NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:27.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 - Sedekat Ini

"Kau gugup?"

Masih ditanya? Jelas saja iya. Zalina menarik napas dalam-dalam sebelum menjawabnya. Seumur hidup Sean adalah satu-satunya pria yang berbagi tempat tidur dengannya. Terlebih lagi, saat ini mereka sama sekali tidak berjarak.

"Zalina, aku menunggu jawabanmu."

Menurut sepengetahuan Sean, tidak semua orang bisa menciptakan perasaan itu andai tidak berpengaruh apa-apa. Dia hanya penasaran, apa Zalina segugup itu berada di dekatnya. Apalagi saat ini, Sean sengaja memperbaiki posisinya hingga membuat Sean semakin menggila ingin memeluknya dari belakang.

"Iya, a-aku gugup, Mas ... kita tidak pernah sedekat ini."

Suaranya terdengar pelan, sedikit begetar dan hal itu membuat Sean berseru yes dalam benaknya. Dia tidak sendiri, perasaan Sean tidak bertepuk sebelah tangan. Zalina memang gugup, sama seperti dia yang sejak awal istrinya berbaring di sana sudah kacau tak karu-karuan.

"Mas juga?"

"Hm, sedikit."

Sedikit berkhianat dari kata hati maksudnya, padahal saat ini Sean tengah berperang dengan detak jantung yang bahkan lebih cepat dari biasanya. Pria itu menggigit bibir berkali-kali, hal yang menjadi kebiasaannya sejak lama saat berusaha menutupi kegugupannya.

"Mama cantik ya," ucapnya mengalihkan pembicaraan segera, khawatir jika semakin kentara.

Sebelumnya mungkin Zalina mengantuk, tapi setelah berada di sisi Sean kantuknya menghilang seketika tergantikan dengan perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan begini.

"Iya, beliau sangat cantik ... kau juga sama cantiknya."

Zalina tersenyum simpul mendengar jawaban Sean. Selama di rumah sakit dan berdua saja tampaknya Sean mulai memperlihatkan sikap hangat yang kerap tak terduga oleh Zalina. Apa mungkin karena lebih bebas? Entahlah, saat ini Zalina tengah menerka bagaimana perasaan Sean sebenarnya.

Baru saja sedikit lebih, mata Zalina kini dibuat membola kala Sean melingkarkan tangan di perutnya. Dia menatap tangan Sean dengan infus yang masih menancap di punggung tangannya.

"Mas tangannya."

Selain terkejut tangan itu melingkar di perutnya, wanita itu juga khawatir lantaran infus yang melekat di punggung tangan Sean.

"Pegal, Zalina ... numpang sebentar, boleh, 'kan?"

"I-ya, Mas. Boleh."

Debaran jantung Zalina semakin tidak karuan. Tubuhnya yang bergetar dapat Sean rasakan. Wanita ini memang benar-benar berbeda, meski tidak ada balasan ataupun sentuhan yang Zalina berikan tetap saja ada sesuatu yang menarik diri Sean untuk mendekapnya lebih erat.

"Tidurlah, selamat malam," ucapnya yang kemudian mengecup kepala sang istri sekilas. Tanpa dia rencanakan, tapi sudah terjadi dan Zalina tidak mempermasalahkan itu sepertinya.

Aroma tubuh Zalina memang benar-benar candu bagi Sean. Meski tengkuk lehernya tertutup, aromanya saja membuat Sean berani berkesimpulan jika wanita ini sangat-sangat seksi.

Niat hati mengajak istrinya tidur di ranjang yang sama agar bisa tidur lebih awal. Namun, yang terjadi justru berbeda dan jauh dari ekspetasinya. Sean tidak bisa tidur pada akhirnya, beberapa kali dia mencoba memanggil sang istri, tapi memang tidak ada jawaban lagi.

Tidur sungguhan, Zalina memang cukup lelah setelah menjaga Sean sepenuhnya. Penasaran istrinya tengah berbohong atau tidak, Sean merubah posisi Zalina agar tidak membelakanginya. Infus di tangan sedikit mengganggu, sebenarnya ingin sekali Sean lepaskan. Namun, jika dia melakukan itu maka besar kemungkinan perhatian Zalina tidak akan sehangat kemarin.

"Begini lebih baik."

Dia menarik sudut bibir kala menatap wajah lelah Zalina yang kini mungkin tenggelam dalam mimpinya. Sean kini bertopang dagu terus menatap kagum setiap inci dari wajah Zalina. Bulu matanya yang lentik, hidung bangir dengan alis yang tidak dilukis seperti wanita lainnya masih membuat Sean gemas sendiri.

"Apa kau sudah menerobosnya? Kalem, Sean ... apa kau tega?"

Lamunannya mendadak buyar kala mengingat bisikan setan tadi siang. Sungguh, naluri kelelakiannya masih kerap tidak sadar diri hingga tetap berpikir ke arah sana. Sean menggeleng cepat, berusaha menepis perasaan semacam itu.

Baru saja Sean sedikit lebih tenang, Zalina justru berbalik menghadap ke arahnya. Jelas dia bergelora, anak rambut yang mulai terlihat akibat pergerakannya membuat Sean berdesir. Begitu lembut Sean menepikannya, menyembunyikan kembali ke dalam hijab yang menjadi pelindungnya.

Keduanya hanya terpisah beberapa centi saja. Tatapan Sean kini beralih pada bibir ranum yang sempat dia rasakan malam itu secara tidak sengaja. Batinnya bergejolak, jiwa Sean berontak hingga Sean bergerak untuk mengecup pelan bibir Zalina demi memastikan sesuatu dalam dirinya

Hanya sekilas, istrinya tetap bergeming. Sama sekali tidak bereaksi dan Sean berpikir yang dia lakukan aman-aman saja. Pria itu menahan napas seraya menggigit bibirnya, sejak tadi Zalina buat dirinya gugup setengah mati, tapi yang didapat hanya kecupan beberapa detik? Sepertinya tidak adil.

"Dia milikmu, tidak ada salahnya, Sean."

Benar, Zalina memang miliknya. Pikiran Sean berkecamuk, tuduhan keji dan juga wajah menyebalkan Irham siang itu membuat Sean mengkhianati janjinya pada Zalina kala itu.

Jika sebelumnya hanya mengecup pelan, kini Sean benar-benar mellumat bibir ranum sang istri penuh perasaan. Tanpa balasan, Sean tetap lakukan dan memainkan lidahnya, bahkan sengaja memberikan gigitan kecil di bibirnya demi membuat Zalina menyadari apa yang dia lakukan.

Sesuai kehendak, istrinya mungkin merasakan sesak dan perasaan aneh di bibirnya. Zalina membuka mata perlahan, tangannya spontan menepuk dada Sean beberapa kali hingga pria itu berhenti sejenak.

"Mas? Mas sedang apa?"

"Ah, apa terlalu berasa? Aku menciummu barusan," jawabnya santai sembari tersenyum tipis seraya mengusap pelan bibir Zalina yang basah dengan jempolnya.

"Apa artinya dia akan menyentuhku juga? Yang benar saja ... jika memang mau kenapa tidak sewaktu di rumah?"

.

.

- To Be Continue -

1
xyiaa
hmm
Khayla Salwa
Luar biasa
Wahyu Ningsih Aiug
Kecewa
Wahyu Ningsih Aiug
Buruk
Dede Exis
y allah tk bisa brkata2 dh,cuma bisa istifar jx.
asli keruk../Joyful//Joyful//Joyful/
Marshanda Adilla
kejadiannya udh bertahun tahun ,,masa iya hamil nya gak lahir2 juga Sampai menahun begitu
Widi: Siapa yg hamil gk lahir2 kak? Ana? kalau Ana anak nya udah lahir, kan dia bilang "anak yg ku lahirkan" 🙏
total 1 replies
Dewi citra
/Joyful//Joyful//Joyful/
Dewi citra
tenang thor klo aq love sekebun /Kiss/
Dewi citra
/Facepalm//Facepalm/
Dewi citra
Luar biasa
Zidha Naory
Luar biasa
zaKIA❤️
oh ini bahasa yg smpe kebawa d novel nya azkara🤣🤣🤣🤣
Dede Exis
wkwkwk .TK bisa berkata-kata dh aq
Dede Exis
anak kecil umur setaunan dbilang mengadu,gmne cerite ny?
sean..sean..kuat Saket ny
zaKIA❤️
wanjaaaaiiii gw ketawanya awett bngt lg🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Eko pw
🤩
zaKIA❤️
otak mu se se 🤔🤔🤔
zaKIA❤️
sean no no no
😆😆
zaKIA❤️
astagfirullahh seeeannnnnn😅😅😅😅😅😅😅 begini nih klo sekolah dbawah pohon ubi😆😆😆
zaKIA❤️
ya tuhann se😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!