NovelToon NovelToon
BRAVE LOVE

BRAVE LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: PimCherry

Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.

Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.

Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.

Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.

Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOMMY BUKAN ISTRINYA

"Uncle, apa Uncle tidak ingin berkeliling Pulau Bali?" tanya Wesley.

Wesley berusaha menghibur Tuan George Orlando yang terlihat murung. Sejak bertemu dengan Alex, Tuan Orlando kembali teringat pada istrinya yang telah pergi meninggalkannya.

"Kalau saja putriku masih hidup, tentu aku tak akan sendirian seperti ini, Wes," ucap Tuan Orlando.

"Ingat nasihat dokter, Uncle. Uncle tidak boleh stres," ucap Wesley mengingatkan.

"Bagaimana kalau kita berjalan jalan di pantai, Uncle?" tanya Wesley.

Setelah mempertimbangkan, Tuan Orlando akhirnya menerima ajakan Wesley. Wesley sudah bagaikan seorang putra untuknya. Pria itu sudah menemaninya sejak ia lulus kuliah. Bahkan Tuan Orlando kembali memintahnya kuliah S2, sembari menjadi asisten pribadinya.

Usia Wesley yang persis sama dengan putrinya, membuat Tuan Orlando tak merasa kesepian dan terlalu bersedih. Namun, saat tadi melihat Alex, ia kembali teringat akan istrinya, yang tentu saja akan mengingatkannya pada putri mereka.

Keduanya turun menggunakan lift menuju lobby. Axton telah menyiapkan sebuah mobil yang dikhususkam untuk mengantar Tuan Orlando ke mana pun.

Saat sampai di lobby, Tuan Orlando sedikit menyipitkan matanya ketika melihat Axton dan juga Alex. Namun, saat itu Alex sedang dituntun oleh seorang wanita.

"Wes," panggil Tuan Orlando.

"Iya, Uncle," Saat sedang berdua, Wesley memang memanggil Tuan Orlando dengan sebutan Uncle, sementara ketika bekerja, ia akan memanggil eengan sebutan Tuan.

"Aku ingin bertemu lagi dengan anak itu," ucap Tuan Orlando. Ketika matanya melihat wanita yang menggenggam tangan Alex secara lebih jelas, hatinya seakan ingin menangis. Ia merasa melihat istrinya, Elizabeth, saat muda dulu.

Tuan Orlando berjalan bersama Wesley dan mendekati mereka, "Elizabeth."

Tuan Orlando yang seakan melihat keberadaan Elizabeth dan saat ini begitu merindukannya, langsung berjalan mendekat. Wesley pun dengan sigap berada di sampingnya karena ia tak ingin terjadi hal yang buruk pada atasannya itu.

"Elizabeth."

Panggilan itu membuat Axton, Alex, dan juga Jeanette menoleh. Alex yang memang sudah mengenal Tuan Orlando pun melepas genggaman tangan Jeanette dan menghampiri Tuan Orlando.

"Glenpa," Alex menyapa Tuan Orlando sambil tersenyum.

Tuan Orlando menengadahkan wajahnya ke arah Jeanette. Matanya tak salah, wanita itu begitu mirip dengan Elizabeth, hanya saja warna rambutnya yang sedikit kecoklatan, sama seperti dirinya.

"Selamat siang, Tuan," sapa Jeanette, "Ayo kita pulang, sayang."

Jeanette berusaha meraih tangan Alex dan berpamitan kepada Tuan Orlando. Tuan Orlando seakan tak ingin melepaskan tangan Alex, agar wanita di hadapannya ini tetap berdiri di sana dan mengobati kerinduannya pada istri yang sangat ia cintai.

"Maaf, Tuan. Taksi kami sudah datang," ucap Jeanette.

"Tuan," bisik Wesley di telinga Tuan Orlando. Akhirnya Tuan Orlando melepaskan genggamannya pada Alex dan merelakan kepergian keduanya.

"Wes, selidiki mereka," bisik Tuan Orlando. Ada sesuatu di hatinya yang mengatakan bahwa wanita itu memiliki hubungan dengan istrinya. Apakah mungkin wanita itu adalah putrinya? Tapi, ia sendiri yang menggendong bayi perempuan itu ketika telah dinyatakan meninggal. Wajah Tuan Orlando seketika berubah.

"Anda baik baik saja, Tuan?" tanya Axton yang melihat wajah Tuan Orlando yang sedikit pucat.

"Aku akan membawanya kembali ke kamar," ucap Wesley.

"Aku akan membantumu," Axton membantu Tuan Orlando setelah sebelumnya ia melihat Jeanette dan Alex telah pergi.

*****

Jesslyn berteriak dengan kencang karena ia tak bisa menemukan Hansen. Rasa takut mulai merasuki dirinya. Sudah susah payah ia merebut Hansen dari tangan kakaknya, ia tak mau pernikahannya hancur dan membuat ia ditertawakan oleh kakaknya.

"Tidak! Hansen tak boleh menceraikanku. Aku harus melakukan sesuatu. Tapi ... Di mana aku bisa menemukannya? Ahhh, rumah Mom Lena."

Jesslyn segera membersihkan diri dan berganti pakaian. Dengan mengendarai mobil miliknya yang dibawa pulang oleh supir dari klub semalam, ia pun pergi.

Sementara itu di rumah sakit,

"Bagaimana keadaan Joanna, El?" tanya Hansen pada pengasuh putrinya.

"Belum ada perubahan, Tuan. Tapi tadi dokter bilang demamnya sudah sedikit turun."

"Baiklah. Kamu boleh pulang. Ini ongkos untukmu," ucap Hansen membuka dompet dan menyerahkan beberapa lembar uang.

"Baik, Tuan. Terima kasih," Eliza pun kembali ke rumah yang ditempati oleh Hansen dan Jesslyn.

Setelah pengasuh putrinya itu pergi, Hansen masuk ke dalam ruangan perawatan Joanna. Melihat putrinya tertidur dengan wajah yang sedikit merah karena demam, membuat rasa bersalahnya kembali datang. Ia bahkan sudah tak peduli dengan perusahaannya saat ini, karena baginya Joanna lebih penting.

*****

"Mom! Mom!"

Mom Lena yang sedang berada di taman belakang sambil berkebun dan merapikan taman bunganya, mengernyitkan dahinya karena mendengar suara teriakan menantunya yang memanggilnya.

"Bisakah kamu memelankan suaramu? Mommy tidak tuli," ucap Mom Lena ketika Jesslyn sudah berada di hadapannya.

"Mom, apa Hansen ada di sini?" tanya Jesslyn.

"Hansen? Memangnya kamu tidak tahu ke mana suamimu pergi?"

"Aku perlu bicara dengannya, Mom. Tapi aku tak menemukannya di mana pun," ujar Jesslyn.

"Istri macam apa kami, suami pergi tidak tahu. Apa kamu berpesta lagi bersama teman temanmu?!" Mom Lena tiba tiba saja meninggikan suaranya.

"Mom, aku bicara baik baik."

"Tapi sikapmu itu tidak baik. Apa kamu tahu kalau perusahaan sedang dalam masalah? Tidak kan?! Yang kamu tahu hanya berpesta saja."

"Perusahaan bermasalah?" tanya Jesslyn.

"Ya! Dan itu semua karena kebiasaanmu yang menghambur hamburkan uang. Tak bisakan kamu bersikap sebagai seorang istri yang baik?"

"Apa maksud Mom? Apa aku harus jadi seperti Mom? Yang hanya di rumah dan merawat tanaman seperti ini? Jari jariku bisa terluka dan kasar."

Mom Lena menghela nafasnya dan berusaha menahan amarahnya. Ia mulai menyesal menjadikan Jesslyn menantunya, tapi saat itu ia sangat mendambakan seorang cucu dan Jesslyn lah yang memberikannya. Jujur, ia merindukan Jeanette, wanita lembut dan baik.

"Cari sendiri di mana Hansen. Mommy bukan istrinya," ucap Mom Lena dengan ketus.

Jesslyn berdecak kesal kemudian menghentakkan kakinya dan pergi dari kediaman Keluarga Daniel. Jika perusahaan sedang bermasalah, maka ada kemungkinan Hansen sedang berada di perusahaan. Jesslyn pun melajukan mobilnya ke Perusahaan Daniel.

Mobil yang dikendarai Jesslyn berhenti persis di depan Perusahaan Daniel. Tanpa memarkirkan mobilnya, ia langsung turun dan masuk ke dalam perusahaan. Mobil milik Jesslyn diparkirkan begitu saja di area drop off, membuat petugas keamanan kesulitan karena mobil Jesslyn mengganggu lalu lalang mobil yang lain.

Ia masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan. Para pegawai yang berada di sana hanya melihat saja, tapi tak sedikit yang mencibir karena penampilan Jesslyn yang tak sesuai dengan tempat, bahkan bisa dibilang ia berpakaian layaknya wanita malam.

Brakkk!!

🧡 🧡 🧡

1
Nia Marlyana
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
solehatin binti rail
sipppp ceritanya
Arie
Luar biasa
Firman Junior
Drama y ke banyakan....bertele"...
Vivi Abdi Aza
Luar biasa
Yantik Purwati
keren
Nini Tuti
Luar biasa
Isna Vania
happy ending Thor, seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
akhirnya unboxing Lg Jeanette nd axton😄
setelah 5 tahun ..
karma untuk jessyln yg jahat /CoolGuy/
Vissilmi Albas
Kecewa
Diana Anisa Dewi
Luar biasa
Isna Vania
pergi yg jauh jannete, strong women
kmu pasti bisa /Smile/
Isna Vania
kasian jennet , ke 2 ortu nya pilih kasih, lebih memihak jessyln /Grimace/
Isna Vania
hadir Thor /Kiss/
Inda Hana Parera
One masih penasaran siapa kira" pacar Zero 😀😀😀😀
Cecilia Gracemargaretha: kok felling gw zero tuh pacaran sama five lagi,kan sama2 aneh😭😆😆😆
total 1 replies
Evi Sirajuddin
Kasian One 🤣🤣🤣🤣🤣
besok Otewe masuk rumkit lg deh
Evi Sirajuddin
suka bnget dgn ceritanya
Tdk membosankan ..
menarikkkkk❤️🔥
Ayu
kata nya ank orang kaya tapi kok gk bw atm
Ayu
bayi nya di ambil lelaki yg sm2 menunggu di sebelah orlando
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!