Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 25
Bian membaca laporan yang dibuat oleh Eliza. Tampak wajah tidak percaya menatap ke arah Eliza.”Nyonya apa benar ini adalah kerjaan anda bukan orang lain,”ucap Bian memastikan.
“Itu benar apa hitungan dan tulisanku tidak bisa dibaca sampai kamu bertanya seperti itu,”kata Calsida yang tampak dengan wajah bingung dan gelisah. Bian menggelengkan kepalanya saja kepada Eliza.
Membuat Eliza sedikit tenang kalau laporan yang dibuat tidak ada masalah.”Tapi bagaimana nyonya bisa melakukan semua ini dengan sangat sempurnah. Data perhitungan anda sangat baik dan mudah untuk di mengerti. Nyonya apa anda mau mengajarkan kepada saya. Cara menghitung semua pengeluraran ini,”ucap Bian yang ingin belajar dari Eliza.
“Tentu saja aku akan mengajarkan kapada kamu. Tapi tidak ada msalah bukan dengan hitungan saya. Lalu bagaimana dengan ide solusi dari setiap wilayah. Apa bisa di terapkan dengan baik di sini,”ucap Calsida.
“Ide yang anda buat ini sangat baik. Di tambah lagi saya tidak tahu kalau semua ini akan bisa berhasil atau tidak. Tapi dari pengamatan saya kalau solusi yang nyonya buat akan berhasil malah menguntungan kedua belah pihak. Saya nanti akan sampaikan kepada kakak saya. Nyonya istirahat saja dulu untuk malam ini,”ucap Bian segera berdiri dengan wajah bahagia. Bian tertunduk dan berjalan keluar dari kamar utama.
Di tempat lain setelah Fayza dibawa oleh Charlie ke ruangan kerja. Mereka saling bertatapan satu sama lain meminta penjelasan satu sama lain.” Charlie jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi dengan semuanya. Kenapa Eliza tidur di kamar utama. Yang kata kamu kamar itu hanya cocok untukku. Tapi apa yang aku lihat ini Eliza tidur disana dengan kamu yang membawanya?,”ucap Fayza segera terus terang bertanya kepada Charlie.
“Aku tahu apa yang kamu gelisahkan. Tapi kamu juga harus mengerti dengan diriku bukan. Sebelumnya Eliza di serang oleh pembunuh dan kamarnya berantakan. Jadi aku membawa dia ke kamar utama yang aman untuknya. Apa ini sudah jelas bukan. Tapi sekarang aku yang bertanya kepada kamu kenapa kamu membawa Envor?,”ucap Charli yang menjelaskan keadaannya dan balik bertanya tentang Envor.
Tangan Charlie memegang pahu Fayza dengan tatapan ingin tahu. Tapi Fayza yang melihat tatapan Charlie merasa takut.”Sakit Charlie,”ucap Fayza yang merasa tekanan dari pegangan Charlie.
Charlie yang kembali sadar melepaskan bahu dari Fayza dan mencoba tenang.”Maaf jadi bisakan kamu jelaskan apa hubungan kamu dengan Envor,”ucap Charlie dengan lembut.
“Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Envor. Tapi kamu Charlie kenapa kamu terlihat dekat dengan Eliza. Apa kamu benar suka dengan Eliza dan akan melupakan aku,”kata Fayza memalingkan wajah ke arah lain karena merasa cemburu.
“Mana mungkin ini aku lakukan hanya menemuhi keinginan dari syarat yang di inginkan Eliza saja. Jadi aku dan dia hanya berpura-pura saja. Jangan marah ya,”ucap Charlie yang kembali perhatian dengan Fayza.
“Baiklah aku akan memaafkan kamu. Tapi kapan Eliza kembali ke kamar dia sendiri dan tidak tinggal dikamar utama,”ucap Fayza.
“Dia akan segera pindah jika renovasi kamarnya telah selesai,”kata Charlie dengan jujur.
“Benar ya kamu tidak bohong. Tapi Charlie kapan kamu menikah denganku,”ucap Fayza dengan menyadarkan tubuhnya ke dada Charlie.
“Tentu saja aku tidak bohong. Tapi untuk bisa bersama dengan kamu. Kita harus menuggu 2 tahun lagi itu syarat yang diminta oleh Eliza. Jadi kamu harus mengertikan diriku ya Fayza. Jadi selama itu kamu bisa menugguku bukan,”ucap Charlie dengan lembut.
“Apa 2 tahun bagaimana aku bisa menuggu kamu selama itu Charlie. Orang tuaku mendesak aku untuk menikah. Jika aku menuggu kamu aku lebih baik menikah dengan pria lain saja,”ucap Fayza yang melepaskan pelukan dari Charlie.
“Tapi Fayza aku tidak bisa menceraikan Eliza begitu saja. Kamu juga tahu kalau Eliza itu amnesia. Dia hanya tahu aku tidak ada yang lain. Bagaimana pandangan orang lain jika mereka tahu kalau aku menceraikan Eliza karena kamu. Apa kamu mau dengan itu semua?,”ucap Charlie menjelaskan.
Fayza terdiam untuk sesaat dan berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Charlie. Kalau yang dikatakan ada benarnya. Kalau Eliza di ceraikan saat dia amnesia,bukan orang berpandang kalau aku adalah penyebab keretakan ini ya.”Ini tidak bisa aku harus bisa menuggu. Tapi ini terlalu lama. Aku harus mencari cara lain,”batin Fayza.
“Baiklah tapi. Apa aku bisa melihat kontrak janji pernikahan kamu dengan Eliza. Aku ingin tahu syarat yang diminta oleh Eliza termasuk kamu juga,”kata Fayza dengan tatapan penuh kasih. Charlie tersenyum dengan lembut dia berkata,”Maaf Fayza tidak bisa kami berdua sudah janji. Tidak boleh ada yang tahu tentang perjanjian kontrak nikah ini. Jadi kamu tidak apa-apa bukan.”
Fayza yang tidak bisa memaksa Charlie hanya bisa mengangguk. Tepat saat mereka bisa berbaikan. Lato datang menyampaikan kalau persiapan sudah selesai. Fayza yang mendengar itu berkata,”Kamu ingin pergi kemana Charlie?.”
“Aku akan tugas ke wilayah selatan. Jadi aku tidak akan ada di kediaman untuk saat ini. Jadi kamu jangan datang jika tidak ada keperluan ya,”ucap Charlie.
“Wilayah Selatan, memang ada masalah apa disana?,”ucap Fayza.
“Tidak ada masalah yang serius. Jadi kamu tenang saja,”ucap Charlie sambil mengelus kepala Fayza dengan lembut.
“Lalu bagaimana dengan Eliza?,”ucap Fayza.
‘Dia akan tinggal di kediaman untuk mengurus kediaman bersama dengan Ben,”ucap Charlie dengan santai. Fayza mendengar kabar itu tampak senang dihatinya. Tepat mereka berpisah Fayza yang juga hendak pulang ke rumah. Setelah mengantarkan Charlie bersama dengan ksatria yang lain.
Tapi saat mengantarkan Charlie. Fayza tidak melihat Eliza membuat dia senang. Di dalam kereta menuju kediman Count. Fayza sedang memikirkan berbagai rencana untuk mengusir Eliza.
”Bagaimana jika aku berikan sedikit hadiah untuk Eliza. Karena tidak ada Charlie itu memudahkan aku mengusir dia,”batin Fayza melihat keluar kereta.
Tapi di saat yang sama juga Eliza melihat kepergian Charlie bersama dengan ksatria yang lain. Tapi saat itu dia juga melihat Fayza mengantarkan mereka pergi.”Pasangan yang tidak bisa ditebak. Charlie aku tidak tahu apa yang kamu suka dari wanita itu. Dia yang sudah mengambil uang kamu. Tapi kamu masih menyukai dia, pria bodoh,”suara kecil Calsida.
Eliza segera duduk di kuris di dekat teras. Dia menuliskan berbagai hal yang akan dia lakukan selama Charlie tidak ada. Tapi di saat yang sama juga Eliza merasakan kalau kepergian dari Charlie akan ada masalah.”Semoga saja tidak terjadi dengan Charlie,”batin Calsida melihat ke langit malam.
“Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Fayza setelah Chalie pergi. Aku harus mengumpulkan kekuatanku sendiri untuk menjaga tempat ini. Ini sangat melelahkan, baik kehidupan dulu maupun kehidupan sekarang yang masih belum diketahui kebenarannya. Eliza sebenarnya apa yang terjadi dis sini. Kamu ini benar suka dengan Charlie atau kamu memanfaatkan dia sebenarnya,”kata Calsida yang menghela nafas bersandar di kursi yang dia duduki. Tapi akankah rencana Fayza berhasil, lalu bagaimana dengan Envor?.