Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Satu bulan telah berlalu, hubungan Roseline dan William terlihat semakin dekat, meskipun William tetap dengan sikap datarnya, namun sekarang William terlihat sering memberikan perhatiannya pada Roseline.
Hari ini kebetulan William sedang libur, jadi sejak bangun tidur William terus berad di mansion, bahkan William menikmati hari liburnya hanya dengan berenang di kolam mansion, karna biasanya William akan menikmati hari liburnya di tepi pantai hingga menjelang larut malam.
Begitu juga dengan asisten Hans, dia merasa lega karna akhirnya bisa menikmati hari liburnya dengan bersantai ria, tidak seperti biasanya yang akan menemani Tuannya di tepi pantai meskipun hari libur.
Roseline yang baru bangun dari tidurnya, dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya, karna sejak raga Roseline di tempati oleh Ranti, jiwa Roseline yang biasanya selalu mandi saat bangun pagi, maka tidak dengan sekarang, Roseline dengan jiwa Ranti dia hanya mencuci mukanya saja, dan akan mandi saat hari sudah siang, kecuali jika hendak pergi maka terpaksa mandi pagi.
Setelah selesai mencuci mukanya Roseline segera keluar dari kamarnya, untuk pergi ke meja makan karna merasakan perutnya yang terasa lapar.
'' Selamat pagi Nona Muda '' sapa pelayan wanita dengan tersenyum sopan.
'' Pagi juga '' balas Roseline tersenyum.
'' Eh, apa Tuan Muda kalian sudah berangkat ke perusahaan ?'' tanya Roseline saat tidak melihat William di meja makan, dan sekarang sudah hampir jam tujuh.
'' Maaf Nona Muda, Tuan Muda sedang berenang di kolam renang '' jawab pelayan wanita itu.
'' Hah,, berenang, apa dia tidak ke kantor '' beo Roseline melihat ke arah pintu samping mansion, yang langsung mengarah ke kolam renang.
Pelayan wanita itu tersenyum, saat mendengar perkataan Nona Mudanya yang melupakan jika hari ini adalah hari libur. '' Sekarang hari libur Nona, jadi Tuan tidak ke perusahaan '' ujar pelayan wanita itu.
Roseline menepuk jidatnya pelan. '' Haiss,,, nasib orang pengangguran, sampai lupa hari ini hari apa '' gerutu Roseline sedikit malu pada pelayan wanita di depannya.
'' Nona, apakah anda akan sarapan dulu, atau mau menunggu Tuan ?'' tanya pelayan wanita itu .
'' Tunggu Tuan Muda saja deh '' jawab Roseline.
'' Baik Nona Muda ''
Roseline lalu pergi ke kolam renang, untuk menemui William yang sedang berenang.
'' Nona Muda '' sapa Pelayan Robert membungkukkan badannya.
Roseline hanya membalas sapaan pelayan Robert dengan tersenyum mengangguk.
'' Paman, sini handuknya, Paman kerjakan saja pekerjaan Paman '' pinta Roseline.
'' Baik Nona '' Pelayan Robert memberikan handuk yang sejak tadi tersampir di sikunya pada Roseline.
'' Kalau begitu saya permisi Nona ''
Roseline menganggukkan kepalanya.
Setelah kepergian Pelayan Robert, Roseline lalu duduk di kursi tepi kolam, sembari menunggu William yang sedang berenang seorang diri.
Sedangkan William yang baru menyadari akan keberadaan Roseline dia segera menepi.
'' Mana Paman Robert ?'' tanya William.
'' Aku suruh kerjakan pekerjaannya '' jawab Roseline dengan salah satu tangannya ia gunakan untuk menyangga dagunya.
'' Kenapa dengan mukamu itu, lesu sekali ?'' tanya William sembari naik ke atas kolam, yang mana memperlihatkan tubuh kekarnya, karna saat ini William hanya mengenakan celana renang, dan itu membuat jantung Roseline berdegup tidak karuan, namun Roseline masih bisa mengontrol degup jantungnya.
'' Aku lapar '' ujar Roseline memberikan handuk yang ia pegang pada william.
William hanya menahan senyumnya, sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, dan setelah itu William meraih jubah mandi yang tersampir di sandaran kursi dan memakainya.
'' Ayo, sarapan '' ajak William.
Roseline mengangguk dan mengikuti langkah William yang masuk ke dalam mansion. Namun langkah William terhenti saat melihat Anna yang berdiri tak jauh darinya, membuat Roseline yang berjalan di belakangnya menabrak punggungnya.
Dug
Aduhh
'' Bisa tidak kalau jalan itu jangan berhenti tiba tiba '' omel Roseline.
'' Maaf '' ucap William mencoba menyentuh dahi Roseline, namun langsung di tampik oleh si empunya.
'' Mau apa ?'' tanya Roseline sinis.
'' Cuma mau periksa dahi kamu, benjol apa tidak '' sahut William.
'' Tenang saja, masih aman '' ujar Roseline.
'' Kak William ''
Roseline dan William langsung menoleh, dan melihat Anna yang sudah berada di depan mereka berdua.
'' Eh Anna, sejak kapan kamu berada di sini ?'' tanya Roseline.
'' Dari tadi '' jawab Anna.
Roseline hanya ber oh ria saja, lalu dia melenggang pergi ke meja makan, dan William langsung menyusulnya begitu juga dengan Anna, dia juga menyusul sepasang suami istri itu di meja makan.
'' Roseline, kenapa kamu masih pakai piyama tidur ?'' tanya Anna saat menyadari baju yang di pakai oleh Roseline.
Roseline langsung mendongakkan kepalanya. '' Memangnya kenapa ?'' tanya Roseline balik.
'' Ya tidak kenapa napa, hanya saja ini sudah hampir jam delapan, dan aneh saja kalau kamu masih pakai baju tidur '' sahut Anna.
'' Oh, lalu kenapa kamu pagi pagi sudah berada di sini ? ''
Anna langsung di buat bungkam dengan perkataan Roseline, namun Anna sama sekali tidak perduli, karna dia yakin setelah ini pasti William akan membelanya di depan Roseline, seperti biasanya saat Roseline memojokkannya.
'' Tidak usah banyak bicara, cepat makan, katanya lapar '' ucap William menatap Roseline.
'' Iya ''
Anna membulatkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan, William tidak membelanya sama sekali, tapi malah memberikan perhatiannya pada Roseline, dan itu membuatnya merasa kesal setengah mati.
Roseline yang hendak melahap sarapan paginya kembali mendongakkan kepalanya menatap Anna.
'' Anna, apa kamu mau ikut kita sarapan?, kalau tidak kamu tunggu saja di ruang keluarga '' ujar Roseline santai.
'' Kamu mengusirku ?'' tanya Anna tidak terima akan perkataan Roseline.
'' Aku tidak mengusirmu, tapi aku tidak nyaman kalau kamu hanya diam saja di sini, tanpa ikut makan bersama kami, kalau ada orang luar yang melihat, pasti mereka akan berfikir jika suamiku adalah orang pelit karna tamunya tidak di ajak ikut makan serta '' sahut Roseline lalu melahap sarapan paginya.
Sedangkan William yang mendengar perkataan Roseline, hanya menggelengkan kepalanya saja, istrinya ini pintar sekali mengarang, mana ada tamu yang berani datang ke mansionnya saat di jam sarapan atau makan malam kecuali Anna.
'' Kak William, sepertinya Roseline tidak suka melihatku di sini '' ucap Anna mengadu dengan wajah sedihnya, berharap William akan memarahi Roseline.
William meletakkan pisau dan garpu yang ia pegang di atas piring, lalu dia menatap Anna yang berdiri di sisi kirinya.
'' Anna, Roseline tidak menyuruhmu pergi dari mansion, dia hanya menyuruhmu menunggu di ruang keluarga '' ujar William dengan wajah datarnya.
'' Tapi Kak,, ''
'' Apa lagi Anna, tunggulah di ruang keluarga, jangan menganggu sarapan pagi kami '' potong William datar.
Anna tidak bisa membantah perkataan William, dan langsung pergi ke ruang keluarga dengan wajah kesalnya.
Sedangkan Roseline dia menahan senyumnya, karna Anna tidak berhasil membuat William memarahinya.
Selama sebulan ini Roseline akhrinya tahu, jika Anna memang sengaja selalu mencari cara agar Roseline buruk di mata William, dan mungkin sudah di lakukan sejak jiwa Roseline asli masih berada di raganya, hanya saja jiwa Roseline asli tidak menyadari akan hal itu, dan hanya bisa menerima saat William berpihak pada Anna.
" Roseline, kamu tenang saja, mulai sekarang aku tidak akan membiarkan Anna berhasil menjebakmu lagi " batin Roseline dengan tangan terkepal.
dibuat panas dingin kau skrng