Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Picture 004e
Ting
[Suami mu kan Dil ? ]
[Enggak sengaja aku ngelihat nya di mall, lagi jalan bareng sama seorang wanita dan anak perempuan ... CK hati-hati Dil , sekarang lagi jaman nya pelakor loh]
Dila mendesah , lalu melempar kan ponsel milik nya ke atas ranjang , setelah mendapatkan pesan dari sahabat nya yang tidak sengaja melihat suami nya Arsyad sedang bersama dengan perempuan lain . CK harus nya Dila sudah tau bukan ? Jika itu madu nya ...
Namun tetap , perasaan tidak suka muncul di dalam hati nya . Apa lagi melihat foto tersebut , yang memperlihatkan jika Arsyad tersenyum lebar sambil berjalan beriringan .
Dan yang membuat hati Dila semakin sakit dan merasa jika Arsyad tidak menghargai nya lagi , karena selama ini Arsyad tidak pernah mengajak nya pergi kemana pun juga , jika Dila mengajak nya , pasti Arsyad selalu memiliki seribu alasan .. yang membuat Dila diam dan tidak menuntut apa pun dari pria itu ....
Mengabaikan pesan dari sahabat nya , Dila memejamkan kedua bola mata nya sesaat , menahan sesuatu yang akan keluar dari mata nya . Asli nya diri nya ingin menangis , berteriak sekencang mungkin , dan ingin sekali datang menghampiri Arsyad , menarik suami sah nya dan menjauhkan dari perempuan mana pun .
Namun sekali lagi , Dila harus tau diri .. siapa diri nya di mata Arsyad ....
Dila menekan dada nya yang terasa sesak , mencoba untuk tegar , namun nyata nya tidak segampang yang di katakan oleh nya ...
"Mas , kenapa kamu jahat banget sama aku" lirih Dila , menangis dalam diam , tanpa suara .
"Aku salah apa ? Hiks -- sakit"
Nyata nya , Dila tidak sanggup ... Ini baru melihat Arsyad bersama dengan madu nya dari ponsel , belum melihat nya secara langsung . Dan bagaimana jadi nya jika Arsyad sudah tiba di pondok pasantren , dan tinggal tidak jauh dari nya .. apakah Dila sanggup melihat nya ...
"Dila ??"
Suara lembut umi Aisyah , membuat Dila segera menghapus air mata yang sedikit keluar dari mata nya . Lalu menghembuskan nafas nya panjang , Dila menampilkan senyuman manis nya , yang nyata nya senyuman itu hanya lah senyuman palsu .. Lalu Dila merapikan cadar yang di kenakan oleh nya . Untung saja , diri nya tidak menangis berlebihan yang membuat cadar milik nya basah ...
Menoleh ke arah umi Aisyah yang datang menghampiri nya dengan membawa kan semangkuk sup buah di tangan nya . Umi Aisyah itu wanita yang lembut , dan mertua yang sangat menyayangi menantu nya . Jadi tidak salah bukan ? Jika Dila merasa iri jika nanti istri kedua suami nya di perhatikan oleh umi Aisyah ... Sungguh rasa nya Dila tidak rela kasih sayang umi Aisyah yang sudah di anggap nya ibu nya sendiri di bagi kepada orang lain ...
Boleh kah Dila egois ? Nyata nya Dila hanya manusia biasa yang juga mempunyai rasa ...
Dila tersenyum manis ke arah umi Aisyah .. hingga kedua mata nya menyipit ...
"Sayang , ini tadi umi buatkan kamu sup buah .. mungkin bisa membuat suasana hati kamu lebih baik sayang ... Maaf nak , umi tau bagaimana perasaan kamu" tutur umi Aisyah lembut , tangan nya terulur menyerah kan mangkuk tersebut kepada Dila ..
Dila menyambut nya , "terimakasih umi . Umi ... Dila baik-baik saja .. dan umi tidak perlu cemas " ucap Dila .
Umi Aisyah menghembuskan nafas nya kasar , Umi Aisyah itu wanita juga , diri nya paham dengan apa yang di rasakan oleh Dila . Namun nyata nya umi Aisyah tidak mampu menolak permintaan anak nya .
"Dila .. maafkan umi " lirih umi Aisyah , dengan pandangan yang menunduk ... Menyeka air mata yang ada di ujung mata nya , sungguh umi Aisyah sangat mengerti bagaimana kecewa dan sakit nya hati Dila ...
Dila memejamkan mata nya , lalu meletakkan mangkuk berisi sup buah ke atas meja nakas , tangan nya terangkat meraih tangan umi Aisyah dan menggenggam nya dengan erat . "Umi , Dila baik-baik saja . Walaupun Dila tidak bisa menampik rasa sakit hati yang Dila rasakan , tapi Dila berusaha baik-baik saja umi . Jadi umi jangan khawatir ya . Dila sayang sama umi . Dila enggak mau buat umi terus kepikiran " ucap Dila .
Umi Aisyah tersenyum di balik cadar nya , merengkuh tubuh Dila dengan erat , mengelus punggung Dila dengan lembut ... "Kamu yang kuat ya sayang , sekali lagi maaf kan Arsyad "
____oOo___
Setelah puas berjalan-jalan , belanja dan menikmati makanan di mall tadi , kini Zahra , Lydia dan Arsyad melanjutkan perjalanan mereka ke pondok pasantren . Dan karena sangking kelelahan nya , Zahra kini tertidur di pangkuan Lydia .
Lydia mengelus lembut kepala putri nya yang tertutup hijab , pandangan nya ke depan , dengan tatapan kosong . Entah lah , Lydia masih memikirkan Fatih , yang mungkin saat ini tengah kecewa besar dengan diri nya .
Arsyad melirik ke arah Lydia , lalu menghembuskan nafas nya kasar . Selama dalam perjalanan Lydia banyak diam , dan tidak mengatakan apa pun jika tidak Arsyad yang mengajak nya terlebih dahulu . Dan hal itu membuat Arsyad resah bukan main . Diri nya tidak tau apa yang sedang di pikirkan oleh istri nya itu .
"Dek , kalau kamu capek , biar Abang saja yang gantian memangku Zahra "
Tidak mendapatkan jawaban , Lydia masih diam dengan pandangan nya yang lurus ke depan . Membuat Arsyad mendesah .
"Dek ?"
"Dek ?"
Tangan Arsyad ternagkat menyentuh pundak Lydia , membuat Lydia tersentak dari lamunannya , Lydia lalu menoleh ke arah Arsyad yang tengah menatap nya .
"I--ya bang ada apa ? " Tanya Lydia .
"Kamu mikirin apa dek ?" Bukan nya menjawab pertanyaan dari Lydia , Arsyad malah kembali bertanya .
Lydia menggeleng kan kepala nya . "Enggak lagi mikirin apa-apa kok bang . Maaf jika aku enggak denger apa yang Abang bilang tadi " ucap Lydia merasa bersalah , menundukkan wajah nya ..
Arsyad tersenyum , lalu mengangkat dagu Lydia agar mendongak menatap ke arah nya .
Deg
Pandangan kedua nya bertemu , membuat desiran aneh di dalam hati masing-masing . Walaupun tadi mereka juga saling menatap , tapi kali ini tatapan kedua nya sangat lah berbeda . Seakan menyiratkan sesuatu .
Hingga beberapa detik , mereka masih memandang satu sama lain ..
Sampai Lydia yang tersadar lebih dulu memutuskan pandangan kedua nya , Lydia menoleh ke samping dengan perasaan gugup .
"Ekhm , maaf dek , aku cuman mau bilang ,kalau kamu enggak kuat pangku Zahra biar di gantiin sama aku aja . Kan kasihan lihat kamu yang udah dari tadi mangku Zahra . Pasti capek, lagian masih butuh beberapa menit lagi buat sampe ke pondok pesantren" ucap Arsyad berdekhem di awal kata nya , menghilang kan kegugupan yang menyeruak di dalam diri nya . Sungguh menatap kedua bola mata Lydia SE intens itu membuat jantung nya tidak aman .
Lydia menggeleng kan kepala nya . "Enggak apa-apa bang, aku enggak capek kok . " Ucap Lydia .
Arsyad menghembuskan nafas nya panjang ,mau memaksa Lydia juga percuma , Arsyad tau bagaimana sifat istri nya itu .. lebih baik Arsyad mengalah saja . Dan membiarkan Lydia memangku Zahra .
"Kalau udah enggak kuat , bilang ya "
Lydia mengangguk kan kepala nya ...
___oOo___
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah