mengikuti perjalanan Kaelan, seorang remaja yang terjebak dalam rutinitas membosankan kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh teman-teman yang tidak memahami hasratnya akan petualangan, Kaelan merasa hampa dan terasing. Dia menghabiskan waktu membayangkan dunia yang penuh dengan tantangan dan kekacauan dunia di mana dia bisa menjadi sosok yang lebih dari sekadar remaja biasa.
Kehidupan Kaelan berakhir tragis setelah tersambar petir misterius saat dia mencoba menyelamatkan seseorang. Namun, kematiannya justru membawanya ke dalam tubuh baru yang memiliki kekuatan luar biasa. Kini, dia terbangun di dunia yang gelap dan misterius, dipenuhi makhluk aneh dan kekuatan yang tak terbayangkan.
Diberkahi dengan kemampuan mengendalikan petir dan regenerasi yang luar biasa, Kaelan menemukan dirinya terjebak dalam konflik antara kebaikan dan kejahatan, bertempur melawan makhluk-makhluk menakutkan dari dimensi lain. Setiap pertarungan mempertemukan dirinya dengan tantangan yang mengerikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raven Blackwood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harta Karun Tak Terduga
Matahari akhirnya terbit, menyinari reruntuhan kastil yang penuh kehancuran dengan cahaya lembutnya. Setelah malam penuh hujan deras dan pertarungan yang mengguncang, sinar pagi itu terasa menyejukkan. Aku berdiri di tengah halaman kastil, tubuhku yang tadinya penuh luka telah sepenuhnya pulih, tapi ada sesuatu yang belum sempurna. Meski fisikku sudah kembali dalam kondisi prima, aku bisa merasakan kelelahan yang lebih dalam kelelahan mental.
Aku menutup mata, membiarkan sinar matahari hangat menyentuh kulitku. Ada kelegaan di dalam hatiku, meskipun hanya sementara. Pertarungan itu menyenangkan, tetapi aku tidak boleh lengah. Dunia ini masih penuh misteri, dan dengan kekuatan baru yang kuterima dari Relik Kegelapan, aku tahu akan ada lebih banyak tantangan yang menantiku. Kekuatan itu... begitu menggiurkan, tapi juga mengintimidasi.
Untuk beberapa saat, aku berdiri di sana, merenung. Sudah sejauh ini aku melangkah, namun ini baru awal dari perjalananku. Setelah beberapa saat terdiam, aku menghela napas panjang. Tubuhku mungkin sudah pulih, tapi aku tahu bahwa pikiranku masih perlu waktu untuk beristirahat.
“Baiklah,” gumamku, “aku butuh istirahat.”
Aku memutuskan untuk mencari tempat yang aman untuk bermeditasi atau lebih tepatnya, tidur siang. Terkadang, tidur adalah satu-satunya cara untuk mengosongkan pikiran dan memulihkan energi mental. Aku kembali ke dalam kastil, mencari ruangan yang cukup nyaman. Reruntuhan ini penuh dengan kamar-kamar kosong, tapi aku memilih salah satu yang tampaknya pernah digunakan sebagai kamar pemimpin sekte. Sebuah ruangan besar dengan tempat tidur usang dan beberapa barang pribadi yang sudah ditinggalkan.
Aku duduk di lantai, bersandar pada dinding dingin. Meski ruangan ini penuh dengan aura masa lalu yang kelam, itu tidak menggangguku. Setelah pertarungan tadi, tempat ini terasa seperti sarang yang sempurna untuk istirahat sejenak. Aku memejamkan mata, mencoba merilekskan pikiran. Tubuhku perlahan tenggelam dalam ketenangan, meski hanya untuk sementara. Enam jam meditasi atau tidur siang, cukup untuk mengembalikan semangatku.
Saat aku membuka mata, matahari sudah berada di puncaknya. Cahaya siang yang terik mengintip dari celah-celah jendela yang rusak, dan aku bisa merasakan seluruh tubuhku segar kembali. Meskipun tidurku tidak terlalu lama, itu cukup untuk memulihkan fokus dan energiku. Sekarang, aku siap untuk melanjutkan eksplorasi kastil ini lebih dalam.
Aku bangkit dari tempat tidur usang dan merenggangkan otot-otot yang kaku. Lalu, tanpa basa-basi, aku berjalan menuju dapur sekte yang kutemukan tak jauh dari sini. Perutku sudah lama kosong, dan setelah pertarungan yang cukup menguras tenaga, aku butuh mengisi ulang. Beruntung, dapur ini masih menyimpan cukup banyak persediaan makanan. Aku menemukan beberapa daging kering, roti keras, dan minuman fermentasi yang cukup kuat. Tidak mewah, tapi cukup untuk mengembalikan energiku. Aku menyantap makanan itu dengan cepat, lalu kembali melangkah, siap untuk menjelajahi kastil lebih jauh.
Setelah beberapa lama berkeliling, aku menemukan sebuah ruangan yang tampak lebih istimewa dari yang lain. Pintu besar di depanku terbuat dari kayu tebal dengan ornamen emas dan simbol-simbol misterius yang terukir di permukaannya. Ada aura berbeda yang memancar dari balik pintu ini. Dengan dorongan rasa ingin tahu, aku mendorong pintu tersebut, dan di baliknya, aku menemukan apa yang sepertinya merupakan ruang penyimpanan harta.
Pandangan mataku langsung disambut oleh kilauan emas dan permata. Lantai ruangan ini dipenuhi dengan tumpukan koin emas, perhiasan, dan artefak yang tidak kukenal. Senjata-senjata antik dan keren tergeletak di sepanjang dinding, dengan pedang, kapak, dan belati yang memancarkan kekuatan magis. Di sudut lain, ada rak-rak penuh dengan buku-buku tua yang pasti menyimpan ilmu pengetahuan kuno. Ada begitu banyak barang berharga di sini, lebih banyak daripada yang pernah kulihat sekaligus dalam hidupku.
“Ini... luar biasa,” bisikku pada diri sendiri, mataku menyusuri ruangan dengan kagum. Tapi kemudian, muncul masalah kecil bagaimana caranya aku membawa semua ini? Tentu, kekuatanku sudah jauh melampaui manusia biasa, tapi tidak mungkin aku bisa membawa semua ini dengan tangan kosong. Bahkan sekadar membawa sebagian saja sudah akan menjadi tantangan.
Aku berjalan mengitari ruangan, berpikir keras tentang bagaimana caranya membawa harta ini. Tapi kemudian, sebuah ide muncul dalam benakku. Relik Kegelapan di jariku! Aku sudah menyadari sebagian dari kekuatannya, tapi sepertinya cincin ini menyimpan lebih banyak kemampuan daripada yang kukira. Kekuatan untuk mengendalikan bayangan... dan jika aku tidak salah menebak, mungkin... aku bisa menggunakannya untuk menyimpan barang-barang ini.
Aku tersenyum tipis. Sambil memusatkan pikiranku pada cincin yang melingkar di jariku, aku mengarahkan niatku pada bayangan di sekelilingku. Dalam sekejap, bayangan itu tampak bergerak, seperti hidup, meluas di bawah kakiku, menyebar ke seluruh ruangan. Aku merasakan sesuatu yang baru ruang tak terbatas di dalam bayangan itu. Aku bisa memasukkan apa pun ke dalamnya, menyimpannya dengan aman, lalu mengambilnya kapan saja aku mau.
“Ha!” Aku tertawa puas. “Ini sempurna!”
Dengan mudah, aku mulai memasukkan barang-barang ke dalam bayangan. Koin emas, permata, senjata, buku-buku tua semuanya terserap ke dalam kegelapan yang kusulap. Prosesnya begitu mulus dan cepat. Seolah-olah bayangan itu adalah tas raksasa yang bisa memuat apa pun tanpa batas.
“Hebat,” gumamku, masih tersenyum lebar. “Aku akan jarah semua ini.”
Aku terus memasukkan lebih banyak harta ke dalam bayangan hingga tidak ada lagi yang tersisa di dalam ruangan. Rasanya seperti kemenangan besar tidak hanya mendapatkan kekuatan baru, tetapi juga seluruh kekayaan yang ada di kastil ini. Dengan semuanya tersimpan rapi di dalam bayanganku, aku tidak perlu lagi khawatir tentang bagaimana membawa harta karun ini.
Setelah memastikan semuanya sudah tersimpan dengan aman, aku melangkah keluar dari ruang penyimpanan, masih dengan senyuman puas di wajahku. Dunia ini penuh dengan rahasia dan kekuatan yang belum tersentuh. Dan dengan Relik Kegelapan di sisiku, aku akan memastikan untuk mengambil setiap kesempatan yang datang. Ini baru permulaan.
coba cari novel lain trus cek buat nambah referensi 🙏