kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 13" Bima memilih tinggal bersama Idham di rumah Abang Daniel.
Hari ini Bima ke rumah , mengambil tas ransel besar nya dari lemari , dia memasukan semua pakaian nya ke dalam tas tersebut. Setelah beres dia keluar dan menuruni tangga sambil membawa gitar nya juga.
" Bim mau kemana?" Om Rudy menghentikan langkah panjang nya.
"aku mau tinggal di rumah abang Daniel bersama abang Idham , kasihan dia aku mau mengurus nya membantu paman ,tapi hari ini aku mau ke rumah sakit dulu." jawab Bima sambil memandangi om Rudy dengan enggan karna dia tau pasti tidak akan di restui.
" Bim Dia bukan abang kandung mu!!" om Rudy mengangkat bokong nya sambil mendekati.
" biar aku sudah sayang pada nya , diriku nyaman seakan aku memiliki abang kandung sendiri. Lagi pula engkau tidak mau mengakui nya hanya karna dia cacat , tapi bagiku dia.sangat istimewa" Bima meraih kunci mobil nya .
"nenek dan kakek setuju kau baik - baik ya di sana , jaga dia , dan jangan pernah menyakiti nya meski bukan satu rahim" Nenek Farah dan kakek Jenny bersamaan .
" siap nek kek, aku akan menjaga nya karna dia baik "Bima mengecup pipi kedua nya sambil tersenyum.
" iyah mamah juga setuju, nanti mamah akan memberi uang juga untuk nya dan paman mu ya" Tante Nindya turun dari tangga sambil tersenyum.
" oke mah , aku pamit dulu nanti kalo ada sesuatu aku hubungi" Bima mengecup pipi mamah nya sambil tersenyum.
" hati - hati" jawab mereka sambil mengantar nya ke depan.
" sip " Bima masuk ke mobil nya , om Rudy hanya diam sambil memandangi mobil Bima yg telah jauh.
Bima pun ke rumah sakit dengan hati bahagia .
sampai lah di sana sambil bersiul karna senang .
" Assalamualaikum " Bima masuk sambil memberikan senyuman manis nya.
" Waalaikum salam. Kok bawa tas ransel besar.sekali kenapa ?" paman Hadi kaget sambil memandangi nya.
" aku mau tinggal bersama paman dan abang Idham di rumah abang Daniel karna aku sangat bahagia bila bersama kalian" Bima mendekati sambil tersenyum.
" Bim ayah setuju untuk kau tinggal bersama Abang?" Idham membuka suara nya sambil memandangi nya lemas.
" tidak sih, tapi nenek kakek dan mamah setuju , dan mendukung " Bima menaruh gitar nya di samping meja khas rumah sakit.
" tapi abang takut kalau ayah marah" Idham memandangi nya.
" biar saja , dia itu sayang pada ku tak mungkin tega melarang meski egois "Bima mengelus kepala Idham sambil tersenyum.
" ya udah tapi abang takut" Idham tersenyum manis .
" tidak usah takut ada aku , diriku bisa mengatasi papah"Bima tersenyum manis.
Idham dan paman Hadi hanya tersenyum sambil memandangi nya.
Sementara di rumah , aku sedang duduk sambil menyantap makanan.bersama mamah dan papah.
" pah aku ingin tau apakah kau setuju jika aku menikahi Idham?" aku memecahkan keheningan.
" setuju selagi putri papah bahagia , tapi Idham setuju tidak?" papah sambil menyantap makanan nya.
" iyah sih aku tidak tau" aku menggelengkan kepala.
" kau harus ungkapkan terlebih dahulu perasaan itu pada nya , dari sana kita tau setuju tidak nya" mamah mengambil lagi ayam goreng itu untuk ku.
" betul tuh , papah juga setuju , intinya kau harus mengungkapkan nya dulu pada nya " papah mengelus pipiku.
" iyah, nanti aku ke sana untuk mengungkap kan nya" aku memakan lagi dengan bahagia.
" sip , agar tau " papah dan mamah bersamaan.
Aku hanya tersenyum sambil makan.
Aku bahagia sekali karna diriku mendapatkan persetujuan dari kedua orang tua ku untuk menjadikan Idham suamiku.tapi aku tak tau dia mau tidak nya? Tanda tanya itu masih ada . Belum terpecahkan .tapi aku akan secepatnya mengungkapkan nya pada Idham .