Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Ibu Hasanah pulang dari tempat arisan, terkejut melihat cafe nya sudah tutup.
"Lo kok sudah tutup kemana ini anak anak gumam nya sambil memasuk kan motor nya kedalam rumah
Buk Hasanah lalu menjagang motor nya kemudian berjalan menuju kamar Dinda terlihat tertutup rapat, lalu ibu Hasana menuju kamar Desi dan Lina begitu juga tertutup rapat
"ini pada kemana anak anak, apa ada acara diluar sana, tapi kok tidak bilang bilang gumam nya
Lalu ibu Hasanah mengambil ponsel nya di dalam tas nya mencoba menghubungi Dinda tapi hasil nya nihil, begitu juga Lina dan Desi
Tidak ambil pusing berjalan kedepan ibu Hasanah menutup pintu dan teralis nya, lalu mematikan lampu ruangan tamu, lalu menuju kamar nya tidur
Sedang Dinda didalam kamar masih menangis kawatir jika ibu Fatih benar benar melapor kan ke polisi dan menutup cafe nya
Disisi lain Dinda juga merindukan Azzam karna setelah kejadian itu Dinda tidak pernah komunikasi dan azzam juga tidak memberi kabar, dalam hati Dinda bercampur campur masalah seperti es campur
...****************...
Ditempat lain terlihat Desi dan Lina sedang duduk santai menikmati udara sejuk di malam hari, di taman belakang cafe
Sebenar nya Desi dan Lina tahu dan mendengar kan pertikaian antara Dinda dan ibu Fatih, tapi mereka diam saja, sengaja menguji nyali Dinda, dengan alasan memberi pelajaran pada nya, karna kemaren sudah berani membuat Azzam malu walau pun itu gagal
"kok suasana sepi mbk tanya Desi sambil melihat kebelakang
"mungkin ditutup sama Dinda jawab Lina
" ha ha ha ha kasian dia mbk tawa ledek Desi
"biar saja, sekali kita beri sensasi dia ucap Lina
"iya benar mbk, biar tahu dia kalau yang butuh hiburan bukan dia saja ucap Desi sambil mengambil Snack didepan nya
"iya Des, aku juga lagi gak mut butuh hiburan ucap Lina sambil meminum Aqua
"bagaimana kalau besok kita helling mbk ajak Desi
Kemana juga Des ucap Lina
"ke sawah nemui mas Azzam, sambil mintak cape ke mas Azzam bagaimana mbk? Tanya Desi
"emmmm........ membolak balik kan bola wata Lina sambil menarik kan janggut nya ke telapak tangan kanan nya
"ayo lah mbk ..... Ajak Desi merengek sambil menggoyang kan tubuh Lina
"baik lah ayo... Jawab Lina tersenyum kearah Desi
"yes ....... Terasa senang Desi karna pintak nya terpenuhi oleh Lina
"tapi jangan nakal Lo pakek baju yang pantas
"emang nya kenapa mbk, tanya Desi
"iya biar enak saja dipandang, kasihan mas Azzam kalau Mandang kita pakai baju kayak gini sambil melihat penampilan sendiri Lina
"iya ok, mbk tenang saja jawab Desi tersenyum ceria kearah Lina
Mereka mengobrol begitu asik dan ceria nya seolah olah dunia milik nya sendiri.
Desi dan Lina Memeng jarang sekali liburan yang ada di pikiran nya hanya uang uang ... Kerja dan kerja
sehingga mereka tidak sempat untuk berlibur atau bermain kemana mana. sebenar nya ibu Hasanah selalu mengingatkan kepada Lina dan Desi agar sesekali liburan atau jalan jalan, tapi mereka berdua tidak mau
ibu Hasanah tidak pernah menekan Lina dan Desi untuk harus menjadi ini itu, tapi mereka nya yang menginginkan nya,
Iya wajar saja jika Lina dan Desi menginginkan seperti anak anak yang lain yang dipenuhi semua kebutuhan nya oleh orang tua nya. sedang Lina dan Desi harus mencari sendiri jika menginginkan sesuatu yang dia sukai
Tapi semua itu membuat diri Lina dan Desi menjadi wanita yang mandiri tangguh dan bertanggung jawab