"hey... kalo jalan itu matanya di pakai biar gak nabrak orang" triaknya si empu gadis
"eh sorry sorry gue gak sengaja, habis nya loe juga yang salah kenapa loe gak ngehindar sih ege" jawab si cowok
"sialan loe malah nyalahin gue, loe kenapa sih jalan gak hati-hati udah tau jalan bukan milik moyang loe malah sok sok an jalan tanpa lihat-lihat kan jadinya gue yang jadi korban" ujar gadis itu sewot
"iya iya gue minta maaf tadi itu gue buru-buru karna mau ke perpustakaan (tokoh buku) takutnya nanti gak keburu karna tutup"jawab si cowok
"la kenapa kita samaan ege, gue juga mau ke sana, yaudah yok kita barengan aja gimana kesana nya" tawar si gadis
"ya sudah ayok kita jalan".jawab si empu cowok
" Kenalin nama gue mayla Kayla, biasa di panggil kayla" ujar Kayla sambil mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri
"o...nama gue Nadif Ali , panggil aja Nadif" jawab Nadif sambil menyambut tangan Kayla
"maaf ya yang tadi, karna buru-buru jadi nabrak loe" ujar nadif merasa bersalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SIMA MERRYMAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Seperti janjinya , jam 7 malam Nadif berangkat kerumah Kayla dengan membawa beberapa buku novel dan juga foto copy naskah novel hasil karya nya.
Dengan hati riang dia menjalan kan sepeda motor metic nya membela jalanan, karna Jarak rumah Kayla dengan nya membutuh kan waktu 20 menit , hingga sampai di depan rumah Kayla dia menaruh sepeda motor nya lalu berjalan menuju pintu rumah Kayla lalu mengetok nya.
Tok
Tok
Tok
"assalamualaikum" ucap Nadif
muncul lah seorang wanita paru baya yang wajah nya mirip sekali dengan Kayla membukakan pintu rumah.
" Selamat malam Bu" kata Nadif
" malam, cari siapa ya" ujar wanita paru baya itu sambil menelisik tampilan Nadif
"saya mencari Kayla Bu, Kayla nya ada..?" tanya Nadif
"iya ada, ayok masuk dulu .." kata wanita separuh baya itu sambil meminta nya untuk masuk
"kamu temen sekolah nya Kayla ya.?" tanya ibu Kayla
"bukan Bu, saya temen biasa, perkenalkan nama saya Nadif"kata Nadif sambil memperkenalkan diri
"O.. Kenalkan saya Bu Siti ibunya Kayla " kata ibu kayla
"Tunggu sebentar Bentar dulu ya saya buatkan minum dulu dan sekalian saya panggilkan Kayla" ujar Bu Siti lagi
Bu Siti pun melangkah pergi meninggalkan ruang tamu menuju kamar anaknya.
"kayla kamu sedang apa..? Itu di depan ada yang mencari mu " Kata Bu Siti
" Siapa Bu?" Sahut Kayla sambil melangkah kan kakinya ke ruang tamu
" O..loe yang datang ayok duduk dulu.." ujar Kayla
" iya "
"Kamu gak papa kan tadi ketemu sama ibuku.?" tanya Kayla
"tidak apa apa"jawab Nadif
" ibu memang nya seperti , jangan di ambil hati ya" kata Kayla
"tidak apa , O iya maaf ya jadi aku menganggu kamu" kata Nadif
" tidak apa kok tadi aku cuman lagi santai saja" kata Kayla
"ini gue bawakan apa yang loe minta tadi siang".kata Nadif
"wah.. gue tadi siang hanya menguji lie saja kok. Gue udah yakin kalo loe penulis novel. Apa lagi anak anak sekolah tadi yang udah memastikan kebeneran kalo loe seorang penulis novel. Jadi gue semakin bertambah yakin. Oh ya mau minum apa..? Kata Kayla
"tidak usah repot " ucap Nadif
"tidak..sebentar ya aku ambilin"
Kayla sembari melangkah masuk ke ruang tengah dengan membawa novel dan foto copy naskah pemberian Nadif meninggal kan laki laki itu sendiri, sebelum menuju dapur ibu kayak langsung memanggil dan memberikan minuman kepada Kayla untuk di berikan kepada temannya.
"Kayla ini kamu bawah kedepan" kata Bu Siti
"iya Bu" ucap Kayla
"tunggu Kayla" ujar Bu Siti menghentikan Kayla
" ada apa Bu?" ucap Kayla
"siapa dia Kayla" ucap bu siti
"dia temen ku Bu" ucap Kayla
"Dimana rumah nya..? Tanya Bu Siti
"kraton" jawab Kayla
"Dia masih sekolah apa sudah bekerja..? Tanya Bu Siti lagi
"Dia sudah lulus 3 tahun yang lalu , dan sekarang menjadi seorang penulis Bu"ujar Kayla
"seniman..?" kata Bu Siti
Kayla hanya mengangguk
"terus apa itu tadi yang kamu bawah.? Ucap Bu Siti
" buku novel dan foto copy naskah hasil karya dia Bu" ujar Kayla
" untuk apa dia memberikan mu itu?" kata Bu Siti
"aku yang meminta nya tadi siap Bu, untuk membuktikan bahwa dia bener bener seorang penulis novel. Karna di jaman sekarang banyak sekali orang yang mengaku ngaku seniman. Namun di mintai bukti hasil karyanya sia tak bisa membuktikan. Sedangkan dia bisa Menunjukkan buktinya kepadaku kalo dia seorang penulis novel" ujar Kayla
"Huh ... Apa yang bisa di banggakan dari seorang seniman" kata Bu Siti dengan wajah sinis nya
Kayla pun tak menyahut dia terus melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dimana Nadif sedang menunggu nya.
" Maaf menunggu lama" ujar Kayla
" Tak apa" kata Nadif
Kayla meletakkan minuman nya di atas meja. Setelah meletakkan minuman Kayla pun duduk di sofa yang ada di depan Nadif duduk.
Sesaat keduanya sama-sama diam. TaK ada yang memulai membuka obrolan, Hanya sesekali keduanya saling pandang kemudian sama sama tersenyum.
"loe kok diam saja di dari tadi" ujar Kayla
"Lalu apa yang harus gue katakan" ucap Nadif
"Di minum dulu teh nya, maaf yang ada hanya itu saja" ujar Kayla
"tak apa , bukan minuman kok yang gue inginkan" ujar nadif
"Lalu apa yang loe inginkan..?" ucap Kayla
"Bertemu dengan loe" ujar nadif ambil tersenyum
" ini sudah bertemu kenapa loe diam" ucap Kayla dengan menggoda Nadif sambil tersenyum
"memandang wajah mu rasanya gue tak bisa mengucapkan kata-kata" tutur Nadif
"iih... mentang mentang seniman malah berpuisi lagi " ucap Kayla
"loe gk suka ya" ucap Nadif
"Suka" sahut Kayla
"Sungguh " kata Nadif
" Sungguh " kata Kayla
keduanya sama-sama kembali diam. Sementara di ruang tengah Bu Siti tampak wajah nya menunjukkan rasa kurang suka. Bu Siti berharap anak nya punya teman lelaki yang mapan pekerjaan tetap dan yang pasti kaya raya. Bukan malah seorang seniman pemula yang belum punya apa-apa.
Lagi pula belum ada cerita seorang seniman jadi orang yang sukses , bisa membahagiakan keluarga nya. Jangan mengurus rumah tangga . mengurus diri sendiri saja kadang gak bisa.
"em loe dulu sewaktu di sekolah Deket sama cewek gak atau pacar gitu..? Tanya Kayla
"enggak pernah Deket sama wanita apalagi punya pacar . emang nya kenapa" ujar nadif
" yang bener , masak sih enggak punya pacar kan loe ganteng" kata Kayla
" beneran. tak percaya ya sudah" ucap Nadif
"kenapa loe tanya tanya seperti itu" ujar nadif kembali
"ya gue pingin tahu saja" kata Kayla
"kalo loe udah tau emang nya mau apa" tanya Nadif
"ya jadi hati gue gak ragu dan bimbang lagi" ceplos Kayla
"Emang nya loe mau nerima gue sebagai temen loe atau pacar loe" ujar nadif
"kenapa tidak" seru Kayla
begitulah obralan yang keluar dari mulut mereka . hingga pukul 9 malam ayah Kayla pulang dari tempat nya bekerja .
Dengan sopan Nadif memberi salam kemudian memperkenalkan diri pada ayah Kayla yang tampak nya menerima dengan baik.
"kenal kan pak saya teman nya Kayla" ujar nadif mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri
"em.. Kenal kan juga saya bapaknya Kayla , panggil saja pak ridho" ujar bapak Kayla menyambut ukuran tangan nadif
"temen sekolah Kayla ya" tanya pak ridho
"bukan pak. Saya cuman teman biasa." kata Nadif
" O ... apa nak Nadif ini sudah bekerja..?" tanya pak ridho
"menulis pak" jawab nadif
"menulis apa..?" ucap pak ridho
"dia ini menulis novel pak" bukan Nadif yang menjawab melainkan Kayla
"O.. Jadi kamu ini seniman dong , hebat kamu" ujar pak ridho bangga dengan lelaki di depan Nya ini karna jaman sulit menemukan seorang seniman.
"iya pak. Baru merintis" ujar nadif
"ya sabar saja nanti juga berkembang sendiri kamu harus giat memperkembangkan bakatmu itu" ujar pak ridho
"iya pak" ucap nadif
"ya sudah lanjutkan saja obrolan kalian saya pamit masuk kedalam soal nya udah gerah" ujar pak ridho sambil tersenyum
"iya pak" ujar nadif
Selepas bapak Kayla masuk kedalam meninggalkan putri nya dengan nadif.pak ridho melihat istrinya tengah duduk sendirian sambil menyaksikan acara televisi. bapak Kayla hanya bisa menghela napas panjang melihat kelakuan istrinya itu