Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Pagi hari, Ayesha sudah bersiap untuk bekerja, ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk Kevin dan juga dirinya sendiri.
"Ay, ganti pakaianmu dengan yang ada di dalam paperbag itu." Ucap Kevin pada Ayesha.
Ayesha melihat ke arah sofa dan nelihat banyaknya paperbag yang berjejer disana.
"Kenapa memangnya?"
Semua itu pakaian barumu, pakailah dan segera ikut bekerja denganku."
Tanpa membantah lagi, Ayesha mengambil seluruh paperbag dan membawanya ke kamar, ia melihat ada beberapa stel baju kerja resmi, sepatu high heels, dan tas juga dari berbagai brand ternama. Entah kapan Kevin menyiapkan semua ini, yang jelas saat semalam Ayesha kembali ke kamar belum ada semua barang barang ini.
"Aku hanya office girl, masa pakai pakaian resmi begini?" Gumam Ayesha.
"Ay, cepatlah nanti kita kesiangan." Teriak Kevin dari luar kamar Ayesha.
Ayesha segera beganti pakaiannya dan kembali merapihkan dirinya. Ia juga merias wajahnya karna Kevin juga memberikan satu paperbag berisikan alat makeup.
Ayesha keluar dari kamar dan menghampiri Kevin yang menatapnya dengan tatapan entah.
"Kenapa aku harus memakai ini, Kev?"
"Karena mulai saat ini kamu akan belajar menjadi asistenku."
Mata Ayesha membola, "Asisten?" Tanyanya meyakinkan kembali.
Kevin mengangguk. "Personal asistenku atau biasa di sebut PA, kau pasti tau itu."
"Tapi ijasazahku hanya sampai SMA, Kev."
"Kamu kan sudah pernah kuliah selama empat semester, aku rasa itu bisa untuk jadi dasar pekerjaanmu. Lagi pula aku pemilik King Corp, tidak usah cemaskan hal itu." Jawab Kevin degan enteng.
Ayesha hanya mengikutinya saja dan tidak ingin berdebat dengan Kevin.
"Ayo makan, menghadapi masalah hidup juga butuh tenaga." Kata Kevin lagi dan Ayesha segera duduk untuk sarapan bersama dengan Kevin.
Selesai sarapan, mereka berangkat bersama ke kantor. Mereka menjadi perhatian karena Ayesha yang hanya seorang office girl berubah menjadi wanita karir pada umumnya. Bahkan pakaian yang Ayesha gunakan tergolong mewah karena menggunakan pakaian branded terkenal.
Gosip pun bertebaran di gedung perkantoran King Corp, apa lagi kemarin CEO King Corp itu terlihat mengantar Ayesha pulang ke kontrakan dan mereka pergi bersama hingga pagi ini mereka terlihat bersama di kantor.
Ayesha hanya berjalan menunduk di belakang Kevin. Ayesha terlalu malu mengangkat wajahnya dan melihat banyak orang memandang dirinya dengan tatapan penuh tanya.
Ayesha masuk ke dalam lift yang sama dengan Kevin hingga mereka tiba di lantai khusus ruangan CEO dan masuk ke dalam ruangan Kevin yang ternyata sudah ada Syamsul sebagai pimpinan divisi pramubakti, Rudi kepala HRD, Lina sebagai sekertaris dan Jordy sebagai asisten Kevin.
Kevin duduk di kursi kebesarannya dan tanpa basa basi langsung berbicara dengan gaya formalnya.
"Pak Rudi, Pak Syamsul, mulai hari ini jabatan Ayesha bukan lagi sebagai office girl, melainkan personal asistenku." Ucapnya yang diangguki oleh Rudi dan Syamsul.
"Jangan sampai ada gosip bertebaran di King Corp, saya dan Ayesha dulunya adalah teman sekolah. Jika sampai ada yang menggosipkan Ayesha macam macam, kalian berhak menindaknya atau saya yang akan bertindak memecat kalian." Kata Kevin menegaskan.
Tidak ada yang berani bertanya, mereka hanya mengangguki saja dengan menunduk dan menelan salivanya dengan kasar.
"Silahkan keluar." Ucap Kevin dan kini setelah Rudi dan Syamsul keluar hanya ada Lina dan juga Jordy.
"Jordy, ajarkan Ayesha tugasnya sebagai personal asistenku. Beri waktu satu minggu pada Ayesa untuk bisa beradaptasi dengan pekerjaannya. Dan kau Lina, bantu juga arahkan Ayesha."
"Baik Tuan." Ucap Jordy dan Lina bersamaan.
"Maaf Tuan, Apakah ruangan Ayesha bersama saya?" Tanya Jordy pada Kevin.
Kevin tampak berpikir, entah mengapa ia seperti tidak rela jika Ayesha berada satu ruangan dengan Jordy.
"Tidak, tempatkan saja Ayesha bersama Lina di depan ruanganku."
"Baik Tuan." Ucap Jordy tidak membantah.
"Kalian keluarlah dulu, aku akan bicara dulu dengan Ayesha."
Lina dan Jordy pun keluar.
"Kev, apa ini tidak berlebihan?" Tanya Ayesha.
"Kita teman, Ay. Meski aku tidak tau apa yang terjadi padamu, tapi aku tau kamu membutuhkan bantuanku meski aku tidak tau bantuan itu dalam hal apa."
Ingin rasanya Ayesha berhambur memeluk Kevin dan mengucapkan beribu kata terima kasih padanya, namun Ayesha masih dikuasai oleh akal sehatnya dan menahan semua itu.
"Sekarang bekerjalah dengan baik, rubah hidupmu, Ay. Siapa lagi yang bisa merubah hidupmu selain dirimu sendiri." Kata Kevin dengan sangat bijak.
Ayesha melihat ke arah wajah Kevin. "Terimakasih, Kev. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu." Ucap Ayesha dan Kevin membalasnya dengan tersenyum.
Ayesha segera keluar dan melihat sudah ada meja kosong di sebelah meja Lina.
"Sini, Ay. Sebelah aku." Kata Lina dengan ramah.
Ayesha tersenyum. "Makasih, Mbak."
"Aku gak nyangka ternyata kamu teman Tuan Kev."
"Iya, aku, Kevin, Kenzo dan Keysha dulunya satu sekolah."
"Ya, mereka triplets ya?" Tanya Lina dan Ayesha nengangguk.
Sebenarnya Lina sendiri merasa bingung, jika Ayesha satu sekolah bersama bos nya itu, bukankah itu artinya jika Ayesha adalah anak orang berada? Mengingat sekolah bos nya itu begitu populer dikalangan orang kaya. Namun Lina tidak berani bertanya banyak karena takut dikira mengorek kehidupan Ayesha, apalagi ia akan berhadapan langsung dengan bos nya jika berani berpikir macam macam tentang Ayesha.
Jordy dan Lina begitu kompak mengajari Ayesha banyak hal soal tugas tugasnya dan pekerjaannya, Ayesha yang pada dasarnya memang pintar cepat meresapi apa yang di ajarkan oleh Jordy dan Lina.
**
"Ram... Kita pindah saja yuk dari rumah orang tuamu." Bujuk Tiara.
"Tidak bisa Ra, mendiang ayahku bilang aku tidak boleh meninggalkan rumah apapun yang terjadi."
"Tapi kan, Ram. Ibumu sudah keterlaluan."
"Maklum saja, Ra. Namanya juga orang tua, dan Ibu tidak ada pendamping, wajar jika terlalu sensitif."
Tiara hanya menghela nafasnya saja. Rama sulit sekali dibujuk jika soal meninggalkan rumah.
"Apa sudah ada kabar dari mantan istrimu?" Tanya Tiara nengalihkan pembicaraan.
"Mantan istri siapa? Ayesha maksudmu? Sampai detik ini aku belum pernah menceraikan Ayesha. ayesha masih istri sah ku." Tegas Rama.
Tiara hanya memutar malas bola matanya, bahkan Rama masih saja mempertahankan rumah tangganya bersama Ayesha meski ia tidak tau keberadaan Ayesha.
"Ram.. Tapi kamu gk kasih semua uang gajimu pada ibu semua kan? Aku dan anakmu juga harus kamu nafkahi."
"Ra, tolong jangan bikin aku pusing, aku bisa mengatur keuanganku, kamu bisa percaya padaku."
"Tapi jika nanti Ayesha kembali, apa kamu tetap akan menafkahinya? Gimana kamu membaginya antara Ayesha, ibu dan aku? Aku yang harus mendapatkan besar ya karna ada anak diantara kita."
"Lihat nanti saja, Ra. Aku mau fokus dulu cari Ayesha karna aku tidak mau kehilangan dia. Dan jangan tanya soal nafkah, aku pasti bisa berlaku adil dan tau apa yang barus aku lakukan."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Masuk Bab 20, aku ajuin kontrak novel ini dulu ya. Maaf kalau nanti up nya telat atau hanya 1 Bab karna nungguin lulus kontrak dulu.
Bantu Vote, Like, koment dan hadiah trs ya.. Makasih teman teman reades😘