Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 25" Kristal Hati Egi 25
Mentari hari ini telah muncul dengan sinar nya yg menghangatkan tubuh, sinar itu masuk ke celah gorden kamar Egi, tubuh kekar itu masih terlentang di atas kasur, perut nya berbunyi tapi tidak di hiraukan akan suara nya .
Ferry masuk dengan membawa semangkuk bubur dan segelas air putih . Egi masih terpejam , rambutnya begitu kusut.
" Bang bangun , makan dulu" Ferry menarik selimut yg membungkus tubuh kekar Egi hingga membuat nya terkejut. Membuka mata malas nya, jujur tak ingin membuka mata lagi karna ia tak mau melihat dunia lagi, sebab dunia yg ia harapkan itu tak indah harapan nya ,kini hanya luka tersayat yg mampu membuat nya lebih terpuruk. Jalan untuk menggapai cinta dari Arin dulu penuh rintangan menghadang, tapi karna keseriusan nya ia mampu memberikan cinta tulus nya untuk gadis itu, tapi setelah impian gadis itu terlaksana malah dia tega menyakiti hati Egi.
" Sakit " suara Egi dengan lemas meremas perut nya, membuat Ferry panik ia menaruh terlebih dahulu mangkuk dan gelas itu ke atas meja.
" Bang makan ya, sakit perut itu karna kau belum makan, aku suapin ya" Ferry membantu nya untuk bangun . dengan menahan air mata nya Ferry membangunkan tubuh kekar Egi dengan penuh kasih sayang.
Egi hanya mengangguk, mungkin sudah terlalu sakit jadi ia mau makan .Setelah beberapa hari ini belum makan sama sekali.bibir nya kering .
Ferry menyuapi nya dengan tangan bergetaran. Melihat sang abang yg seperti ini.
" Bang gimana enak?" Ferry mengelus pipi Egi dengan pelan memandangi wajah nya sambil tersenyum tipis. Senyuman itu palsu, karna di balik nya ada kesedihan.
" Enak" bibir Egi bergetar mulut nya penuh , tangan itu mengelus kaki sang adik, Air mata nya terus mengalir, bagaimana tidak sedih karna melihat kasih sayang sang adik . Wajah Ferry penuh rasa ke khawatiran, karana abang nya sangat terluka .
Setelah habis ,Ferry memberikan minum nya dan obat itu , Wajah Egi begitu pucat. Mata nya seperti panda.
Egi pun meminum nya dengan pelan , kedua tangan nya memengangi Gelas dengan bergetar.
Setelah minum obat, Egi pun menaruh gelas nya di atas meja lagi. Perut itu sakit, membuatnya guling - guling ke sana kemari.
" Bang ke rumah sakit aja ya? Aku takut kenapa - kenapa"Ferry menyimpan obat itu di atas meja sebelah mangkuk.
" Iya benar tuh ,Gi kita ke rumah sakit aja ya, gua takut elu kenapa - kenapa" Aura muncul di susul Alvin di belakang nya.
" Gi elu sakit, ayo ke rumah sakit aja, takut nya nggak ketahuan" Alvin mendekati sambil tersenyum. Alvin begitu cemas karana Egi calon yg tepat untuk Aura . Alvin tau selera dari sang adik . Karna jelas sekali kalau gadis itu begitu mencintai Egi.
Belum di jawab , tubuh kekar itu tumbang, kedua matanya terpejam rapat, bibir itu bergetar karna menahan sakit.
Tanpa banyak bicara lagi, Alvin membopong tubuh Egi dan membawa nya ke mobil. Di susul Ferry dan Aura. Mereka begitu panik karna Egi pucat sekali.
Setelah tancap gas mereka sampai di rumah sakit tujuan.
Dokter pun langsung datang membawa brankar darurat. Egi di bawa masuk ke dalam ruangan IGD. Mereka menunggu dengan cemas.
Setelah menunggu cukup lama , akhirnya dokter pun keluar.
" Dok Gimana kondisi abang? Ferry langsung bangkit dan mendekati sang dokter dengan cemas .
" Kondisi nya lemah, karna kurang asupan makanan, lambung nya terganggu." Dokter berdiri dengan melepas masker nya .
" Tapi nggak ada hal buruk kan dok?" Alvin membuka suara nya ikut bertanya.karna ingin tau.
" Sejauh ini nggak ada" Dokter tersenyum sambil memandangi mereka .mereka begitu panik dan takut akan kondisi Egi.
"Thank ya dok . Kami boleh masuk?" Aura membuka suaranya sambil tersenyum tipis tangan nya menyeka air mata yg jatuh tanpa di undang.
Dokter hanya mengangguk lalu melangkah menuju ruangan.nya lagi. Mereka masuk dengan cemas.
Egi sakit karna memikirkan semua itu, pasalnya lelaki itu belum bisa mengikhlaskan Arin begitu saja . Maka sangat hancur. Hatinya masih ada untuk gadis itu, walau berusaha untuk membuang jauh kenangan itu.
Egi membuka kedua mata nya melihat ke arah mereka, tak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut nya . karna malas untuk berdebat hanya untuk hal pahit itu.
Mereka paham betul maka tak berani membuka suara nya . Agar lelaki itu tidak semakin drop kondisinya.
smngt kak/Heart/