” sahut Xiao Long sengaja memuji Fang Yuan yang diam saja tidak terpengaruh dengan pujiannya. “Tapi maaf tuan Hong, aku cuma membeli Kantung penyimpanan saja kemari, tetapi tidak tahu dengan Nona Yu?” Xiao Long menatap Guan Yu yang hanya senyum-senyum saja.
“Bagaimana kalau kalian melihat senjata Roh Kelas Kuning yang baru kami datangkan dari ibukota. Pedang itu terbuat dari Inti Siluman Elang yang setara dengan Ranah Alam Langit,” kata Manajer Hong, ia tahu Roh beladiri Xiao Long adalah bertipe Angin.
“Sepertinya menarik, walaupun aku sudah memiliki Senjata Roh Kelas Kuning, tetapi Pedang itu bisa saja diberikan pada generasi jenius di Klan Guan kami,” sahut Guan Yu yang membuat Guan Yi dan Guan Er senang—keduanya berharap merekalah yang akan mendapatkan Pedang itu nantinya bila dibeli oleh Klan Guan.
Xiao Long memberikan Kantung penyimpanan yang baru saja ia beli pada Fang Yuan. Dia juga mengikuti Manajer Hong yang membawa mereka menuju tempat Pedang Roh Kelas Kuning itu dipajang.
Pedangnya sangat panjang dan bagian atasnya melengkung.
“Pedang ini sangat ringan dan harganya juga murah, cuma 100 Keping Emas saja,” kata manajer Hong dengan senyum lebar, tetapi Xiao Long langsung lesu saat mendengar harganya. Itu sangat mustahil baginya untuk membeli Pedang itu.
Guan Yu sangat tertarik dengan Pedang itu dan bila diberikan pada generasi jenius Klan Guan, maka kuota murid Akademi Kekaisaran akan diborong lagi oleh Klan mereka, seperti tahun sebelumnya. Di mana Klan Guan mengambil jatah enam murid dari sepuluh jatah yang disediakan Akademi Kekaisaran untuk Kota Houshan.
“Berikan pada kakak ipar Xiao Long Pedang itu,” kata Fang Yuan yang membuat mereka terkejut mendengarnya.
“F-Fang Yuan, harganya sangat mahal. Kamu simpan saja uangmu untuk membeli Pill atau kebutuhanmu dengan Xiao Yue.” Xiao Long buru-buru menghentikan permintaan Fang Yuan, walaupun sebenarnya ia sangat menginginkan Pedang itu.
Manajer Hong terkejut mendengar Xiao Long mengatakan adik ipar pada Pemuda bertopi caping bambu dan penutup wajah itu, apalagi ia cuma Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang saja, yang merupakan Kultivasi paling dasar.
“Ternyata anak ini yang memberikan Pill Duanzao pada Xiao Yue, tetapi kenapa ia tak meminumnya sendiri. Jangan-jangan dia memiliki Dantian cacat dan tak bisa berkultivasi? Namun, sepertinya ia berasal dari keluarga kaya," gumam manajer Hong tersenyum lebar.
“Ternyata Anda adalah menantu Klan Xiao hehehe ... karena kami tak sempat datang ke acara pernikahan Anda. Maka aku akan memberikan diskon satu Keping emas, jadi tuan muda cukup memberikan 99 Keping Emas saja.”
“Manajer Hong, Xiao Long mengatakan dia tidak membutuhkan Pedang itu,” sela Guan Yu. “Biarkan aku yang membelinya dan aku akan menyuruh Guan Yi memberitahu ayah, kalau Paviliun Shanghui menjual Senjata Roh Kelas Kuning.” Guan Yu tak mau Klan Xiao mengambil barang bagus itu.
Manajer Hong hanya tersenyum dan berkata, “Kami adalah Pedagang dan siapa yang membayar lebih dulu, maka ia yang memiliki barang itu. Karena kami tak boleh membeda-bedakan pelanggan.”
Guan Yu menggigit bibir bawahnya dan mengepal tangannya, karena terlambat mengetahui informasi mengenai Pedang itu.
Fang Yuan mengeluarkan 99 Keping Emas tanpa berkata apa-apa dan langsung menyerahkannya pada manajer Hong.
“Hehehe ... ini tuan muda Long, semoga kamu akan menjadi Pendekar hebat di masa depan!” seru Manajer Hong menyerahkan Pedang itu pada Xiao Long.
Guan Yu dan sepupunya cemberut melihat Xiao Long menenteng senjata Roh Kelas Kuning itu dengan senyum sumringah.
“Baiklah nona Yu, kami akan kembali ke kediaman Klan Xiao. Kalau nona Yu ingin ikut kami boleh saja, tetapi adik iparku ini sudah milik Xiao Yue, lho.” Xiao Long mengejek Guan Yu yang masih penasaran dengan Fang Yuan.
“Hei, siapa yang mau dengan sampah sepertinya! Nona Yu sudah bertunangan dengan Pangeran Ketujuh!” umpat Guan Er menunjuk wajah Fang Yuan.
“Tutup mulutmu itu!” bentak Xiao Long marah pada Guan Er, sehingga gadis remaja itu bersembunyi di belakang Guan Yu.
“Hei, Long! Kau berani melawan Klan Guan kami!” Guan Yi bersiap melawan Xiao Long, tetapi Guan Yu menepuk pundaknya. “Sudah lupakan saja, Klan Xiao hanya semut kecil dan tak perlu diambil hati!” seru Guan Yu meninggalkan Paviliun Shanghui lebih dulu dan sorotan matanya sangat tajam menatap Fang Yuan.
Xiao Long geleng-geleng kepala melihat tindakan Guan Yu itu. Padahal mereka hanya membeli Pedang, tetapi sikapnya seperti bertemu Siluman saja.
“Maaf adik ipar, gara-gara aku kamu jadi terlibat dalam masalah pribadiku dan sekarang kamu dimusuhi oleh Klan Li dan Klan Guan.” Xiao Long menundukkan wajahnya, tetapi ia tak mendengar langkah kaki Fang Yuan. “Eh, ternyata ia malah mampir di pasar loak,” cetus Xiao Long, ternyata ia berbicara pada dirinya sendiri sejak tadi.
“Berapa harga kitab itu?” tanya Fang Yuan melihat kitab lusuh diantara barang-barang bekas yang dijual pedagang tua.
“Ini?” Pedagang tua itu mengambil kitab lusuh yang ditunjuk oleh Fang Yuan, dan ia berpikir sejenak—ia sudah lupa kapan mendapatkan kitab ini dan tak ada yang mau membelinya. “500 Keping perak saja!” sahut pedagang tua itu dengan sopan, karena ada Xiao Long di sampingnya.
“100! Ini uangnya!" tawar Xiao Long.
Pedagang tua itu mengerutkan keningnya, kalau saja Xiao Long bukan tuan mudanya, ia sudah mengusir mereka saat ini.
“Jangan terlalu murah begitu tuan muda, bagaimana 200 keping perak, cukup balik modal saja," keluh pedagang tua itu.
“Cih, padahal itu cuma kitab usang saja, aku yakin kamu mungkin cuma memungutnya di tong sampah,” sela Xiao Long lagi.
Pedagang tua itu tersenyum masam dan akhirnya berkata, “Ya, sudah ... ini kitabnya dan 110 perak saja!” Dia sudah pasrah dengan harga semurah itu.
“Nah, gitu kan, enak! Kita tak perlu berdebat panjang gara-gara kitab usang ini,” kata Xiao Long membayarnya, padahal Fang Yuan sudah memegang 500 keping perak ditangannya. “Simpan saja uangmu itu adik ipar hehehe ....” Xiao Long memberikan kitab lusuh itu.
aneh nih otor nya..
salah mulu ngitungnya
jaman asu ra enak kok ada air mineral...
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/