sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"maaf kan aku Ayumi". Ujar Dirga secara tiba-tiba bahkan pria itu sudah menjatuhkan tubuhnya dihadapan Ayumi.
"aku tahu selama ini kamu begitu kecewa terhadap ku yang tidak pernah memberi mu kehangatan dalam keluarga. Tapi aku tidak bisa melakukan itu dalam kepura-puraan". Lanjutnya lagi dengan wajah tertunduk.
"berdiri lah, saya tidak butuh lagi jika kamu menyesali semua perbuatan mu. Semua yang berlaku biarlah menjadi kenangan menyakitkan bagiku dan Dania". Balas Ayumi membuat pria itu menatap sendu nya.
"tapi ini yang terbaik untuk kita, agar kamu bisa bahagia dengan pria yang juga mencintaimu kelak". timpal Dirga.
"mungkin yang kamu maksud terbaik untuk kamu saja, sedangkan saya dan Dania harus menanggung sakit akibat ulah mu". Wanita itu segera memalingkan wajahnya tak ingin menatap Dirga. Bayangan Dania yang terus menanyakan ayahnya membuat hatinya sakit padahal anak itu selalu diabaikan oleh Dirga tapi rasa sayang nya tidak pernah pudar sedikit pun.
Karena merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan akhirnya Ayumi beranjak dari sana membiarkan Dirga tetap terduduk dilantai.
Denga terpaksa akhirnya Dirga mengambil koper yang sua tersusun rapi tadi dan memasukkannya dalam mobil dan menuju ke apartemen dimana dia dan istrinya sekarang tinggal.
Setelah kepergian Dirga, Ayumi segera Menganti pakaiannya karena hari ini dia ada pertemuan dengan seseorang yang ingin memesan partai pakaian di butiknya.
Inilah yang Dirga tidak tahu dari mantan istrinya, jika selama ini Ayumi memiliki usaha butik yang cukup terkenal dengan pakaian-pakaian muslim modern bahkan banyak orang memakai brand nya.
dia segera melajukan mobilnya menuju kearah butiknya, tak membutuhkan waktu lama akhirnya dia sampai. para karyawan yang melihatnya sempat menatap pada Ayumi.
"apa orangnya sudah datang Dinda ?". Tanya nya pada asistennya.
"sudah Bu, baru saja lima menit yang lalu". Jawab Dinda kemudian mengarahkan Ayumi menuju bertemu dengan orang itu.
"assalamu'alaikum, selamat siang Bu". ucap Arumi membuat wanita paru baya yang berpakaian syar'i modus itu langsung menoleh dan tersenyum.
"waalaikumsalam". Jawabnya Mash tersenyum.
"wah ternyata masih muda yah owner-nya. Saya kira seumuran sama saya hehe". ucapnya dengan terkekeh pelan.
"Alhamdulillah Bu.. ?".
"panggil saja ibu Wulan".
"baik Bu Wulan".
Setelahnya mereka membahas masalah pekerjaan, ternyata bu wulan memilki usaha salon makanya wanita paru baya itu terlihat marah muda padahal usianya sudah menginjak umur 50 tahun.
"ah nak Ayumi bisa saja. Saya ini sudah tua loh". Elak nya dengan malu karena dipuji masih cantik.
"saya benar-benar loh nggak bohong. Saya kira umur ibu masih 30 an". kekeh Ayumi membuat Wulan ikut terkekeh juga.
"kapan-kapan mampirlah ke salin saya. Nanti saya kasih gratis sebagai perkenalan".
"insyaAllah, jika saya ada waktu Bu". jawab Ayumi.
Karena cukup lama berbincang-bincang ringan akhirnya Wulan pamit undur diri karena masih ada beberapa kerjaan yang harus dia selesai kan.
Ayumi juga keluar dari butik nya. dia akan kembali kerumah nya lagi karena tujuannya hanya untuk menemui klien nya sebab wanita paru baya itu ingin sekali bertemu dengannya maka dari itu dia terpaksa turun tangan.
Sebelum pulang kerumah dia berhenti dulu ke supermarket untuk membeli bahan masakan yang suda mulai menipis, apalagi sekarang dia sudah mempekerjakan pembantu dirumahnya.
"CK. Kenapa dunia ini sempit sekali sih harus bertemu dengan wanita serakah seperti mu". Ayumi segera berbalik ketika ingin mengambil troli sebab seperti ada yang mengajak nya berbicara.
Ayumi tak menggubris Aruna, dia merasa hal itu tidak penting untuk nya toh mereka tidak sepakat itu hanya sekedar untuk mengobrol. Apalagi seperti nya wanita itu tidak mengajaknya mengobrol melainkan ingin mengajaknya ribut.
dia mengambil troli kemudian mendorongnya untuk mengambil apa-apa yang sudah kosong dirumah nya.
Aruna yang dihiraukan mengepalkan tangannya tak terima karena ditinggalkan begitu saja.
"heii wanita sialan!!!. Aku mengajak mu berbicara. Dasar murahan". Teriaknya membuat atensi orang-orang langsung melihat kearah mereka.
"lihatlah wanita murahan ini, dia telah merebut kekasih ku padahal kami sudah berpacaran lama selama delapan tahun tapi dengan teganya dia mengambil dari ku". Teriaknya kembali agar orang-orang bersimpati padanya.
Ayumi yang sudah tak tahan langsung menatap tajam kearah Aruna.
"janga mulut mu!!. Sebelum berbicara tolong berkaca lah terlebih dahulu. saya ini istrinya dan kamu hanya dinikahi siri oleh suami saya. oh maaf sekarang dia sudah menjadi mantan suami saya karena kamu yang merebutnya".
"oh jadi pelakor toh dia yang berteriak itu tadi".
"iya ih aneh masa pacaran saja dia bangga".
"mungkin dia frustasi karena pacarnya sudah menikah dengan wanita baik-baik, sedangkan dia hanya bisa gigit jadi".
"begitu lah pelakor merasa tersakiti padahal dia yang merebut".
Masih banyak lagi gunjingan terhadap yang dilontarkan oleh orang-orang disana membuatnya langsung marah.
"DIAM KALIAN. KALIAN TIDAK TAHU APA-APA TENTANG HIDUP KU". Teriaknya dengan wajah memerah.
Dirga yang datang entah kenapa langsung menghampiri Aruna dan memeluk istrinya itu.
"bawa istrimu pergi dari sini. lihatlah dia ingin mempermalukan saya tapi dia sendiri yang malu akibat kebodohan sendiri". Ujar Ayumi langsung meninggalkan mereka.
Sedangkan Dirga membawa Aruna keluar dari swalayan itu karena sedari tdi orang-orang menyoraki nya tak henti.
Bersambung...