Beberapa bab dalam tahap REVISI
Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Aku Ingin Hidup
Farhan Ananta Putra, adalah putra satu-satunya dari keluarga konglomerat di kota X. Ia juga dinobatkan sebagai pengusaha yang berhasil meraih kesuksesan di usia muda nya.
Sementara Rania Anastasya, adalah seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan oleh orang tua Farhan sejak usia remaja. Rania disekolahkan dan diberi kehidupan yang layak seperti keluarga sendiri.
Farhan dulunya adalah lelaki yang hangat. Ia juga tidak pernah kasar kepada Rania, meskipun gadis itu bukanlah keluarga kandungnya. Rania pun merasa aman setiap kali Farhan ada di dekatnya.
Namun rasa aman itu lama-lama menjadi rasa nyaman. Kemudian berubah menjadi kagum. Rania kagum dengan ketampanan Farhan yang seperti artis Turki idolanya.
Ia kagum dengan kharisma serta ketekunan yang dimiliki oleh lelaki itu.
Hingga pada hari itu, Rania tidak pernah menyangka jika mama Laura dan papa Rangga tengah mempersiapkan jodoh untuk putranya yang tidak lain adalah dirinya.
Mama Laura dan Papa Rangga adalah orang tua angkat yang sangat baik dan menyayangi Rania. Karena terlalu sayangnya, mereka bahkan ingin mengikatkan hubungan resmi dengan Rania yaitu menikahkan putranya dengan gadis itu.
Rania tidak sampai hati menolak. Dan lagi pula Farhan adalah kakak angkatnya yang sangat dikaguminya. Namun siapa sangka, dengan menyetujui pernikahan itu malah membuat Rania menjadi sasaran siksaan Farhan, yang tak pernah sekalipun terpikirkan oleh Rania.
*****
Setelah puas dan lelah menggagahi dan menyiksa Rania, Farhan pun menghentikan kegiatannya dan berbaring di samping istrinya. Ia melepaskan ikatan tangan Rania, karena wanita itu terlihat sudah terdiam tak berdaya.
Wajahnya penuh dengan luka lebam, tangan dan kakinya pun tak luput dari bekas lebam akibat pukulan Farhan. Bibirnya robek dan terus mengeluarkan darah segar. Meski begitu, tak sedikitpun rasa iba pada diri Farhan setelah melihat kondisi Rania.
Rania hanya terdiam, bahkan menangis pun sudah tak mampu karena airmata yang jatuh akan membuat luka nya semakin perih. Wanita itu hanya mengusap tubuhnya dengan kedua tangannya yang kini sudah bisa ia gunakan setelah tadi terikat cukup lama.
Rania melihat ke arah Farhan, ditatapnya laki-laki yang kini telah menjadi suaminya itu. Rania ingin memastikan, apakah Farhan telah lelap dalam tidurnya. Setelah dirasa laki-laki itu tengah terlelap, Rania mengambil ponsel yang terdapat di sebelah bantalnya, lalu mulai menghubungi seseorang melalui chat nya.
"Ma, bisakah kau menjemput ku? Aku tak tahu apakah besok masih hidup dengan baik jika kau tidak menjemput ku ma. Maafkan aku tidak bisa lagi menjadi menantumu."
Begitulah ketikan chat Rania yang ia tujukan ke mama Laura, orang tua angkatnya yang juga kini telah menjadi mertuanya.
Setelah memastikan pesan itu terkirim, ia segera menghapusnya. Ia takut jika besok Farhan akan mendapati dirinya mengadu pada ibunya dan laki-laki itu akan lebih menyiksanya.
Rania merasa pasrah, saat ini sudah jam 2 dini hari. Mama pasti sudah tidur dan mungkin ia tidak bisa diselamatkan.
Rania mencoba beranjak perlahan dari tempat tidurnya, lalu bergerak dengan pelan untuk mengambil pakaiannya dan mengenakannya. Setelah Rania merapikan dirinya, ia pun pergi dengan perlahan dari kamar itu tanpa membawa apapun bersamanya.
Dengan perasaan takut namun tekat yang kuat, Rania berhasil keluar dari rumah suami kejamnya dengan tergopoh-gopoh akibat sakit di sekujur tubuhnya. Baru saja berjalan 100 meter dari rumah itu, terlihat cahaya mobil yang menyoroti dirinya.
Dalam tangisan dan pengharapan, ia berharap itu bukanlah Farhan. Rania tak bisa menghindar karena mobil itu semakin dekat mengarah kepadanya dan berhenti di sisi kiri nya.
Seseorang yang sangat dikenalnya pun turun dari mobil itu dan membuat Rania menangis seketika.
"Ya ampun Rania, kamu kenapa nak?" tanya mama Laura menjerit histeris melihat anak angkat sekaligus menantunya babak belur seperti itu.
Mama Laura pun memeluk Rania dengan hati pilu. Tak menyangka Rania akan mendapati nasib seperti ini. Papa Rangga pun hanya menatapnya dengan rasa bersalah, karena telah membuat anak perempuan yang disayanginya mendapat siksaan yang justru dari anak kandungnya sendiri.
"Mama...Rania minta maaf ma, Rania nggak bisa menjadi menantu mama lagi. Rania ingin hidup ma," jawab Rania sambil terisak dalam pelukan mama Laura.
jodih nya..
😀😀😀❤❤❤❤